30

642 79 2
                                    

"Happy Reading"

___💙___

"Lisa pamit" lisa berhenti sebentar di meja makan yang terdapat presensi refan, nanda dan johan.

"Nggak sarapan dulu sayang?" Lisa menggeleng dan berlalu begitu saja kedepan rumah. Menyapa mang ujang yang tengah memanasi motor matic kesayangan lisa.

Sudah 3 hari ini lisa ke mana mana berpergian dengan motor matic kesayangannya ini, lisa tidak bisa mengendarai mobil tapi kalau motor jangan salah dia jagonya.

Johan menatap sendu punggung lisa yang mengecil dan deruan suara motor lisa yang semakin menjauh. salahnya membuat jarak dengan lisa.

"Ma, lisa masih marah ya sama johan?"

"Nanti biar mama yang bicara sama lisa jo, jangan terlalu dipikirkan okay" nanda mengusap punggung johan, menangkan anak sulungnya ini. Keluarganya sedang tidak baik baik saja, apalagi anak bungsunya.

Lisa yang tidak terbiasa sendiri dituntut untuk mengubah hal itu sekejap mata. Dulu saat mama papanya sibuk dan jarang pulang, johan pasti selalu stand bye bersama lisa. Namun sekarang, setelah johan memegang perusahaan dan menyiapkan pernikahannya dirinya jadi jarang di rumah meninggalkan lisa sendirian di rumah sebesar ini. Lisa bukan orang yang penakut, tapi dia tidak bisa ditinggal sendiri, apalagi ucapan johan tempo lalu membuat dirinya merasa bersalah.

(Flashback)

Setelah menemukan lisa berada di taman dengan seorang pria yang entah johan tidak tau itu siapa. Menggeret lisa pulang kerumahnya.

"Astaga sayang kamu darimana aja kok baru pulang" nanda menghampiri lisa dan memeluknya. Sedangkan refan menatap putrinya sendu.

"Bagus banget ma, lisa malah asik asikan sama cowok di taman" dengus johan

"Bang nggak usah ngarang deh ya" balas lisa, enak aja abangnya ini nuduh nuduh~~

"Mata gue masih normal kali sa, terus apa tadi yang gue liat kalau bukan lo malah berduaan sama cowok? Sedangkan mama, papa sama gue kelabakkan nyariin lo yang nggak pulang pulang.. punya hp tu fungsinya buat komunikasi.. sengaja bikin kita panik ha?" Murka johan menatap adiknya tajam

"Bang udah, kasian adik kamu capek" refan melerai kedua anaknya, takut johan kelepasan.. sedangkan mood lisa masih belum baik.

"Capek godain cowok lain maksud papa?" Sarkas johan, membuat lisa menegakkan kepalanya dan menatap abangnya penuh kecewa.

"Johan" sentak refan

"Maaf pa, ma, bang kalau bikin khawatir... ta..." belum lisa selesai berucap, johan memotong ucapan lisa terlebih dahulu.

"Sa, hidup mama papa sama abang tu bukan hanya fokus sama lo doang... please jangan nambahin beban pikiran kita dengan kelakuan lo yang seenaknya aja"

Deg...

Ucapan johan membuat jantung lisa berdegup kencang, bukan karena ia jatuh cinta tapi lisa seperti di hempas kedalam samudra.

Aaah, ternyata selama ini ia beban. Kehidupan orang dewasa memang rumit ya.

Lisa menatap mama, papa dan abangnya dengan berkaca kaca "maaf, lisa nggak bermaksud... tadi lisa jalan dari sekolah sampai rumah. Dan pas duduk di taman, lisa di ganggu sama satria yang nyariin jesa... lisa di dorong dan jatuh.. maaf banget kalau lisa bisanya ngerepotin, mulai besok lisa bakal berangkat sendiri... nggak papa kok kalau mama, papa sama bang johan jarang di rumah~~ kan kalian sibuk juga buat lisa.. lisa mau kekamar dulu permisi" lisa berlari menuju kamarnya dan di tangga terakhir lisa tersandung membuat lututnya semakin perih.

LIMERENCE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang