🌸 10. Talk

918 30 0
                                    

Tok tok tok

Ceklek

"Selamat siang tante. Saya Reyhan, temannya Calista. Calistanya ada Tan?"

"Ee Reyhan. Masuk dulu Nak!"

Reyhan mengangguk dan memasuki rumah bernuasa putih tersebut. Reyhan memutar kepalanya sambil melihat isi rumah keluarga Dirgama. Pandangan Reyhan terfokuskan pada foto berbingkai putih yang isinya foto keluarga Dirgama.

"Duduk dulu Rey. Tante mau ambilin minum buat kamu."

"Iya Tante, Makasih."

Sepeninggalnya Luna, Reyhan berjalan menuju bingkai foto tersebut. Reyhan menatap orang- orang yang berada di foto itu.

Terlihat Calista kecil sangat imut di foto itu, dengan senyum yang menghias wajah Calista, Calista terlihat sangat menggemaskan. Reyhan sampai senyum sendiri, asik memandang wajah imut Calista kecilnya.

Calista kecilnya? Astaga Reyhan sudah mulai gila ternyata.

Terlihat juga di foto itu ada Daniel, Sean dan wanita cantik yang tak pernah Reyhan liat sebelumnya. Wanita yang sedang memeluk Calista kecil.

Reyhan memperhatikan wajah wanita tersebut. Senyumnya persis dengan senyum yang Reyhan liat di wajah Calista di taman waktu lalu, matanya dan rambutnya juga mirip dengan Calista. Reyhan seperti melihat Calista dalam mode dewasa.

Apa wanita itu Bundanya Calista? Apa wanita itu adalah wanita yang diceritakan Sean padanya waktu lalu?

Reyhan yang sedang memandang foto dibuat kaget dengan kehadiran Luna yang sudah dibelakangnya.

"Reyhan. Sedang apa Nak?"

"Ee tante, saya lagi nggak ngapa-ngapain Tante."

"Ya udah. Sekarang kamu duduk dulu yah. Itu Tante udah buatin minum buat kamu."

"Sekali lagi, makasih Tante."

Reyhan tersenyum hangat kepada Luna lalu dia berjalan menuju sofa dan mendudukinya.

"Tadi Reyhan bilang mau ketemu Calista yah? Calistanya hari ini sudah masuk sekolah."

Harapan Reyhan bertemu Calista hari ini gagal sudah. Padahal Reyhan sudah izin tidak masuk sekolah buat menjenguk Calista dirumahnya, taunya yang mau dijenguk sudah masuk sekolah.

"Calista sejak pulang dari rumah sakit berubah lagi."

Reyhan yang sedang meratapi dirinya sendiri, menatap Luna yang sedang menatap dia dengan raut wajah sedih.

"Calista mengurung diri di kamarnya. Keluar cuma pada waktu jam makan dan masuk kamar lagi ke kamarnya. Calista juga belum pernah berbicara sepatah kata pun semenjak kepulangannya dari rumah sakit. Waktu saya, Mas Daniel sama Sean tanya, Calista hanya balik menatap kita dengan wajah datarnya, berkali-kali begitu. Saya sayang sekali sama Calista, saya sedih dan khawatir sekali dengan keadaan Calista, tapi saya tidak tau berbuat apa."

Reyhan mendengarkan ucapan Luna dengan seksama sambil memutar otaknya, mencerna semua yang dikatakan Luna.

Jadi yang dikatakan Vio padanya memang benar. Calista mengurung diri di kamarnya, tidak mau diganggu siapa pun.

Tapi, apa alasan Calista melakukan itu?

Seingat Sean waktu di rumah sakit, Calista sudah mulai sedikit-sedikit merubah dirinya. Calista lagi sudah mulai sedikit-sedikit memperlihatkan senyum meski itu hanya senyum tipisnya.

Apa mungkin karena itu?

Sean tersenyum pada Luna. Sean berjanji akan mengubah Calista dan mengembalikan Calista seperti Calista yang dulu.

COLD CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang