"KAK EARTH DIEM YA!!!!, JAN LAGI GAK NGOMONG SAMA KAKAK!!" Tak disangka Jane berteriak ditengah obrolan mereka semua.
Jane menoleh kearah Jan, ia menggenggam tangan kiri Jan.
Begitu juga dengan Neen yang menoleh kearah Jan, Dan Earth yang seketika terdiam.
"Kali ini biarin Kak New yang memilih, kak Earth diam, jangan menghasut kak New" ujar Jane, nada bicaranya sedikit meninggi.
Earth mengangguk kecil, ia menoleh kearah New dengan perlahan.
New ikut menoleh kearah Earth, matanya sedikit memberikan kode pada Earth.
"Gu...gue pilih Earth" jawab New dengan cepat, Earth yang mendengarnya pun langsung tersenyum senang.
"See? Siapa yang dia pilih? Dia pilih gue" ucap Earth layaknya memenangkan permainan ini.
"Dan Earth, gue akan buka hati gue buat lo" sambung New, kepalanya sedikit menunduk, kedua tangan nya pun memegang sudut baju yang ia pakai.
Neen terkejut mendengar jawaban dari mulut Neen, sudut bibirnya tertarik "Hahaha" tawa Neen dengan sinis.
Neen terbangun dari duduknya, Jane dan Jan menatap Neen dengan tatapan kosong.
"Kak mau kemana? Kita belum selesai" ucap Jane, ia ikut terbangun, tangan nya memegang pergelangan tangan Neen, menahan nya agar tidak pergi.
Neen menggeleng "untuk apa Jane? New udah milih pilihan dia, sekarang guna kita disini buat apa?" ucap Neen, kedua tangan nya menggenggam kedua bahu Jane.
Mata Jane dan Jan mulai berkaca kaca, ia tidak menyangka dengan jawaban New, ia fikir New akan memilih kakak nya, ternyata tidak.
Jan ikut terbangun dari duduknya, dengan cepat ia menarik tangan Jane agar pergi dari rumah Earth, diikuti dengan Neen dibelakang nya.
o0o
"Kalian pulang sama aku yuk, aku juga sekalian mau cek kondisi abang kalian" pinta Neen, Jane mengangguk setuju.
Selama diperjalanan tidak ada obrolan sedikitpun, hanya kesunyian yang Neen dapatkan didalam mobilnya, sesekali ia melirik Jane dan Jan dari kaca mobilnya untuk memastikan kondisinya.
"Kalian mau pesan Mcd? Aku mampir dulu ke Mcd, kita beli ice cream ya? Ice cream bagus untuk membangkitkan mood loh" ujar Neen, ia menoleh kearah Jane dan Jan yang duduk di kursi belakang.
Jane dan Jan masih terdiam, ia tidak menjawab sepatah kata apapun.
Tapi Neen tetap memutuskan untuk membeli Ice cream di Mcd.
Setelah menunggu 7menit untuk mendapatkan ice cream Mcd, kini kedua ice cream itu sudah berada ditangan Neen, Neen segera memberi ice cream itu pada Jane dan Jan.
"Terimakasih banyak, Kak Neen" jawab Jane, bibirnya sedikit terangkat.
"Terimakasih kak Neen" ucap Jan sedikit tersenyum.
"Sama sama adikku" jawab Neen, ia kembali menggenggam stir mobil dan melajukan mobilnya.
o0o
Hari semakin gelap, angin juga berhembus dengan kencang malam ini, beberapa kilat pun terdengar di telinga Tay, ia sedang mengutik layar laptop di balkon kamarnya, dengan secangkir teh hangat dan beberapa kertas berisikan data data disamping nya.
Tay masih sibuk menyelesaikan pekerjaan nya, sudah hampir 1jam ia mengutik laptop dibalkon kamarnya.
Sesekali Tay menyesap teh hijau yang ia buat sendiri, rasanya begitu segar dan menghangatkan.
Tay segera menaruh cangkir teh nya diatas meja kecil dibalkon nya, ia segera merapihkan lembaran kertas putih yang berserakan. Tugasnya sudah selesai, kini ia menutup laptopnya. Tay meraih tirai putih dipintu menuju balkon kamarnya dan menutup pintu, tangan kanan nya pun menaruh laptop diatas ranjang tidurnya.
Tay segera merebahkan dirinya diatas ranjang tidurnya, sesekali memijat kening nya, malam ini ia berjanji kepada kedua adiknya agar tidak sedih apalagi untuk mengingat New. Ia pun menyetujui nya karena sepulang pergi Jane dan Jan tadi ia berdua menangis. Untung saja Neen sempat bertemu dengan kedua adiknya dan mengantarkan nya pulang.
Tay melangkahkan kakinya keluar kamarnya, ia menuruni anak tangga rumahnya, ia berjalan menuju ruang tengah, disana terdapat Arm dan Gunsmile yang sedang menonton acara Televisi.
Tay terduduk disebelah Gunsmile, tak lama kedua adiknya pun datang menghampiri Tay.
"Abang ingat sama janji abang kan?" Tanya Jane, Tay mengangguk, ia mengusap pelan kepala Jane.
"Ingat dong, ini mata abang kan gak Lebam" jawab Tay, ia menunjukkan kedua matanya yang sama sekali tidak lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU GO
Teen FictionHujan turun dengan deras, baru tadi ia mendapatkan kabar jika kedua orang tua nya meninggal karena kecelakaan. Tay Tawan Vihokratana, orang yang akrab dipanggil Tay itu pun melajukan mobilnya secepat kilat. Ia harus datang ke Rumah sakit untuk melih...