After You Go-15

396 46 1
                                    

Pagi ini Tay berjalan menelusuri lorong besar berwarna putih. Terdapat banyak foto terpajang diatas nakas bernuansa putih. Tay menghentikan langkahnya saat matanya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di dinding lorong tersebut. Tangan kanan nya meraih foto tersebut. Itu adalah foto keluarga besar milik Mrs.Sherin terdapat wajah sang Mama nya difoto tersebut.

Tay mengelus wajah sang mama di foto tersebut. Air matanya hampir menetes, dengan cepat ia mengusap matanya dan kembali menaruh foto tersebut. Tay kembali berjalan kamar sang nenek sudah hampir terlihat. Dengan perlahan Tay membuka pintu besar itu. Nampak sang nenek yang terbaring lemah diatas tempat tidur. Tabung oksigen yang 24jam menyala dan Ac kamar yang tidak pernah dimatikan.

Tay berjalan mendekat kearah sang nenek, ia menatap wajah Mrs.Sherin dengan amat lekat, wajahnya yang sudah menua namun tidak merubah kecantikan nya, perlahan tangan nya menyentuh wajah Mrs.Sherin.

Tay meraih bangku dan menariknya ke dekat ranjang tidur Mrs.Sherin, ia menggenggam tangan kiri Mrs.Sherin. Hati nya sangat hancur saat menatap wajah nenek nya.


Klekkk


Tay menoleh kearah pintu yang terbuka. Lilly berjalan memasuki kamar Mrs.Sherin. Alis Tay mengangkat sebelah.

"Ada apa?" Tanya Tay pada Lilly, Lilly menoleh kearah Mrs.Sherin. ia berdiri disebelah Tay.

"Kondisi Oma buruk, Tay" Ujar Lilly.

Tay membulatkan matanya, ekspresi wajahnya berubah. Tay menoleh kearah Lilly. 

"Oma sempat mengalami pendarahan, Tay. lo tau itu?" Tanya Lilly, Tay menggeleng, wajahnya berubah semakin memucat.

"Oma gak bilang apa apa ke gue, Li" Jawab Tay.

"Ya, Oma yang minta gue buat gak ngasih tau lo, tapi sekarang gue harus ngasih tau lo." 

"Bener bener lo ya, Li. Setega itu lo sama gue? perjanjian lo kerja di gue apa, Li? Kejujuran. Itu yang gue butuh, Li" 

"Gue memperkerjakan lo karena gue percaya sama lo. Karena gue tau lo bisa jaga Oma. Tapi kenapa lo merahasiakan hal sebesar ini, Lilly Apichaya?" Tay berdiri disebelah Lilly, Tangan nya mencengkram tangan kanan Lilly dengan kasar.

Tay menghempaskan tangan Lilly, ia menarik nafasnya, tidak ada guna nya juga jika ia harus memarahi Lilly. Tay berjalan keluar dari kamar sang nenek.



o0o



Neen menyodorkan Coffe yang ia buat untuk Jane dan Jan. Jan segera meminum Coffe yang Neen sodorkan, sedangkan Krist ia masih saja ketakutan. Ia duduk dihadapan Jane.

"Tuan muda, ini bukan calon istri Tuan besar. Ini adiknya Tuan Tay Tawan" Ucap Neen pada Krist.

Krist memasang wajah bingung nya, bibirnya ia majukan beberapa centi kedepan. "M-mmaaf ya?" Ujar Krist, ia menatap Jane dan Jan secara bergantian.

Jan tertawa kecil "Jadi kak Krist kira aku selingkuhan kak Singto?" Tanya Jan, Krist mengangguk pelan.

"Hehehehe"

"Aku Jane kak, Adiknya bang Tay, ini Janhae saudara aku" Ucap Janhae pada Krist. Krist hanya tersenyum kecil.

"Lalu untuk apa kalian kesini?" Tanya Krist pada Jane dan Jan.

"Aku butuh bantuan kak Neen, untuk mempertemukan Bang tay dengan kekasihnya." Jawab Jan.

"Siapa?"

"New Thitipoom"

"Aku bisa bantu kalian" Ucap New tiba tiba. Jane membulatkan matanya dengan cepat.

"Serius kak?"

New mengangguk "Tolong ambilkan ponsel aku ya, Neen" Pinta Krist pada Neen.

Neen menurut, ia melangkahkan kakinya menuju kamar Krist dan mengambilkan ponsel Krist. Neen kembali dengan membawa ponsel Krist, ia segera memberikannya pada Krist.

Krist mengutak atik ponselnya, setelah itu ia memperlihatkan sebuah foto dirinya bersama dengan Lelaki disebelahnya yang memakai baju seragam SMA.

"Kak Krist kenal dengan Kak New?" Tanya Jane.

"He's my bestfriends"


AFTER YOU GO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang