4

34 5 0
                                    

»4 mati, 14 tersisa dan kemungkinan jumlah korban hari ini adalah 2«

"Maaf, saudara Choi Soobin memang murni keracunan polonium, tapi tidak ada indikasi pembunuhan. Pemberhentian kasus dan otopsi adalah perintah dari keluarga Choi Soobin. Jadi, tidak ada hak untuk menyelidiki atau penelitian tentang racun tersebut, jika dari pihak keluarga sendiri sudah berkehendak seperti ini. Maaf, saya pamit dulu anak-anak," kata pria berseragam polisi yang sudah pergi dari anak-anak No More Tears. Mereka tengah melayat ke rumah orangtua Soobin yang ada di Ansan, karena sudah dua hari di sana jadi mereka putuskan untuk pulang.

Soal polisi tadi, dia diberitahu oleh Namjoon bahwa ada seseorang yang mau bunuh mereka semua. Jadi dia mau kasus Soobin tidak diberhentikan agar mereka menemukan titik terang masalah ini. Eh, malah dijawab gitu sama polisinya.

"Sunoo, lo ngapain disitu?"

"Oh halo kak Yeonjun, aku lagi liatin kucing ini. Kasian banget harus mati kayak gini," jawabnya dengan senyuman kecil, dia berdiri lalu memperbaiki posisi tasnya. Yeonjun melirik ke kucing yang dimaksud, hewan itu mengenaskan sekali.

"Kakak udah gapapa? Kita...bakal pulang hari ini, kakak mau disini dulu atau ikut kita balik ke Seoul?" tanya Sunoo padanya, Yeonjun sendiri hanya mengangguk. Entah menjawab salah satu pertanyaan Sunoo atau keduanya sekaligus. Dia semakin pendiam saat triple Choi sudah berkurang, tatapannya jadi sangat sendu saking sedihnya.

Saat sudah sampai mobil kedua, ternyata Yeonjun ikut pulang dengan barang-barangnya yang sudah ada di mobil itu. Sunoo sendiri menatap senang padanya, dia pikir Yeonjun akan tetap disini karena sedih kehilangan 2 saudara Choi-nya. Namun ternyata dia sudah tegar dengan kematian keduanya, mungkin dia mau balas dendam pada pelakunya. Emangnya bisa ya? Kan pelakunya kuat banget, pikir Sunoo sedari tadi.

Ngomong-ngomong soal mobil, setiap mobil terdiri dari 7 orang. Jadi mereka menggunakan dua mobil milik Taehyung dan Jungkook untuk pulang. Namun keduanya belum berangkat karena masih menunggu dua orang lagi. Jungwon yang ada di toilet, dan Namjoon masih di kamar penginapannya karena ada barang yang tertinggal.

Mobil satu:
1. Namjoon
2. Seokjin
3. Jake
4. Kai
5. Taehyun
6. Jungkook
7. Jay

Mobil 2:
8. Taehyung
9. Jimin
10. Jungwon
11. Yeonjun
12. Yoongi
13. Sunghoon
14. Sunoo

Namjoon baru selesai melakukan panggilan alamnya, dia mendekat ke wastafel untuk mencuci tangan. Dia melihat sekitar toilet, tidak ada satu orang pun di sana selain dirinya. Katanya Jungwon ke toilet kok gaada batang hidungnya ya, pikir Namjoon.

Entah perasaannya atau apa, tapi sedari tadi dia merasa diperhatikan. Benar saja, saat berbalik dia malah bertemu orang yang tidak terduga. Orang itu menyeringai padanya sambil membawa pisau berkarat.

"L-loh, lo masih hidup?!" pekiknya terkejut, dia semakin takut saat pisau tadi teracung ke arahnya.

"Iya nih haha, lo mau tau kenapa gue bisa hidup lagi ngga? Eh, gue aja kagak mati wkwk. Yang harusnya mati kan elo!" dengan cepat orang tadi berlari menghunuskannya ke perut Namjoon, tapi pria itu sudah bersiap untuk membela diri. Karena tubuh si penyerang lebih kecil darinya, Namjoon bisa menahan tangan pelaku yang memegang pisau. Hampir saja pisau itu mengenai lehernya.

"Kenapa lo bunuh semua temen kita?! Lo gila ya?!" teriak pria tinggi itu pada penyerangnya dengan kesal.

"Lo lebih gila! Lo ga mau tanggung jawab sama adek gue yang hamil gara lo! Dia depresi berat, pacarnya juga ga percaya sama dia dan berakhir mati dibunuh! Lo pikir, gue diem aja disaat orang yang bikin dia mati satu gedung sama gue ha?"

"Adek lo—"

"Lee Dawon. Lo ngga inget, kan? Of fucking course. Daripada lo nginget kejadian itu lagi, mending gue ingetin lo buat ke Tuhan setelah ini," ucap penyerang itu lagi, dia memberontak cekalan tangan milik Namjoon dan membuat pria itu tersungkur.

Si penyerang mendekat dan menginjak kepala Namjoon dengan kuat. Namjoon sendiri baru ingat bahwa dia menghamili seorang gadis 'malam itu', dia tidak mempedulikannya karena dia pikir bahwa itu hanya mimpi. Dia benar-benar menyesal sekarang, tapi itu tidak akan menghentikan orang itu membunuhnya.

Sekali lagi Namjoon memutar otak untuk melawan, dia menarik kaki pria itu hingga terjerembab ke lantai. Setelahnya, dia mencekik orang itu sambil menahan tangan kanan yang memegang pisau. Persetan soal dia membunuh orang (lagi), dia hanya membela diri.

Namun tak disangka sebuah pisau muncul dari arah kirinya, lalu menusuk di perut sampingnya serta membuat dirinya berteriak kesakitan. Pisau itu semakin bergerak tak beraturan dan tubuhnya terjatuh ke atas penyerang tadi.

Dengan mendorong tubuh Namjoon, pria itu kembali melakukan aksinya menggunakan tangan kiri yang memegang pisau baru. Dia berulang kali menusuk leher, kepala dan tubuh Namjoon, darah sudah muncrat ke seluruh tubuh dan wajahnya. Tapi dia tidak peduli, dan beralih membersihkannya di wastafel.

"Ju-Jung," kata Namjoon terbata-bata dan lirih.

Dan ya, Namjoon sudah jadi korban selanjutnya. Dalam keheningan, pelaku itu bicara lirih, "sayang sih badan gede doang, tapi gabisa ngelawan gue. Whatever, adios Kim."

🏢

"Ada yang liat bang Namjoon gak?" pertanyaan keluar begitu saja dari mulut Jungkook, dia tengah meneliti para penumpangnya. Seharusnya sudah jamnya untuk pulang, tapi Namjoon belum kembali hingga saat ini.

"Gak ada di mobil ini, Kook. Coba cari di kamarnya aja, tadi dia bilang ada yang ketinggalan," jawab Taehyung dengan tenang, tentu saja karena Jungwon baru saja kembali. Dengan begitu, mobilnya sudah penuh.

Jungkook pun menurutinya, lalu pergi ke sana. Sebelum sampai di sana, justru ia melihat dan ikut berkerumun di depan toilet. Tapi dia menyadari apa yang tengah ditatap banyak orang itu dan berlari mendekatinya sambil berteriak, "bang Namjoon!"

The Neighbors [BTS,TXT,& Enhypen] || Revisi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang