22

2.4K 345 109
                                    

A/N seperti biasa, jangan lupa vote dan komen🤍

(ノ>ω<)ノ

suara air mengalir dari kamar mandi membangunkan laki laki manis yang tubuhnya tergulung selimut layaknya sosis pada omelet yang biasa jay buat. jay bangun terlalu pagi hari ini. jungwon tahu jelas alasannya, hari ini mungkin akan menjadi hari yang bersejarah dalam hidup jay. karena ini kali pertama ia menerima dan mengadakan rapat bersama client.

jungwon dengan mata yang masih setengah tertutup beranjak keluar dari kamar menuju kearah lemari pendingin.

setidaknya ia bisa menyiapkan sesuatu hari ini untuk suaminya. dituangnya sebotol susu pada mug couple yang dihadiahkan sunghoon dan jake saat pernikahan mereka.

"buat apa lagi ya," gumamnya melihat sekitar, mencari sesuatu yang setidaknya bisa ia olah. walaupun jungwon yakin tidak banyak yang bisa ia lakukan.

lalu matanya terfokus pada stok roti tawar pada rak paling atas. perlahan ia berjalan menuju sesuatu yang ia targetkan itu. tangannya terulur panjang, kaki menjinjit berusaha meraih bungkusan roti tawar itu.

salahkan kaki pendeknya, laki laki manis ini sampai dibuat frustasi gara gara tangannya tidak sampai. namun, dengan sangat tiba tiba ada tubuh lain yang menghimpitnya diantara lemari dapur. entah sejak kapan jay ada dibelakangnya.

"gak sampai? hm?" ujarnya dengan tangan kanan berusaha meraih bungkusan roti tawar itu.

bahkan jungwon merasakan badan jay menempel pada punggungnya. mau berbalik pun susah. setelah berhasil mengambil roti itu, jay tidak langsung menjauhkan tubuhnya. laki laki bersurai gelap ini malah melingkarkan tangannya yang menggenggam sebungkus roti tawar pada pinggang jungwon.

"mau buat apa sayang?" bisik jay tepat didepan telinga jungwon, berhasil membuat bulu kuduknya berdiri.

jungwon berusaha melepaskan tangan jay, dan berbalik menghadap kearah suaminya itu. matanya terbelak menyadari jay hanya menggenakan handuk yang menutupi bagian bawahnya.

"lho, kok gak pake baju sih. sana pake dulu, nanti masuk angin,"

tangannya mendorong pelan tubuh jay agar laki laki itu segera bersiap siap. "aku denger grasak grusuk dari luar, makanya langsung keluar tadi," ucap jay sebelum masuk kedalam kamar. tidak lupa tangannya mengelus pelan rambut jungwon.

selalu jay lakukan tanpa ia sadari. sepertinya jay memiliki hobi baru sekarang.

"udah sana jangan ganggu aku masak," usir jungwon lagi. padahal masak juga tidak bisa. orang niatnya cuma membuat roti selai.

sambil terkekeh melihat laki laki kecil jay masuk kedalam kamar untuk bersiap siap. sebenarnya ia tidak bisa tidur tenang karena memikirkan meeting nanti makanya memutuskan untuk mandi lebih pagi saja.

setelah selesai mengoleskan selai cokelat pada lembar lembar roti tawar. jungwon kembali masuk kedalam kamar. dilihatnya jay duduk di sofa lengkap dengan kaca mata menatap serius pada layar laptop. dengan langkah pelan laki laki berlesung pipi ini ikut duduk disebelah suaminya.

"bahan meeting?" tanya jungwon begitu ia duduk.

tanpa menoleh, jay berhedem pelan. mungkin terlalu fokus pada kegiatannya. jungwon juga tidak ingin mengganggu, memutuskan untuk mengamati wajah serius jay. tanpa jungwon sadari ujung bibirnya terangkat sebelah.

jay terlalu lucu saat sedang serius, bibirnya monyong monyong, pikir jungwon.

karena merasa jay sedang sibuk, jungwon memutuskan untuk mengambil sarapan yang sudah ia buat. namun, sebelum beranjak jay menahan tangannya. "mau kemana? disini aja," tanya nya dengan memberikan seluruh atensi pada jungwon.

the truth untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang