30

2.7K 307 93
                                    

A/N jangan lupa vote dan komen🤍
aku kehilangan mood buat nulis cerita ini lagi

(ノ>ω<)ノ

semenjak acara makan malam yang jay rencanakan kala itu, jungwon benar benar dibuat stress setelah acara tersebut. mungkin karena terlalu banyak berpikir, membuatnya sangat cepat stress dan berpengaruh pada kesehatan tubuhnya. jungwon juga sangat sering melamun saat itu, tapi untungnya jay selalu senantiasa disamping jungwon. membantu penyembuhan laki laki itu secara tidak sadar.

bersyukur sekali karena beberapa hari ini jungwon sudah mulai kembali menjadi jungwon yang dulu. bukan lagi jungwon pendiam dan suka melamun.

setelah ada kesepakatan dengan investor tentang kerja sama perusahaan mereka. jay lumayan memiliki waktu senganggang sekarang, setidaknya ia bisa merawat dan membatu jungwon untuk kembali seperti jungwon nya yang dulu.

satu bulan berlalu setelah pernikahan mereka. itu pula mengartikan kalau acara malam akrab yang akan diadakan juga tinggal beberapa hari lagi. jay juga sudah mulai mempersiapkan acara wisuda nya yang akan digelar besok.

jungwon juga ikut andil dalam membantu persiapan suaminya itu. walaupun kadang kala jay menyuruh jungwon untuk lebih banyak istirahat, karena laki laki itu juga baru saja sembuh total. selama sakit pun jungwon selalu menolak untuk dirawat dirumah sakit. atau bahkan sekedar untuk periksa ke dokter.

"aku mau ngambil toga sama jas untuk besok, kamu dirumah dulu ya," ucap jay sembari mengenakan jaket hitam miliknya.

jungwon yang sebelumnya sedang menonton tv sambil melipat pakaian mereka, segera menoleh dan menghentikan aktivitasnya. "ikuuut, aku juga sekalian mau liat tempat makrab yang katanya udah mulai dihias," ucapnya kemudian perlahan beranjak meninggalkan tumpukan pakaian itu dan mendekat kearah suaminya yang sudah sangat siap.

"gimana kalo aku lama nanti, gapapa nunggu lama emang?"

jungwon mengangguk sambil mengambil hoodie yang tadi sempat ia pakai keluar untuk belanja. "nanti kamu anter aku dulu ke depan fakultas. habis itu tinggalin aja, kalo udah baru jemput lagi,"

melihat jungwon yang kini sedang memasang sapatu miliknya, membuat jay perlahan berjalan mendekat. tangannya tergerak untuk mengusap usap rambut halus laki laki yang lesehan itu.

"inget kesepakatan kita, jangan ambil kerjaan yang berat. kalo bisa kamu liat liat aja. mereka pasti ngerti kok kamu lagi hamil, jadi perlu banyak istirahat," ucap jay, jungwon yang sibuk dengan kegiatannya hanya berdehem. nyatanya, tidak banyak teman teman serta kakak tingkat yang mengetahui tentang kehamilan palsu jungwon itu.

tidak lama setelah itu kedua laki laki ini berjalan menuju mobil jay yang selalu terparkir pada ruang bawah tanah apartment milik mereka. tidak ada banyak perbincangan hingga keduanya sampai di dalam mobil milik jay.

perlahan pula mobil itu bergerak meninggalkan area apartment. "nanti sekalian nyariin kamu jas buat besok, ke tempatnya naya. inget naya kan?"

"engg.. butik yang buat fitting nikahan kan?" tanya jungwon balik. dan jay membalasnya dengan anggukan kepala.

sekitar dua puluh menitan, keduanya mulai memasuki area kampus. jay mengarahkan mobil itu menuju area fakultas jungwon lebih dulu. dan berhenti tepat pada parkiran fakultas itu. jungwon melepaskan seatbelt yang melingkar di tubuhnya. lalu mengambil handphone yang ia letakkan pada laci mobil.

pergerakan nya terhenti tat kala tangannya yang akan meraih gagang pintu mobil ditahan oleh suaminya. alisnya ia naikkan sebelah, seolah olah menanyakan apa pada laki laki yang masih duduk disebelahnya itu.

the truth untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang