Malam ini hari ke6 untuk Earth membuat New mencintainya. New terduduk disofa ruang tamu, ia menyalakan televisi dihadapan nya. Tatapan matanya kosong, ia tidak menonton acara televisi tersebut melainkan sedang melamun. Tangan kanan New memijat kening nya, terasa sangat sakit kepalanya. New mengangkat kaki kanan nya dan menekuknya diatas kaki kiri nya, New meraih ponselnya dari dalam saku celana nya.
Hanya 5menit New mengutik ponselnya setelah itu ia kembali terdiam. New membuang nafasnya dengan gusar, sesekali meringis sendirian.
Krekkk
Pintu utama terbuka, kepala New refleks menoleh kearah pintu. Earth berdiri disana, ia melihat New yang sedang menoleh nya. Earth berjalan menghampiri New, ia duduk disebelah New.
"Bagaimana harimu, New?" Tanya Earth. New menggeleng pelan, ia menyodorkan senyum kecilnya.
"Tidak buruk, dan tidak menyenangkan" jawab New.
Alis Earth menaik sebelah "hah?" Tanya nya.
"Gue baru aja ketemu sama Jane dan Jan" Ujar New pelan.
"Adiknya Tay?" Tanya Earth, New mengangguk.
"Lalu?" Sambung Earth lagi.
New menaikkan kedua bahu nya, matanya menatap dinding ruangan tersebut.
"Entahlah" jawab New.
Earth menggenggam tangan New "Ada Tay?" Tanya Earth lagi, New menggeleng.
Tiba tiba Earth mengeratkan genggaman nya, New yang merasakan hal itu pun merasa kesakitan.
"Earth, sakit. Pelan pelan" Ujar New, ia berusaha melepaskan genggaman tangan Earth yang kasar itu.
"New, janji sama gue jangan tinggalin gue" Pinta Earth, ia semakin mengencangkan genggamannya pada tangan New.
New menggeleng "Sakit, Earth" lirih New, ia masih berusaha melepas genggaman tangan Earth.
"Sssakit. Please gue mohon. Ssakit"
Earth tersadar, entah apa yang merasuki dirinya sehingga membuat New terluka. Ia segera melepaskan genggaman nya pada tangan New. Benar saja, tangan New mendapati luka merah disana.
o0o
"New, sorry. Sorry gue udah nyakitin lo" Earth menghampiri New yang sedang berbaring diatas ranjang tidurnya.
"Sorry gue kasar sama lo" Ujar Earth lagi.
Earth terududk disebelah New yang sedang tertidur. Sebenarnya New belum tidur, ia ganya berpura pura hanya untuk menghindari Earth.
"New" Panggil Earth lagi.
New masih menutup matanya, ia sudah muak dengan segala sikap Earth saat ini.
7menit New menutup matanya, ia tidak merasakan kehadiran Earth lagi, perlahan ia membuka matanya, dan segera menutupnya lagi.
Sial, mau apa Earth datang lagi kekamarnya?
Earth membuka kemeja yang ia pakai, setelah itu ia merebahkan dirinya disebelah New.
Apa apaan ini? New merasa dirinya terancam.
"Malam ini mungkin akan jadi malam terakhir gue sama lo, gue izin buat tidur sama lo ya?"
New terdiam, tentu ia akan mengizinkan jika ini malam terakhir mereka berdua, setelah itu New akan pergi dari kehidupan Earth.
Semakin malam New semakin larut dalam tidurnya, perlahan Earth mendekat ke tubuh New dan memeluknya dari samping. New terkejut dengan perlakuan Earth malam ini, apa ia harus mengizinkan Earth memeluknya sepanjang malam?
Earth perlahan memegang leher jenjang milik New, matanya membulat sempurna saat melihat bibir New. Tangan nya pun semakin berkeliaran. Ia mencoba menyentuh bibir New dari samping.
New yang merasakan hal itu pun sedikit ilfeel debgan Earth. Keringat New perlahan mengucur.
Earth semakin mendekatkan kepalanya kearah bibir New, New yang sadar akan hal itu pun segera terbangun.
New menahan tubuh Earth yang ingin mendekatinya. Earth ikut terkejut, wajahnya berubah menjadi pucat saat itu.
"Earth, mending lo keluar" Ujar New dengan suara agak tinggi.
"New?"
"Earth gue minta lo pergi dari kamar gue" Pinta New lagi, Earth menampakkan wajah sedih nya dihadapan New.
"Brengsek lo ya, lo ngerti bahasa manusia kan?!" New mendorong tubuh Earth saat itu juga, ia juga menendang tangan Earth dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU GO
Teen FictionHujan turun dengan deras, baru tadi ia mendapatkan kabar jika kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan. Tay Tawan Vihokratana, orang yang akrab dipanggil Tay itu pun melajukan mobilnya secepat kilat. Ia harus datang ke Rumah sakit untuk melih...