2

35 3 0
                                    

»1 mati, 17 tersisa«

"Ngaku aja deh! Lo kan yang bunuh Beomgyu?!" teriak Hoseok pada Namjoon, dadanya kembang kempis karena emosi. Yang dituduh hanya menunduk. Yoongi yang tau pria berbadan tinggi itu tengah syok, mengusap pelan punggung Namjoon.

"Jangan asal nuduh deh, kita aja belum denger penjelasan Namjoon, seok," ucap Yoongi datar.

"Tapi dia bilang pusing ngeliatin Beomgyu! Dia juga di kamar mandi daritadi, mungkin akal-akalannya dia aja buat disusulin Beomgyu!"

"Kak Hoseok diem deh mending, kan yang nyuruh bang Gyu ke kamar mandi kan kakak sendiri? Kakak gamau dijadiin tersangka juga, kan?" ucap Taehyun sarkas. Kai baru saja menenangkan Soobin dan Yeonjun, mereka sempat menangisi Beomgyu tadi. 3 Choi ini adalah saudara sepupu, walaupun mereka sering tidak akur tapi jika ada keluarga yang meninggal tentu mereka bersedih.

"Lo yang diem anak kecil! Jangan-jangan, lo sama bang Yoongi kerja sama. Kita juga ga liat bang Yoongi, daritadi dia di kamar tamu, kan? Bisa aja dia keluar buat bunuh dia, dan kalian berdua cuman pura-pura kaget."

"Udah deh! Taehyung, tolong bawa Hoseok ke apartnya biar sedikit tenang. Jungwon, Niki, Kai sama Taehyun kalian pulang duluan dianter Jimin. Yoongi biar nenangin Namjoon dulu, abis itu langsung balik. Sisanya, bawa jasad Beomgyu ke gudang sekalian bersihin darahnya. Kita belum bisa lapor polisi dulu, mungkin aja kita yang malah jadi kambing hitam. Gue mau balik, banyak banget masalah hari ini," omel Seokjin sambil memijat kening, dia kelelahan.

"E-eh, Sunoo–ngapain lu?" tanya Heesung melihat Sunoo yang jijik saat membersihkan darahnya Beomgyu.

"Ikut bersihin lah, ngapain lagi?"

"Udah biar gue sama yang lain aja, lo kan tuan rumah. Pasti terpukul banget. Lo juga takut liat darah, kan? Udah tidur duluan aja."

"Oke kak," jawab Sunoo, dia beranjak ke kamarnya. Dia terlihat sangat lelah dan syok sama kenyataan bahwa salah satu temennya meninggal.

"Eh, apaan nih. Guys sini deh!" panggil Soobin, baru saja dia menarik tangan Beomgyu dan voila! dia melihat darah bertuliskan 'S' di lantai.

"S? Soobin, Sunghoon, Sunoo inisialnya kan S semua ya? Apa mungkin pelakunya mereka?"

"Ngadi-ngadi banget bang Yeonjun." sinis Soobin.

"Ga mungkin kak Soobin, dia tidur bareng gue sama kak Yoongi di kamar tamu. Kak Seokjin juga inisialnya S, ga dicurigain? Sunoo sama Sunghoon kan bisa aja dendam sama dia," sela Heeseung pada ucapan Yeonjun sebelumnya.

"Lo kan tidur, mungkin aja mereka bangun trus diem-diem bunuh si Beomgyu. Bang Jin kan nyuci piring di dapur bareng bang Jimin. Mana mungkin," sewot Jungkook.

"Bisa jadi tuh. Kan Sunoo sama Sunghoon ada di depan tadi, mungkin aja kak Soobin sama kak Suga, kan?" kata Jay yang ikut berkomentar diangguki Jake.

Bagus. Makin gampang kerja gue, kalo kalian saling tuduh.

"Udah deh, mending kita angkat jasadnya terus bawa ke gudang." Sunghoon menengahi perdebatan mereka.

🏢

Sunghoon, Jay, Jake, Jungkook Dan Soobin keluar dari gudang, mereka telah meletakan jenazah Beomgyu di sana. Tiba-tiba mereka ketemu Jimin yang  sedang berlari sembari terus melihat ke belakang.

"Kenapa bang?"

"Ga, gapapa. Tadi kayak ada yang ngikutin gue, serem banget asli. Gue balik bareng lo ya kook," jawab Jimin, dia sampai gemetar ketakutan. Jungkook hanya mengangguk, sebenarnya dia juga takut.

Gudang itu ada di basemen(lantai bawah tanah), jadi mereka memakai lift untuk naik lagi. Karena apartemennya Sunghoon, Jake, dan Jay satu lantai dengan milik Sunoo, mereka turun lift terlebih dahulu lalu disusul Soobin. Tinggal Jimin dan Jungkook disana, mereka hanya berdiam diri karena canggung. Padahal sama-sama selebriti, tapi mereka jarang sekali bertemu.

"Gue duluan," ucap Jimin langsung keluar dari lift, dia terlihat buru-buru ingin pulang setelah sampai di lantai 3. Jungkook hanya mengernyit bingung, dia menyipitkan matanya setelah menangkap sesuatu yang janggal di punggung dan lengan bajunya Jimin.

"Kok ada darah di baju bang Jimin?"

🏢


"Entah kenapa, gue bener-bener ngerasa bersalah sama lo, gyu," gumam Heeseung yang baru selesai membersihkan darah Beomgyu.

Ngomong-ngomong, Heeseung Dan Yeonjun masih di apartemen Sunoo, mereka baru selesai bersih-bersih. Yeonjun pamit duluan ke Sunoo yang baru saja akan tidur, Heeseung sendiri masih ponselnya di kamar tamu. Dia tidak sadar ada yang mengendap-endap di belakangnya, orang itu memegang pisau berkilat.

Dengan membabi buta, dia menusuk punggung Heeseung dan mengoyaknya dari belakang. Saat berbalik, Heeseung kembali ditusuk di dada kiri dan perutnya berkali-kali. Lalu pelaku itu beralih ke bibirnya, memotong benda kenyal itu dengan brutal.

"Gue benci sama lo, harusnya lo nggak ngomong seenaknya. Makanya, bibir lo gue bikin koleksi aja deh. Xixixi."

Pelaku tadi berbalik badan, dan terkejut ada orang yang mengintipnya sejak tadi. Dia sudah berlari kencang saat pelaku berbalik menatapnya, dia yang membunuh Heeseung tadi malah mengambil ponsel untuk menelpon seseorang.

"Apaan? Lo ngganggu gue aja, gue lagi beresin si Niki di basemen nih. Dia ditemuin duluan sama orang, makanya lagi gue kejar orangnya. Malah lo telpon gue, untung dia gatau gue yang bunuh ni bocil."

"Bacot kak, ada yang lebih penting. Kak Taehyung liat gue, bisa lo beresin dulu ga?"

"Kebiasaan banget sih lo, untung gue baik jadi gue bantuin."

"Mana ada orang baik bunuh bocah 16 tahun, dodol. Tinggalin aja si Niki, masalah gue lebih gawat!"

"Ye...ngerepotin gue mulu lu!"

Tut!

Telpon dimatikan sepihak, dia menatap jasad Heeseung santai. Dengan suara rendah pelaku itu berkata, "kira-kira, lo gue biarin aja atau gue pindahin ya?"

🏢

Keesokannya Sunghoon tengah mengetuk apartemennya Heeseung, gatau aja dia orang yang dipanggil-panggil udah jadi arwah. Kesal tidak ada yang menjawab, akhirnya Sunghoon meninggalkan apartemen Heesung. Jadi, dia disuruh Seokjin untuk ke basemen sekalian manggil Heeseung, katanya Namjoon menemukan sesuatu yang harus dilihat semua orang.

Baru akan masuk lift, ternyata ada orang yang tengah bersandar di dalamnya. Sunghoon yang melihatnya langsung menyapa, "pagi kak Taehyung!"

"Pagi juga, Hoon."

Hening. Tidak percakapan lagi, mereka berdua kalut dengan pikiran masing-masing. Hingga Sunghoon memberanikan diri bertanya, "sendirian aja, kak? Yang lain mana?"

"Udah disana semua, tinggal nungguin kita berdua aja kata bang Jin." jawab Taehyung, malah membuat Sunghoon penasaran.

Berdua? Gue sama kak Taehyung doang nih? Lah terus, apa faedahnya kak Jin nyuruh gue manggil bang Hee dulu? Gue dikerjain nih pasti.—ucap Sunghoon dalam hati.

Tak butuh waktu lama, lift sampai di basemen. Mereka keluar dan langsung melihat banyak orang yang berkerumun di pojok sebelah gudang. Sunoo yang tau kedatangan mereka berdua, langsung memeluk Sunghoon. Taehyung kaget sama apa yang dia lihat, ia berlagak menutupi kekagetannya itu bak aktor terkenal. Meski faktanya memang begitu.

Yang tadi dikerumuni warga gedung No More Tears adalah Niki yang sudah mati mengenaskan. Di dinding belakangnya tertulis 'Between us', dan itu pakai—

–darah Niki.

The Neighbors [BTS,TXT,& Enhypen] || Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang