3

38 5 0
                                    

»3 mati, 15 tersisa«

"Gue mau pulang pokoknya!"

"Pulang kemana, ha? Sejak awal gedung ini udah jadi rumah kita. Mau lapor polisi pun ga bakal percaya dan kita yang bakal kena. 3 orang udah meninggal, Kak Hoseok juga diculik lagi," tegas Soobin pada Jay yang mau pergi ke apartnya buat beresin barangnya. Oh iya, mereka ada di apartemennya Taehyun sekarang ini.

"3 orang? Gimana lo bisa tau?" tanya Sunghoon.

"Jangan-jangan, emang Soobin pelakunya." ucap Jungkook pelan.

Kena lo, Choi Soobin.

"Itu gampang, lo semua liat sekitar. Ada yang ilang ga selain bang Beomgyu, Niki dan kak Hoseok? Ada, kan? Itu kak Heeseung, kemungkinan terburuk dia udah diculik terus dibunuh—" beo Taehyun tapi dipotong oleh Jake.

"Kak Hoseok juga diculik, Hyun. Kenapa lo ga bilang dia dibunuh juga? Lo belum bunuh dia apa gimana hm?" Jake jadi penasaran sekali dengan ucapan Taehyun barusan, dia sudah mencurigai anak itu sejak awal.

"Itu karena sebelumnya kak Hoseok bareng kak Taehyung terus ngilang, lah Heeseung? Emangnya ada yang pulang bareng dia? Gaada, kan? Yah, walaupun rumahnya sebelahan sama apart Sunoo, kalo kondisinya kayak gini tetep aja bahaya," kata Soobin menguatkan argumen Taehyun.

"Ya tapi—"

"Udah, gausah berantem lagi. Kita disini diskusi buat gimana ke depannya, bukan berantem. Pelakunya pengen kita terpecah belah, bukannya gitu?" Kata Namjoon menengahi perdebatan tadi, kalimat terakhirnya seperti menyindir  seseorang. Padahal dia tidak tau apapun tentang pelakunya selain tulisan 'Between us' tadi.

"Letak gedung ini juga bukan di pusat kota, bahkan di pinggiran kota Seoul yang dingin dan sunyi. Ga bakal ada yang peduli sama kita," ucap Kai meratapi nasibnya setelah ini, Taehyun yang iba mengelus punggung sahabatnya itu agar tenang.

"Argh! Pelakunya siapa sih! Ngeselin banget, kita kan jadi berantem dan ga saling percaya gini. Gue juga jadi merasa bersalah sama Heeseung!"

"Gaada yang dapat petunjuk atau apa gitu?!" lanjut Yeonjun gemas.

"Gue...sebenernya punya ini sih, Jun." ucap Seokjin, dia meletakkan kertas kecil di atas meja. Disana tertulis:

“3 telah tiada, permainan telah dimulai. Pergi artinya mati, tetap disini artinya juga mati. Selamat bertahan hidup di No More Tears, yang tidak ada air mata tapi penuh darah.”

"S-serem amat," ucap Jimin yang sedari tadi diam. Netra Taehyung membola, dia teringat kejadian semalam. Orang yang membunuh Heeseung dan yang memberinya ancaman ada disini.

"Kenapa kak Taehyung?" tanya Jungwon yang melihat gelagat aneh Taehyung. Merasa ada yang menatapnya tajam, Taehyung menggelengkan kepalanya seolah berkata 'gapapa'

"Oh iya, soal Niki...bukannya dia pulang bareng Jimin, Jungwon, Taehyun, Kai ya semalem? Kok bisa tiba-tiba di Base?" Yoongi tengah mengintrogasi mereka, mungkin saja ada pelaku yang terpancing dengan ucapannya itu.

"Semalam, kita semua liat Niki udah masuk apart kok. Bahkan, waktu itu kak Jin ikut nganterin kita. Ya nggak kak Kai?" ujar Jungwon.

"Iya tuh, mereka juga nganterin Aku sama Taehyun sampe rumah. Abis itu, mereka pulang deh," jawab Kai, diangguki Taehyun.

"Abis nganterin mereka, kalian berdua beneran pulang?" tanya Namjoon pada Jimin dan Jin.

"Iya kok, gue liat Jimin udah pulang ke apartnya. Dia juga liat gue masuk ke rumah tuh," sahut Seokjin, dan Jimin menganggukinya.

"Tapi.... Setelah Gue, Sunghoon, Jake, Jay, sama Soobin dari gudang, kok bang Jimin malah ada di Basemen?" tanya Jungkook penasaran.

Jimin membungkam, dia takut orang-orang yang ada di sana marah jika dia menceritakan apa yang dilakukannya semalam. Sunoo yang kesal langsung menghentakkan kaki lalu berdiri.

"Ih, aku pusing banget mikirin teori pelakunya! Belum lagi kak Jimin yang tiba-tiba di Basement, padahal katanya udah pulang. Mending, kita semua pulang dulu. Hari ini ada yang sekolah sama berangkat kerja, kan? Emangnya mau telat hah?" ucapnya, membuat semuanya sadar bahwa jam menunjukan pukul 7 pagi.

🏢

"Taehyun, lo curiga sama siapa?" tanya Kai pada teman satu lantai itu yang berada tepat di sampingnya.

"Gatau, kalo orangnya disini kan berabe. Kalo jawaban gue curiga sama seseorang dan itu beneran pelakunya, bisa dibunuh. Kalo enggak pun gue tetep dibunuh, kan?" jawab Taehyun, dengan matanya mengarah ke semua yang duduk di meja yang sama dengannya. Sementara pelaku yang ada diantara mereka tersenyum kecil diam-diam.

Hening.

Ah iya, jadi anak-anak lantai 1 dan 2 tengah di kantin sekolah mereka. Mereka berada di meja yang sama, namun jarak antara dua kubu itu sedikit jauh. Kubu Enha atau anak-anak lantai satu hanya menyimak, beberapa hanya fokus pada makanannya, dan Sunghoon sendiri malah melamun. Kubu TXT sendiri hanya berempat, Yeonjun-Soobin yang bersebelahan lagi makan bakso dan Taehyun-Kai yang berhadapan dengan mereka.

"Tangan lo napa dah, kak Bin?" tanya Sunghoon pada Soobin yang tidak sengaja melihat plester di telapak tangannya.

"Oh ini? Tadi kegores karena jatuh kesenggol Sunoo sama Jay yang lagi kejar-kejaran, untung tadi Jungwon nolongin gue."

Segelas susu almond pesanan Soobin datang, baru ingin diterima tapi sudah direbut duluan sama Yeonjun. Soobin yang kesal akhirnya memukul punggung pria kelahiran 1999 itu, untung tidak tersedak.

"Ih, paan sih lo! Gue kepedesan nih!"

"Lo yang apa-apaan! Itu kan punya gue, siniin!" kata Soobin dengan nada sedikit tinggi, dia merebut kembali gelas tadi untung saja belum diminum sedikit pun oleh Yeonjun.

Soobin meminum segelas jusnya itu dengan sedotan, tapi matanya melotot tiba-tiba. Gelas tadi jatuh dan membuat suara pecah, tangannya sendiri tremor ditambah dia langsung terjengkang ke belakang dan mulai kejang-kejang. Teman-temannya yang panik langsung menghampirinya, mereka memeriksa keadaan Soobin yang masih kejang.

Beberapa anak yang di kantin ikut penasaran, mereka ikut membantu membawa laki-laki tinggi itu ke unit kesehatan sekolah. Namun naas, saat sampai disana tubuh Soobin sudah membeku dengan mata dan mulut berbusa yang tidak menutup, tangannya sudah berhenti tremor. Soobin meninggal saat itu juga.

Ya, arti dari S bukan hanya pelaku. Tapi bisa jadi korban selanjutnya, dan sekarang korbannya adalah Soobin.

.
.
.
.

Makin berantakan aja alurnya:)

The Neighbors [BTS,TXT,& Enhypen] || Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang