09

3.1K 503 95
                                    

warn! there's mature content

A/N kalo merasa terganggu boleh skip ya.
aku udah kasi ⚠️ warning.
jangan lupa vote dan komen🤍

belom pada tidur kan? happy reading!

(∩•̀ω•́)⊃-*⋆•••••

hari ini adalah hati terakhir jungwon menjalani uji coba tinggal bersama calon suaminya. itu menandakan hari pernikahan mereka juga semakin dekat. kegelisahan ditambah rasa gugup semakin hari menghantui laki laki perparas cantik itu.

kini kedua insan yang sebentar lagi akan menikah itu sedang berada di dapur. seperti biasa yang lebih muda hanya mengamati yang lebih dewasa melakukan sesuatu disana. tampak dari kantung mata pada kedua mata indahnya, menandakan belakangan ini tidurnya tidak nyenyak.

jay dengan tangan yang tergerak untuk melepas serbet masaknya, berjalan mendekat kearah si manis yang bahkan tidak mengedip. "kenapa? sedih karena udah mau balik?" tanya jay menggoda.

jungwon menjawab dengan mengerucutkan bibirnya lucu, lalu mengangguk pelan.  walaupun alasan sebanarnya bukan itu. "kenapa? udah mulai suka sama gue?" goda nya lagi.

bukannya menjawab jungwon malah menepuk kursi disebelahnya, memberikan aba aba untuk jay agar duduk disebelahnya. tidak lama pria itu langsung berjalan mendekat dan ikut duduk disana.

"gue takut," katanya pelan saat jay sudah duduk di sebelahnya.

mata elang laki laki itu mengerjap beberapa kali memikirkan apa yang ingin jungwon ungkapkan kepadanya. lalu tangannya meraih surai hitam jungwon dan merapikannya. "takut kenapa? takut gue bakal ninggalin lo?"

jungwon diam lagi. bibirnya bungkam. sebenarnya yang jay katakan menambah beban pikirannya. benar, ia juga takut kehilangan jay. jungwon jelas tau, begitu kebohongan ini terungkap jay pasti akan meninggalkannya, atau bahkan tidak akan memaafkannya.

dan selama beberapa hari ini ia berusaha untuk menahan perasaannya agar tidak membuka hati. ia juga tidak ingin jatuh cinta pada pada jay. itu akan menjadi hal buruk, saat semua rahasia dan kebohongan ini terkuak.

"atau takut kalau kita gagal jadi orang tua yang baik?"

kali ini si manis menggerakan kepalanya. "itu salah satunya," balas jungwon.

"berarti masih ada yang lain? kalo mau cerita, gue disini buat denger keluh kesah lo,"

jungwon menggeleng. "mau makan sekarang?" tanya jay lagi.

untuk kesekian kalinya laki laki manis itu menggeleng, membuat jay menghela nafasnya. lalu mengusap usap kepala jungwon yang kini ia sandarkan pada meja makan.

"jangan banyak pikiran, kasihan anak kita lihat lo kaya gini. dia pasti sedih," ujarnya ditengah kegiatan nya.

"gue rasa kita harus mulai ganti panggilan. gak mungkin kan pas anak kita lahir kita malah ngomong pake lo-gue. coba oke?" jungwon mengangkat kepalanya sedikit agar dapat menatap laki laki di sebelahnya itu.

"sekarang makan ya?" ajak jay lagi, kali ini jungwon menganggukkan kepalanya. sang calon suami langsung berjalan menuju kearah tempat makanan yang sudah ia masak tadi.

the truth untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang