«11 mati, 7 tersisa»
Orang-orang yang melihat penembakan Jungwon langsung panik, beberapa dengan berani merekam kejadian itu. Dan Jake sudah menghubungi polisi karena tahu Jungwon akan kabur, tapi dia tidak tahu kalau Jungwon akan mati bahkan sebelum ia ditahan.
"Kenapa lo bunuh dia, Bang?!" Jungkook menatap nyalang pada Seokjin yang terlihat gemetar.
"G-gue cuman mau nembak kakinya, gue gatau kalo bakal kaya gini. G-gue ga sengaja, sumpah!" kata Seokjin berusaha membela diri, tangannya yang tremor membuat pistol revolver itu terjatuh.
Tak lama, polisi yang datang langsung mengamankan tempat kejadian perkara. Mereka segara memasang garis polisi, dan juga membawa seluruh penghuni No More Tears ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Mereka hanya ditanya tentang kronologi kejadian selama 3 jam, kecuali Seokjin. Dia diinterogasi selama 8 jam terkait kepemilikan senjata api dan juga tentang Jungwon.
Seokjin akhirnya menjelaskan bahwa Jungwon adalah pelaku pembunuhan dari seluruh mayat yang ada di gudang basemen. Mereka berusaha menangkap Jungwon, tapi dia hampir kabur. Jadi, Seokjin berinisiatif untuk melumpuhkan Jungwon. Dia berusaha menembak kaki Jungwon, tapi dia malah mengenai punggung kirinya. Dan untuk kepemilikan senjata api, dia mengaku baru membelinya akhir-akhir ini karena takut dibunuh. Dan setelah itu, ia mampu dibebaskan.
Untuk jenazah seluruh korban pembunuhan yang mereka simpan di gudang akhirnya dikembalikan ke keluarga masing-masing. Beberapa keluarga korban ada yang pasrah dan ada yang menuntut pelakunya. Tapi, bukankah pelakunya sudah mati? Memang yakin kalau Jungwon benar-benar pelakunya?
Kalian berpikir akhir dari ceritanya hanya seperti ini? Ayolah, itu tidak seru tau.
🏢
Akhir-akhir ini, kesibukan 7 orang yang tersisa di gedung No More Tears hanya membereskan apartemen mereka. Seperti Sunoo misalnya, ia sudah hampir selesai membereskan banyak kardus berisi barang-barangnya, bersiap untuk pindah dari No More Tears besok. Penghuni lainnya juga sudah bersiap untuk pindah dan mengosongkan gedung mereka.
Di saat yang lain senang akan pindah, Kai tidak berpikir demikian. Ia merasa sedih meninggalkan gedung yang penuh kenangan itu, tapi di sisi lain karena tempat inilah teman-temannya mati dengan sia-sia karena Jungwon.
Seperti kata Sunoo, Kai memang memberikan mereka semua bukti bahwa Jungwon pelakunya. Namun bukti itu tak cukup hanya rekaman video pengawas yang menampilkan Jungwon yang mondar-mandir dan menghancurkan cctv, bahkan Jungwon yang selalu ada di dekat setiap korban tepat sebelum mereka mati. Awalnya mereka tidak percaya dengan bukti yang Kai berikan, bahkan Kai sendiri. Namun tingkah Jungwon juga cukup mencurigakan, jadi mereka tak ada pilihan selain menangkapnya hari itu. Yah, tapi nasib berkehendak lain. Yang tadinya hanya ingin menangkap, eh sekalian membunuh.
Malam itu, malam terakhir dimana mereka akan meninggalkan gedung apartemen No More Tears. Mereka berusaha tertidur dengan tenang, melupakan pembunuhan dan penculikan teman-teman mereka. Hingga pagi menjelang, menjemput pada ajal mereka yang sebenarnya.
🏢
Pukul satu pagi, suara gemerincing lonceng yang memekakkan terdengar hingga 8 orang yang ada di sebuah ruangan gelap terbangun. Mereka menyadari bahwa mereka masing-masing terikat di sebuah kursi membentuk lingkaran. Hingga lampu yang tiba-tiba dihidupkan membuat mereka mengernyit silau.
"Akh, sial! Gue dimana, bangs*t?!" teriak Jungkook mengumpat. Dia sedikit panik saat seorang penjaga mendekati dengan menodongkan senjata api ke mulutnya, bermaksud untuk menyuruhnya diam. Sesekali dia berusaha melepaskan ikatan di tangannya, namun ia tidak bisa lepas karena terlalu kuat.
"Kita kayaknya lagi basemen, gue hapal sama pilar-pilar di belakang penjaga itu. Arah jam dua dari gue," jawab Jake.
"I-iya bang, kayaknya kita lagi basemen." Sunoo ikut menimpali. Dia bisa melihat pilar-pilar itu, dan juga sopir mobil boks yang mengurus perpindahan mereka telah mati terbunuh. Sunoo duduk gemetar membelakangi Jake, ia melirik Sunghoon di sampingnya yang meneguk ludahnya gugup.
"Heh, lo yang di sana! Apa rencana Bos lo semua hah? Gue yakin kita gaakan di bunuh sama lo-lo pada ya, mereka pasti rencanain sesuatu," ucap Taehyun dengan lantang pada para penjaga jubah hitam di sekeliling mereka. Ia tidak merasa takut sedikitpun, malah dia merasa sangat jengkel karena tebakannya benar. Jungwon bukan pelaku utamanya.
"Ya! Bener banget, gue punya rencana buat kali semua!"
Sebuah suara yang disamarkan dari speaker di ujung ruangan mengagetkan Hueningkai, dia meremat tangannya yang terikat karena semakin takut. Di samping kirinya ada Seokjin yang meremat kursi yang tengah didudukinya, dia merasa cemas dan emosi sekarang.
"A-apa rencana lo?" tanya Sunghoon berusaha mengumpulkan keberaniannya. Tapi sebelum terjawab, suara lift mengganggu perhatian mereka.
Ting!
"Kak Hoseok!" teriak Yeonjun melihat Jung Hoseok yang dibawa oleh dua penjaga, pria itu terlihat sangat lemas dan banyak lebam bersarang di wajahnya. Dua penjaga itu dengan kasar melempar Hoseok hingga ia tersungkur di depan Yeonjun.
"Lepasin mereka semua!"
Setelah dilepaskan, Yeonjun langsung berusaha membantu Hoseok. Sementara yang lain masih dilepas ikatannya, Jungkook melirik tajam ke pengeras suara di pojok basemen.
"Gue bisa bilang, rencana ini bakal bikin lo semua mati."
"Lo semua bakal dibawa sama para penjaga itu ke salah satu lantai di gedung ini. Setiap lantai gedung ini punya penjaga, pemberi clue, dan pemimpin permainan yang bakal siap bunuh lo kapanpun sampai permainan berakhir."
"Anj*ng, lo pengecut banget! Kalo berani jangan sembunyi dong, bangs*t!" umpat Jungkook emosi.
"Btw, ini cuman suara rekaman haha. Sesuai petunjuk saat Ni-ki mati, gue ada di sekitar kalian."
"Dan udah ya, kalian jangan bacotin gue lagi. Just start the game and let me kill y'all haha."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neighbors [BTS,TXT,& Enhypen] || Revisi|
RandomRasa kelam di masa lalu menjadi satu saat seseorang mencoba membunuhmu, apakah itu dari apartemen di sebelahmu? Start : 20 Desember 2020 Ending : 29 November 2022 First Thriller story written by Lavender Purple©2022