Tay membuang nafasnya gusar, ia duduk dikursi depan ruangan UGD, malam tadi kondisi sang Oma memburuk, Tay mengepalkan kedua tangan nya, matanya sesekali menutup.
Tay menoleh kearah Lilly yang berjalan dengan langkah besar kearahnya."Gimana, Oma?" Tanya Lilly, ia duduk disebelah Tay.
Tay hanya menggeleng, ia membuang nafasnya lagi dengan kasar.
Hampir 20menit Tay menunggu bersama Lilly. Kini pintu UGD telah dibuka.
"Ur grandmother is dead, at 07.00 am" Ucap dokter itu berdiri dihadapan Tay.
Seketika Tay terdiam, air matanya segera menetes begitu saja.
Lilly yang mendengar pun ikut menangis, ia terjatuh ke lantai, tubuhnya terasa sangat lemah sekali saat ini.
Tay berlari menghampiri hospital bed yang didorong menuju keluar ruangan UGD, diatasnya terdapat Sang Oma yang sudah tidak bernyawa.
Tay semakin menangis, ia menyeimbangkan langkahnya dengan hospital bed disebelahnya. Tangan kanan nya menggenggam tangan Sang Oma yang sudah tiada.
Perlahan Lilly mulai bangkit, ia tidak boleh terpuruk disini, ia ikut berjalan dibelakang hospital bed milik Oma. Dengan air mata yang masih mengucur dan tubuh yang lemas, ia meraih ponselnya.
Lilly mulai menghubungi kerabat terdekat Tay, ia harus tau kondisi Tay saat ini.
Langkah Lilly semakin oleng, kakinya terasa sangat ngilu dan gemetar. Tay yang mengetahui hal itu ia menghampiri Lilly.
Tay merangkul Lilly, ia harus saling menguatkan saat ini.
"Sudah hubungi Arm dan Singto?" Tanya Tay, Lilly mengangguk.
Tay merampas ponsel Lilly, ia memasukkan ponsel tersebut kedalam kantung jas nya.
o0o
Arm berjalan menuruni anak tangga rumah Tay, dengan langkah besar ia segera mencari keberadaan teman teman nya.
Arm berjalan menuju kamar Gunsmile. Benar saja Gunsmile masih tertidur diatas ranjang nya.
Arm menepuk pelan pipi Gunsmile, Gunsmile terkejut melihat Arm berdiri didepan nya.
Gunsmile terduduk diatas ranjang tidurnya.
Alis Gunsmile menaik sebelah layaknya sedang bertanya ada apa?
"Mrs.Sherin is dead" Ucap Arm dengan pelan.
Gunsmile membulatkan matanya, "gue pasti salah denger ya?" Tanya Gunsmile mencoba meyakinkan.
"Mrs.Sherin meninggal" Ujar Arm lagi.
"Jane Jan udah lo kasih tau?" Tanya Gunsmile, Arm menggeleng.
"Lo rapih rapih, Jenazah Mrs.Sherin akan dikebumikan di Indonesia. Lilly minta kita buat urus semuanya" Kata Arm, Gunsmile mengangguk.
Arm keluar dari kamar Gunsmile, ia pun segera mencari keberadaan Jane dan Janhae.
Arm mencoba menghubungi Jane namun tidak ada jawaban darinya, Arm juga sudah mengirim pesan pada Janhae.
o0o
Jane dan Jan memasuki rumahnya dengan langkah kaki yang besar, matanya sudah sembab, Neen dan Singto pun ikut datang kerumah Tay.
Mereka semua sudah mengetahui kabar dari Tay."Bang Arm!!!" Panggil Jane, ia semakin menangis. Arm segera memeluk Jane dan Janhae.
"Bangg, kenapa bisa? Kenapa bisa Oma meninggal?" Tanya Janhae.
Arm menggeleng, tidak mungkin ia memberitahu hal ini sebelum Tay memberinya izin. "Jane sama Janhae yang tabah ya, semuanya udah takdir tuhan, menurut tuhan ini semua yang terbaik untuk kita" Jawab Arm, ia mencium kening kepala Jane dan Jan secara bergantian.
"Arm" panggil Singto, Jane dan Jan pun segera melepaskan pelukannya pada Arm.
Arm berjalan menghampiri Singto, mereka berbicara panjang selama 15menit.
"Kak Neen mau kemana?" Tanya Jane saat melihat Neen berjalan menuju dapur.
"Mau bikin makanan untuk kamu dan orang rumah, hari ini mereka akan lelah dan gak sempat memikirkan makan, Jane sama Jan tunggu sini aja ya, aku bikin makanan nya dulu" Kata Neen, Jan dan Jane mengangguk.
Jane dan Jan saling berpelukan diatas sofa, mereka berdua sama sama menangis.
"Jane, kita belum tepatin janji kita sama Oma" Ucap Jane pada Jan.
Jan terdiam beberapa detik "Janji kita mau ajak Oma pulang ke Indonesia?" Tanya Janhae, Jan mengangguk.
"Oma sering bilang ke aku katanya dia mau banget pulang ke Indonesia"
"Sekarang Oma udah pulang ke Indonesia, tapi kenapa Oma malah tinggalin kita?" Lanjut Jane lagi.
"Oma juga sering bilang ke aku, dia kangen sama suasana rumah nya yang dulu di Indonesia, saat dia pertama kali ketemu sama Opa" Ujar Janhae.
"Kenapa ya semua orang tinggalin kita?" Tanya Jane.
"Kita punya salah apa ya sama tuhan? Tuhan kok jahat banget sama kita?"
o0o
Pagi ini New tengah berolahraga, ia tidak sengaja melintasi mansion Tay. Sangat ramai disana, ada apa?
Banyak karangan bunga didepan mansion Tay, terdapat banyak ucapan turut berduka cita juga disana.
Tay? Ada apa dengan Tay?
New meraih ponsel nya, ia mencoba menghubungi Neen. Sudah 3x ia menelpon Neen namun tak ada jawaban darinya.
Beberapa mobil melintas didepan New, mobil tersebut memasuki halaman rumah Tay. Siapa yang meninggal?
New berlari kecil ingin memasuki Mansion Tay, namun langkahnya terasa amat berat, ia kembali mengurung niatnya dan memilih pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU GO
Teen FictionHujan turun dengan deras, baru tadi ia mendapatkan kabar jika kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan. Tay Tawan Vihokratana, orang yang akrab dipanggil Tay itu pun melajukan mobilnya secepat kilat. Ia harus datang ke Rumah sakit untuk melih...