"Happy Reading"
___💙___
"Hua mamaaaaaa... hiks hiks lisa ngga mau pulang" lisa menangis tersedu sedu sambil memeluk jimmi dan tama erat erat seolah tak mau di lepas. Hari ini mereka akan kembali ke kota setelah menghabiskan waktu di jogja selama 3 hari, niatnya mau seminggu tapi karena bigbos ada kerjaan mendadak jadinya di percepat.
Tama dan jimmi menepuk nepuk pundak lisa dengan sayang, meskipun mereka jarang ketemu tapi persaudaraan mereka erat sangat. Sebenarnya sih keluarga mereka juga berdomisili di jakarta, tapi tama dan jimmi memutuskan kuliah di jogja sekaligus menjaga kakek dan neneknya.
"Besok libur semester mas tama sama mas jimmi bakal liburan ke jakarta.. jangan nangis, malu lah di lihat calon suami" goda tama
"Enggak malu juga tu sama temen temen, di sekolah aja garang... kalau sama keluarga kek anak kucing.. manis dan manja" kompor sang abang sambil membantu papanya memasukkan beberapa oleh oleh dari kakek neneknya.
Nenek tersenyum dan menghampiri lisa "kamu ki lo nduk, tiap kesini terus mau pulang kok mesti nangis kejer"
"Hiks lisa kan kangen sama mas tama sama mas jimmi, bang hiks johan hiks suka jahat hiks sama lisa" adu lisa dengan masih sesenggukkan.
"Gila baru pertama kali gue lihat lisa nangis kejer gitu" bisik bambang yang diangguki zelo. Jesa yang melihatnya hanya tertawa geli akan kelakuan lisa yang super manja.
"Hadeeeeeeh anak papa mulai lagi ini, anakmu pake pelet apa sih ka, hobby banget bikin lisa kejer" arka mendecih tak setuju dengan ucapan kakaknya.
"Anak aku terlalu berkharisma mas, jadinya lisa nyaman banget sama tama sama jimmi" ucap arka dengan bangga membuat refan memutar bola matanya malas.
"Yah sedih deh pisah sama kak jenni" rose masih betah memeluk jenni
"Jangan sedih, nanti kalau tama ke jakarta gue ikut deh"
"Beneran lo ya jen, awas kalau omong doang" giliran hana yang menimpali. Jenni tersenyum menanggapi ucapan hana, meski mereka baru kenal tapi mereka sudah sangat akrab.
"Ayo sayang udah ah pelukannya, keenakan jimmi sama tama meluk meluk kamu" ucap refan
"Yeeee si om kalau sama kita sirik ae" dengus jimmi
"Bu, yah nanda pamit.. jaga kesehatan ya, besok kapan kapan kalau mas refan libur kita kesini lagi" orang tua refan mengangguk kemudian memeluk menantunya dengan penuh kasih sayang.
"Dada anak manja, sampai ketemu di jakarta" teriak tama dan jimmi berbarengan ketika mini bus yang di kendarai refan mulai meninggalkan kediaman rumah dewangga.
"Hiks hiks.. " lisa masih terisak disisi jesa, membuat jesa menariknya kedalam pelukan.
"Lo butuh ngaca deh sa, muka lo udah kusut kek kanebo kering" goda jesa membuat lisa mencebikkan bibirnya pertanda ia kesal.
"Udah ih nangisnya, matanya sampe ke bola tenis gini.. kan besok besok masih bisa ketemu sama mas tama mas jimmi lagi" jesa mengelap air mata di pipi gembil lisa. Kemudian mengecup kelopak mata lisa. Membuat gadis itu mendadak mematung.
"Kok diem kenapa?" Tanya jesa yang melihat lisa terdiam
"Cha.. capek nanghiiis" jesa mengacak gemas rambut lisa, emang anak ajaib satu ini.
"Sini bobo gue peluk biar anget" tawar jesa dengan menaik turunkan alisnya menggoda lisa.
"Ish modus dasar... fucekboy" lisa menyedekapkan kedua tangannya didepan dada dan menyenderkan kepalanya di jendela.
🐰🐰🐰
Eungghh lisa melenguh dan mengernyit dalam keadaan mata masih menutup. Perutnya terasa berat seakan ada yang menimpanya. Ia meraba raba daerah sekitar, dan tunggu.... seingatnya dia masih dalam kendaraan dari jogja terus ini... lisa membelakkan matanya kaget, refleks dia menutup mulutnya ketika mendapati jesa tengah tertidur didepannya.
"ARGH MAMAAAAAAAAAAAAAAAAAA" lisa berteriak dengan sangat keras, membuat pemuda didepannya terusik dan berdecak kesal.
"Berisik deh sa"
"Heh jesa!! Lo ngapain, lo mau macem macemin gue ya? Ngaku lo hah mamphhhhhhhhh" jesa menutup mulut lisa dengan telapak tangannya.
"Lo nggak ingat tadi pagi?" Hah... tadi pagi? Apa apan ini...
"Lo gue pindahin kekamar lalisa, yang lain pada turun dari bus sendiri lo nyusahin gue... jadinya gue gendong lo... terus pas gue mau pergi lo narik tangan gue tetiba meluk... ya udah sekalian kan, lagian mama sama papa juga ngijinin.. itung itung gladi bersih sebelum nikah" jelas jesa dengan tampang tak berdosanya kemudian melanjutkan tidurnya masih memeluk perut lisa.
Arghhhh, lisa rasanya kayak mau jadi iron man. Ini papa mamanya gimana sih...
"Udah tidur lagi, yang lain juga masih pada tidur di kamar bawah" lisa menyingkirkan kasar tangan jesa di perutnya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Badannya lengket, apalagi melihat jam yang sekarang menunjukkan pukul 10.00
🐰🐰🐰
"Mama sama papa gimana sih, masak ngijinin jesa tidur sama lisa... kalau aku diapa apain gimana" kesal lisa menatap tajam mama papanya yang sedang duduk anteng di sofa ruang keluarga mereka.
Sementara yang lainnya sudah pulang beberapa waktu yang lalu termasuk jesa.
"Emang kamu diapa apain sama jesa?" Tanya sang papa
"Ya enggak pa, tapi kan... iiiiihhhh aku masih gadis tau papa, sedangkan jesa kan cowok.. kalau ada setan gimana"
"Ya nggak papa dong itung itung lo nabung duluan sama jesa hahahaha" ini lagi si abangnya, dateng dateng malah kompor.
"Lagian mama sama papa percaya kok sama jesa, dan buktinya kamu ngga diapa apain kan... itung itung tes dari mama sama papa kalau jesa ternyata bertanggung jawab" celetuk mama sambil menyuapi papanya dengan potongan buah.
"Jadi gimana? Perkembangan lo sama jesa?" Goda sang abang membuat lisa menjadi ehmmm salah tingkah.
"Dikira ekonomi apa pake berkembang segala" cibir lisa
"Malu itu adikmu bang hahaha" tawa refan ikut menggodak si bungsu, nanda tertawa. Membuat lisa semakin mencebikkan bibirnya.
"Apa sih kok pada ketawa, emang lisa badut apa?"
"Haha gue mimpi apa sih sampai punya adik modelan kayak gitu... udah nyaman kan sama jesa?"
"Ish apaan tengil gitu kok"
"Tengil tengil tapi sayang, buktinya pas dibopong jesa kemarin kamu manggil manggil nama jesa" perkataan sang mama membuat lisa mematung tak percaya. Benarkah semalam dia meracaukan nama lekaki tengil itu?
"Hahaaaaa kicep kan lo" tawa menguar di rumah keluarga dewangga sore itu, asik sekali mereka menggoda si bungsu yang kini tengah memukul abangnya dengan bantal sofa.
--- See You Next Chapter ---
Nb : aku suka keuwuan dan nggak suka konflik berat jadi maapkeun kalau alur ceritanya makin ngawur dan nggak greget ㅋㅋㅋㅋ... thank you soo much buat yang sudah mampir baca... GBU💙
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [END]
FanfictionLalisa yang selalu merasakan darah tinggi ketika menghadapi cowok super tengil bernama Arjesa Mahardika Rajendra!! "Mati muda gue lama-lama kalau ketemu lo" sengit lisa sambil menjambak rambut jesa dengan bengis layaknya ibu tiri. (Masih dengan toko...