34

595 87 3
                                    

"Happy Reading"

___💙___

Seminggu sudah lisa berkutat dengan soal soal, akhirnya ujian sekolah berakhir. Dengan masih agak sedikit tertatih lisa di bantu rose duduk didepan kelas. Mereka belum mau pulang masih duduk duduk di depan ruangan. Jam juga baru menunjukkan pukul 10.15.

"Sa, lo sering stock pembalut kan di loker lo?" Lisa menangguk.

"Kenapa emang se?"

"Gue kayaknya dapet deh, tapi nggak bawa pembalut... mau minta pembalut lo hihi"

"Sana ambil aja, nih kuncinya" lisa menyodorkan kunci lokernya kepada rose.

"Okay makasih anak ayam, sini dulu ya jangan liar hahaha"

"Sialan lo"

Rose berjalan sambil sesekali bersiul dan memainkan kunci loker milik lisa.

"Nah ini" setelah menemukan loker lisa, rose memasukkan kunci dan memutar knop tersebut.

Ckleeeeeeek

"ARGHHHHHHHHHHHHHHHH MAMAAAAAAAAAAAAAA" rose refleks berteriak dan menutup mulutnya. Tanpa menutup pintu loker lisa rose berlari menghampiri lisa. Namun saat di lorong tubuhnya terpental akibat menubruk seseorang.

"Astaga by, ngapain sih lari lari" untung yang tabrakan sama rose ternyata mas pacar.

"Anterin aku ke lisa bri" rose menyeret tangan brian menuju lisa yang sekarang bersama jesa, bambang dan zelo.

"Heh se, ngapain sih ngos ngosan?" Ucap lisa heran melihat rose yang terengah engah.

"Lis... hosh hosh gila ini gila"

"Lah dateng dateng ngatain gue gila, apaan?"

"Lo harus lihat pokoknya" rose menyeret lisa, melupakan jika teman seperguruannya tengah meringis mengimbangi langkah rose. Kakinya masih ngilu.

"Rose pelan, lisa kakinya masih sakit"

"Astaga maaf lupa" rose menepuk jidatnya menatap lisa dengan perasaan penuh sesal.

Sampailah mereka ber 6 di depan loker lisa, dan mereka membulatkan matanya ketika melihat loker lisa yang didalamnya terdapat bangkai tikus yang ditusuk pisau. Oh jangan lupakan foto lisa yang di tempel.

"Shit!! Berani beraninya yang ngelakuin ini" geram jesa marah

"Ck usil banget sih, nggak tahu apa gue capek banget bersihin loker terus" dengus lisa, memajukkan dirinya tanpa rasa jijik mengambil bangkai tikus tersebut dan melepas fotonya.

"Lo sering diusilin gini?" Lisa mengangguk

"Tapi ini yang paling parah sih, kemarin kemarin cuma sampah doang... sorry ya se, lo jadi ngeliat yang enggak enggak deh" sesal lisa menatap rose.

"Kenapa nggak pernah bilang kalau lo di gangguin?" Tanya jesa marah menatap lisa.

"Bukan nggak mau bilang je, tapi gue nggak mau repotin kalian. Lagian gini doang nggak mempan buat gue"

LIMERENCE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang