Seorang pelajar ditemukan tak bernyawa oleh penjaga sekolahnya. Siswa berinisial WH(15) ini ditemukan bersimbah darah di gudang sekolah. Anehnya, kepolisian belum menemukan potongan kepala remaja malang tersebut.
Kaki Sunghoon berlomba di koridor sekolah, dia bersama teman-temannya dipanggil ke ruang kepala sekolah atas meninggalnya—
"Haruto? Yang preman sekolah itu, kan? Gue kira dia ga gampang kalah semudah itu, gila sih pasti kuat banget yang bunuh dia." Sebuah komentar tiba-tiba masuk ke pendengarannya, ia hanya mendesis pelan. Netranya mencari jalan agar ia cepat menghindari kerumunan ini, namun malah menemukan salah satu temannya, Kim Sunoo.
"Sunoo!" panggilnya menepuk pundak laki-laki itu.
"Eh, bang Hoonie. Kenapa?" yang dipanggil langsung menoleh lalu tersenyum lebar.
"Cepet, kita disuruh ke kepsek sekarang." ucap Sunghoon, lalu menariknya ke tujuan utamanya saat ini.
🏢
Seokjin keluar dari kantor kepala sekolah Bighit, diikuti dua belas remaja di belakangnya. Dia menghela napas, lalu berbalik menatap mereka semua.
"Maaf kak, kita ngerepotin kak Jin lagi. Papanya triple Choi gabisa dateng karena lagi di luar negeri, paman Kang dan paman Huening masih di Hawaii, terus ayah Heeseung—"
"Sst! Kak Jin bosen denger alesan kalian. Kalian selalu janji mau ngomong masalah kalian ke orangtua kalian, dan janji ga bikin masalah lagi. Kakak cuman tetangga apartemen kalian, kita aja beda lantai. Tapi kenapa kalo ada masalah di sekolah selalu...aja kakak yang dipanggil. Kalian bikin malu kak Seokjin ngerti?" begitulah omelan panjang seorang Kim Seokjin, koki handal pemilik dari sebuah restoran ternama di Seoul.
Saking panjangnya sampai harus memotong ucapan Lee Heeseung, salah satu anak itu.
"Maaf kak," cicit mereka bersamaan, susah memang menghadapi orang introvert yang sedang marah. Mereka terlalu sering minta bantuan Seokjin untuk ke sekolah sebagai wali mereka, mau gimana lagi? Orangtua mereka aja gatau anaknya beli apartemen mahal yang sama kayak Seokjin.
"Sebagai permintaan maaf, kita nanti malem masak daging aja deh, khusus kak Seokjin. Kalo mau ngajak tetangga lantai 3 lainnya juga gapapa, kak. Kita yang bayarin deh!" ucap Jay. Dan kalimat tadi diangguki beberapa temannya.
"Iya deh! Nanti kita ke apartnya—"
"Sunoo aja ya? Nanti kalo berantakan kita yang beresin sendiri deh," kata Sunoo.
"Oke-oke, kita masak daging nanti. Tapi emang gapapa? Kan lagi berkabung gini. Masak kita malah seneng-seneng?" ucap Seokjin, dia sebenarnya masih marah. Tapi mau bagaimana lagi, anak-anak ini malah merayunya begini.
"Kan kita makan-makan sebagai permintaan maaf kak, bukan mau seneng-seneng," ucap Niki.
"Iya nih, udah deh kak Seokjin nurut aja. Lagian ini ngga kayak kita bakal mati nanti malem," sahut Beomgyu. Mau tak mau, akhirnya mereka semua setuju deh.
"Hoon, lo ikut juga?" tanya Taehyun.
"Gatau. Lo gimana, hyun?" jawab Sunghoon berbalik tanya.
"Gue ikut, tapi perasaan gue ga enak."
🏢
Malam itu, mereka benar-benar ke apartemen Sunoo di lantai satu. Kebetulan atau tidak, weekend itu mereka bisa hadir semua. Biasanya, hanya penghuni lantai 3 yang pernah ikut. Yah, mereka semua sibuk bekerja, meskipun mereka sudah memiliki apartemen mewah di lantai 3.
Nama gedung itu adalah No More Tears yang terdiri dari tiga lantai dan satu basemen. Lantai 1 penuh dengan anak-anak baru, sebut saja Sunoo, Sunghoon, Heesung, Niki, Jay, Jake, dan Jungwon.
Lalu, penghuni lantai 2 sebenarnya dari lantai 1, tapi mereka pindah ke sana. Lantai 2 hanya ditinggali sama 5 orang, Beomgyu, Yeonjun, Soobin, Huening Kai, dan Taehyun.
Lantai 3 itu dihuni Hoseok, Jungkook, Taehyung, Seokjin, Namjoon, Jimin, dan Yoongi. Mereka ini orang penting dan kaya yang sudah bisa berpenghasilan sendiri, maka dari itu mereka langsung memilih lantai atas dan mewah. Mereka juga sibuk bekerja, membuat mereka tidak sering-sering berkumpul antar tetangga seperti sekarang.
Jadi, No More Tears memang sudah penuh penghuni, makanya mereka sering-sering berkunjung ke tetangga lainnya. Yah mempererat pertemanan, atau diam-diam membunuh mereka satu persatu?
"Jadi, lo ngapain aja sama kak Taehyung dan kak Hoseok kemarin?" tanya Sunghoon pada Sunoo di sebelahnya, dia penasaran karena setelah pulang sekolah Sunoo langsung pergi sama mereka berdua. Sampe malem banget lagi, khawatir Sunghoon tuh.
"Oh, kita seneng-seneng, ya nggak kak?" jawabnya.
"Iya tuh, kita juga mampir ke restonya bang Jin. Wagelaseh, makanannya enak banget," jawab Jhope.
"Eh gue toilet dulu ya, tiba-tiba mules nih perut. Itu si Beomgyu bisa diem ga sih? Pusing banget gue liatnya," ucap Namjoon, dia menghela napas saking capeknya liat Beomgyu yang gabisa diem sambil manggang daging. Ada Yeonjun, Ni-ki sama Jungwon yang geleng-geleng kepala, ngeliat kelakuannya.
"Hahah, Kak Beomgyu kocak banget dah," kata Jungwon memegangi perut.
"Iya, haha. Ini bisa jadi kenangan yang ga bakal gue lupain sih selama disini. Gue bahagia banget bisa kenal kalian semua," sahut Ni-ki tersenyum lima jari. Yah, dia memang anak pindahan Jepang 4 bulan yang lalu. Menetap disini karena keluarganya ada urusan bisnis hingga beberapa tahun kedepan. Dia tertawa lagi setelah Yeonjun dan Beomgyu adu mulut soal kecap yang kena baju brand ternama milik Yeonjun.
"Bam! Daripada lo gitu, mending kasih obat sakit perut buat Namjoon, minta ke kak Jin sana!" teriak Hoseok. Seokjin sama Jimin sedang menyuci piring di dapur, sudah diduga kalo anak-anak itu tidak akan membereskan semuanya. Susah dipegang janjinya, bisanya hanya di-screenshot.
Beomgyu yang merasa terpanggil langsung mendekat, ya daripada dicap durhaka sama orangtua, kan? Eh.
"Atas! Ke atas aja kook!"
"iya iya bang Taehyung, ini Jake kok AFK, nying?!"
"Si Jay juga kemana sih!"
"Paketan gue tiba-tiba abis, kak Kook!"
"Gue udah mati daritadi, kak Taehyung! Lo talangin dulu musuh yang disana!"
"Ribut banget sih." Sunoo dan Jhope mulai sinis, sedangkan Sunghoon hanya menyimak. Dia mengalihkan pandangan ke Taehyun yang sedang bermain HP dan Kai yang mengelus boneka kesayangannya. Damai sekali keliatannya.
"AAAA!"
Tadi teriakan Namjoon dari kamar mandi, semua orang yang mendengar akhirnya mendekat ke sana.
"B-beomgyu–
G-gaada."
Beomgyu tergeletak bersimbah darah dengan beberapa luka tusuk di depan kamar mandi. Punggungnya tembus sampai ke dada, karena jantungnya diambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neighbors [BTS,TXT,& Enhypen] || Revisi|
RandomRasa kelam di masa lalu menjadi satu saat seseorang mencoba membunuhmu, apakah itu dari apartemen di sebelahmu? Start : 20 Desember 2020 Ending : 29 November 2022 First Thriller story written by Lavender Purple©2022