🌸 01. New School

2K 73 0
                                    

tok tok tok

"Dek bangun! Hari ini, hari pertama kamu di sekolah baru loh." ucap Sean yang sudah berada di depan pintu kamar Calista untuk berniat membangunkan adik semata wayangnya itu.

Belum ada balasan suara dari dalam kamar membuat Sean geram dengan adiknya itu.

Pasti belum bangun.

Baru saja Sean ingin mengetok lagi pintu kamar yang berwarna putih itu, pintu perlahan terbuka dan menunjukan Calista yang sudah rapih dengan seragamnya.

Sean meneliti penampilan Calista mulai dari kaki sampai akhirnya mata Sean melongo melihat mata hazel milik Calista agak bengkak sehingga terlihat agak hitam di kantung matanya ditambah lagi tatapan datarnya membuat Calista terlihat seperti mayat hidup.

Sean langsung menangkup wajah Calista dengan kedua tangannya dan menatap khawatir kedua mata hazel Calista.

"Dek kamu nangis? Kenapa? Cerita sama kakak!"

Calista hanya menggeleng sedikit lalu melepas kedua tangan Sean dari wajahnya dan kembali menatap wajah Sean datar.

Sean menghela nafas dengan sikap adiknya itu.

Padahal sudah tiga tahun sejak kejadian itu.

Calista masih saja tidak pernah tertawa bahkan sejak kejadian itu bisa dihitung pakai jari berapa kata maupun kalimat yang Calista ucapkan. Itu karna setiap hari Calista hanya berbicara lewat bahasa tubuhnya yaitu dengan anggukan gelengan dan mengangkat alis setengah.

Calista hanya akan berbicara kalau sesuatu yang benar penting.

"Yaudah kalau kamu nggak mau cerita sama kakak. Sekarang, ayo kita sarapan dibawah! Udah ada ayah sama mama nungguin dibawah."

Selesai berbicara itu Sean melangkah turun ke meja makan meninggalkan Calista yang hanya menatapnya datar.

Calista kembali memasuki kamar, mengambil tas warna peachnya yang sudah siap di atas meja belajar dan keluar kamar untuk menuju meja makan.

Daniel (ayah Calista) menghela nafas saat melihat wajah datar Calista saat menuruni tangga menuju meja makan.

Maafin ayah nak, semua terjadi karena ayah. Batin Daniel lirih.

Calista menarik kursi lalu duduk di kursi tersebut dengan semua mata tertuju pada gadis itu.

Calista yang heran dengan tatapan dari Daniel, Sean dan Luna (mama tiri Calista) yang mengarah padanya hanya menaikan alisnya sebelah sambil menatap datar Daniel.

Daniel yang mengerti hanya menggeleng kepalanya.

"Nggak kok sayang, kita cuma seneng aja kamu nanti bakal masuk sekolah baru."

Sean juga mengnganggukan kepalanya seperti Daniel.

"Iya dek. Nanti kakak antar yah kamu ke sekolah?"

Mendengar itu Calista hanya menangguk dan memulai sarapan paginya mengingat hari ini dia tidak boleh terlambat karena dia akan memasuki sekolah yang baru.

🌸🌸🌸

Mobil sport hitam Sean sudah berada di depan gerbang sekolah baru adiknya itu.

Dilihatnya Calista sedang menatap datar kearah jendela sambil memainkan jarinya yang Sean tau artinya Calista sedang gugup sekarang.

Langsung saja Sean mengambil tangan Calista dan memegangnya.

"Nggak usah kamu gugup dek. Disini kamu bakal dapat banyak teman-teman yang baik kok. Semua akan baik-baik saja jadi nggak usah gugup gitu."

COLD CALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang