Jan memandang heran Jane yang habis berlari.
"Kenapa?" tanya Jan, Jane menggeleng.
"Gak papa, pacar lo mana? Jadi ikut makan malam?" Jane kini bertanya, Jan menunjuk Harit yang sedang berjalan menghampiri mereka berdua, lalu Jane mengangguk.
Jane, Jan dan Harit segera memasuki Restaurant tersebut.
Jan memperhatikan Jane yang sedari tadi terdiam, biasanya ia yang paling banyak berbicara saat makan malam bersama Tay.
"Jane" panggil Jan, Jan menatap wajah Jane "kenapa?" tanya Jan lagi
Jane menggeleng "gk papa" jawab Jane berbohong, ia kembali diam, sebenarnya ia sedang berfikir, jika benar orang yang ia intip obrolan nya tadi adalah New, mengapa New setega itu dengan Tay?
Tay menatap Harit dalam, Harit yang merasa dirinya diperhatikan oleh Tay, ia segera tersenyum kecil.
"Kalian sudah berapa lama pacaran?" tanya Tay, Harit dan Jan saling menatap
"Hm, dekat nya sudah 2tahunan" jawab Harit gugup.
"Santai aja kali Rit, lo kan sahabat pacar gue" ujar Tay tertawa untuk merusak suasana yang canggung.
Harit ikut tertawa kecil "Tapi pacaran nya masih baru 3 bulan an" sambung Harit lagi, Tay mengangguk.
"Ohya, gue mau tanya gimana kabar pacar lo, Mild?" tanya Harit, Tay terdiam.
Jan membulatkan matanya, memberi isyarat untuk Harit, Jane ikut membelalak an matanya.
"He's fine" jawab Tay dengan cepat.
Harit mengangguk paham, lalu kembali menoleh kearah Jan yang masih membulatkan matanya.
o0o
"Arm, kali kali lo dong yang masak, capek gue" kesal Luke, tangan nya masih fokus membalik kan sebuah telur dadar.
"Lo kayak gk tau masakan Arm aja, masih enak an makanan lo Luk" ujar Gunsmile, ia membuka kulkas dan menuangkan air dingin kedalam gelas nya.
"Sekali kali lo dong guns yang masak, gue tinggal makan doang" jawab Luke masih tidak terima.
"Iya entar kapan kapan gue dah yang masak, kesian gue sama lo" ucap Gunsmile, ia meneguk air minum nya dan duduk disebelah Arm.
"Ntar gue masak kalo dah minta ajarin masak sama si Jumpol" kata Arm, Luke menoleh kearah Arm.
Alis Luke menaik sebelah "Jumpol bisa masak?" tanya nya.
Arm mengangguk
"Mantap makanan dia Luk, mending lo suruh Jumpol balik aja dah" pinta Gunsmile.
Mata Arm dan Gunsmil terfokus pada suara Lift yang berbunyi, kepala Arm dan Gunsmile memiring untuk melihat kearah Lift dari ruang makan nya.
"Dah pulang Te?" tanya Luke, ia sedang mengambil piring dan melihat Tay yang berjalan menghampiri mereka bertiga.
Tay membawa sebuah kantung plastik yang berisikan makanan untuk ketiga sahabatnya, Tay meletak kan nya diatas meja makan
"Dari tadi kek, dua bangsat ini udah nyuruh gue buat masak, yadah gue masakin telor dadar aja" kesal Luke, Tay meraih gelas dan membuka pintu kulkas.
Luke, Arm dan Gunsmile segera meraih kantong plastik tersebut dan membuka makanan nya masing masing.
"Mantap" ujar Gunsmile, ia mulai menyendok makanan nya.
o0o
"Jan" panggil Jane, Ia merebahkan dirinya disamping Jan.
Jan melirik kearah Jane, alisnya mengangkat sebelah.
"Gue mau cerita"
"Tapi jangan bilang siapa siapa" pinta nya, Jan mengangguk serius.
Jane mulai bercerita dari awal bagaimana ia bisa bertemu dengan New dan mendengar ucapan New bersama teman nya bernama Earth.
Jan terdiam, ia menatap Jane dengan khawatir.
"Abang Tay kalo tau pasti sakit hati banget?" tanya Jan, Jane mengangguk.
"Terus gimana?" Jane menggeleng, ia membuang nafas nya gusar.
"Tapi kita harus bikin Abang New sama Abang Tay dekat lagi" ujar Jan
"Gue fikir sih gitu, tapi apa bakal berhasil?"
"Kita minta bantuan Abang Singto, mau?"
Jane menggeleng "Jangan, kita udah banyak ngerepotin Abang Singto"
"Abang Luke? Abang Bright? Atau Dokter Neen?" tanya Jan lagi, Jane terdiam.
o0o
Keesokan harinya, saat malam tiba, Jane dan Jan menjalan kan misi nya, mereka berdua kembali mendatangi Restaurant kemarin, Jane dan Jan menyamar dengan sebuah kacamata hitam dan masker serta topi, Jane meminta untuk berpencar dengan Jan. Jane kearah bilik kamar mandi kemarin ia menemui New, dan Jan kedalam Restaurant tersebut.
Jane melangkahkan kakinya perlaha menuju kamar mandi pria, perlahan ia memasuki kamar mandi tersebut, kosong. Tidak ada orang didalam kamar mandi tersebut.
Sedangkan Jan, ia menajamkan penglihatan nya pada sebuah lelaki yang memakai baju berwarna biru muda yang terduduk sendiri dikursi sudut Restaurant tersebut.
Jan menghampiri lelaki tersebut.
"Kak New" panggil Jan pelan, air matanya menetes membasahi masker yang Jan kenakan.
Lelaki itu terkejut, wajahnya menjadi pucat, barus saja lelaki tersebut ingin pergi, tangan Jan mencegah.
Jan membuka masker nya dan kacamata hitamnya, ia menangis, tangan nya masih menahan tangan New agar tidak pergi.
"Kak, Jan mohon" pinta nya pelan, wajah New semakin pucat, ia masih berusaha melepaskan pegangan tangan Jan.
"Kak New" Jane datang dibelakang Jan, matanya ikut mengeluarkan cairan bening itu.
Jane mendekat kearah New, wajahnya memerah, Jane menghapus air matanya dihadapan New.
"Kak New kan?" tanya Jane, New masih terdiam ia tidak menjawab ucapan Jane sama sekali.
"Aku mohon, kalau kakak bener Kak New, sosok lelaki yang dicintai Bang Tay, Jane mohon sama kakak untuk berhenti dengan semua ini, berhenti mengumpat dari abang Tay" pinta Jane, New menggeleng, ia masih berusaha melepaskan genggaman tangan Jan.
Next?
Vote+comment dulu ya🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU GO
Teen FictionHujan turun dengan deras, baru tadi ia mendapatkan kabar jika kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan. Tay Tawan Vihokratana, orang yang akrab dipanggil Tay itu pun melajukan mobilnya secepat kilat. Ia harus datang ke Rumah sakit untuk melih...