"Happy Reading"
___💙___
Mengenakan pakaian tidurnya dan sendal kelinci, lisa berlari di lorong rumah sakit sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Mengabaikan johan yang masih tertinggal di belakang karena harus memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Saat akan tidur, lisa dikejutkan dengan telfon masuk dari nomer jesa. Namun bukan jesa melainkan suara lain yang mengabarkan bahwa jesa mengalami kecelakaan dan di rawat di rumah sakit."Bun" lisa memanggil indah yang tengah di peluk oleh arion dan samuel yang berjongkok di depan pintu bertuliskan ICU. Astaga, rasa rasanya lisa lemas. Kakinya mendadak seperti jelly, enggan mendekat keruang tersebut.
"Bun, bilang ke lisa kalau ini mimpi kan? Hiks... yang didalem bukan jesa kan bun hiks hiks... ta- tadi lisa masih pergi sama jesa kenapa jadi gini hiks hiks" johan yang berhasil menyusul lisa langsung merengkuh adiknya kedalam pelukannya.
"Tenang ok, jesa kuat jesa pasti baik baik aja ya" johan mengutarakan kata kata agar bisa menenangkan adiknya yang kini tengah menangis hebat di pelukannya.
Tak berselang lama nanda dan refan sampai di rumah sakit menyusul ke dua anaknya dan brian, zelo serta bambang yang datang dengan nafas memburu.
"Jesa masih di dalam lagi ditanganin sama dokter, doain ya" refan menepuk pundak arion, menenangkan sang sahabat. Karena dirinya juga pernah merasakan kondisi yang sama dimana anaknya ada di ruang operasi untuk berjuang hidup. Sementara indah kini ada di pelukan nanda.
"Yang kuat ya ndah, buat jesa buat sam buat arion.. aku yakin jesa bakalan baik baik aja. Dia anak yang kuat"
"Hiks, makasih nda.. tapi aku takut hiks hiks"
"Ssttt tenang ok.. kita semua ada disini untuk kamu, untuk doain jesa"
Semuanya mendunduk, menahan ngantuk dan rasa capek harap harap cemas dengan kondisi jesa yang masih didalam ditangani oleh dokter. 2 jam lebih, saat lampu ruang operasi berubah warna. Membuat semuanya berdiri, dokter keluar dari ruang operasi menghampiri indah dan arion.
"Mohon maaf, kami telah berusaha dengan keras"
Lisa mencengkram baju johan erat, ia menggeleng.. tolong tolong jangan katakan sesuatu hal yang buruk.
"Maksud dokter apa? KATAKAN!!" indah berteriak histeris, ditenangkan oleh nanda.
"Kondisi pasien saat dibawa ke rumah sakit sangat parah, kepalanya menghantam bagian mobil sehingga mengakibatkan hematoma atau pendarahan otak. Dan pasien juga mendapat beberapa luka di bagian tangan dan kakinya. Jadi mohon maaf saya sampaikan, bahwa anak bapak dan ibu kami nyatakan koma"
Lisa ambruk di pelukan johan, begitupula indah yang langsung jatuh pingsan. Samuel menangis begitupula dengan brian, zelo dan bambang.
"Bang bilang ke lisa kalau ini mimpi.. ini nggak nyata kan bang hiks jesa... jadi ini yang lo tanya ke gue kalau lo pergi gue bakal gimana hiks hiks... gue nggak bisa je gue nggak bisa hiks hiks" lisa memukul dadanya menahan sakit.
"Tenang lisa tenang, semuanya akan baik baik aja.. doa untuk jesa ya.. adik abang nggak boleh lemah, kamu harus kuat harus bisa nemenin jesa kapanpun"
"Sakit bang.. rasanya sesek... lisa nggak mau" johan menatap sendu adiknya, tangisannya begitu menyayat membuat pilu siapapun yang mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [END]
FanfictionLalisa yang selalu merasakan darah tinggi ketika menghadapi cowok super tengil bernama Arjesa Mahardika Rajendra!! "Mati muda gue lama-lama kalau ketemu lo" sengit lisa sambil menjambak rambut jesa dengan bengis layaknya ibu tiri. (Masih dengan toko...