35

3.2K 425 336
                                    

hiii, apa kabar kalian semuaa?
gila ini udah lama banget ga menyentuh wattpad, gamau cuap cuap panjang lebar di awal. langsung baca aja!!

A/N jangan lupa vote dan komen!🤍
kalau lupa ceritanya, bisa scroll dulu yaa

(ノ°∀°)ノ

seiring berjalannya waktu, tanpa disadari hubungan yang awalnya sebatas rekan kerja mulai mengarah ke arah lain yang berhubungan dengan masalah hati. sudah dua minggu semenjak hubungan jay dengan jungwon retak. itu berarti sudah hampir seminggu lebih jay sudah memberikan perhatian lebih pada yoon, sekretaris nya.

jay pun tidak mengerti perasaan apa yang sedang ia rasakan saat ini. setiap berangkat kerja ia selalu semangat, namun setiap pulang ke rumah hatinya selalu tidak suka.

dua hal yang berbanding terbalik. jay tahu ini salah, tapi ia terlalu buta saat ini akan perhatian kecil yang yoon berikan pada dirinya saat berada di kantor. tapi kalau kalian pikir jay melakukannya dengan terang terangan di depan jungwon, itu salah besar.

bahkan jay merasa tidak nyaman belakangan ini karena ia merasa jungwon mulai curiga. seperti pagi ini laki laki itu mulai bertanya tentang hal-hal yang menjerumus kearah sana.

"sejak kapan kamu suka bau parfum bunga bunggan kak?" tanya jungwon dengan tangan memegang jas miliknya. posisinya sekarang jay sedang berada di dapur, bukan untuk makan tapi mengerjakan tugas kantor di sana.

matanya melirik sebentar ke arah jungwon tapi tidak lama ia alihkan lagi. "ini, lipstick ini juga. aku gak tau, sejak kapan kamu pake begini?"

"lo gak liat gue lagi kerja? bisa diem gak? lo tuh ganggu banget," ucap jay sudah tidak kuasa di cerca dengan banyak pertanyaan pertanyaan aneh yang seolah menuduhnya bermain di belakang, walau memang seperti itu kenyataannya.

jay memutuskan untuk bangkit dari tempat duduknya, tapi siapa sangka jungwon malah tiba tiba berubah posisi menjadi jongkok dengan memegangi perutnya. "aw! s-sakit,"

awalnya jay ingin tidak peduli dengan hal itu, tapi tolong lah ia masih memiliki hati nurani. mana mungkin ia bisa membiarkan jungwon meringkuk kesakitan di atas lantai.

"ss-sakit kak," gumamnya.

tanpa pikir panjang jay langsung mengangkat laki laki manis itu menuju kamar mereka. merebahkan si manis yang tampak kesakitan itu di atas kasur. jay pun tidak tahu harus berbuat apa sekarang. kakinya melangkah keluar dari kamar, bahkan tanpa sepatah katapun yang belum sempat ia lontarkan.

tidak lama jay memutuskan untuk pergi dari sana. tentu hal itu membuat jungwon sakit hati. dulu, jay adalah orang yang paling gila saat jungwon sakit. tapi sekarang apa? sedikitpun jay tidak peduli terhadap keadaannya.

mau mengaharapkan apa lagi memang? tidak lama jungwon merasakan ada muatan yang ingin keluar dari mulutnya. cepat cepat ia berlari menuju wastafel dengan posisi tangan yang memegangi perutnya.

"huek!" yang keluar hanya cairan bening.

ah, jungwon tahu. pasti kali ini dia terkena maag karena belum makan sejak kemarin malam. dulu sejak kecil ia memang sering seperti ini, jadi tidak heran. telat makan sedikit pasti langsung maag.

merasa sudah cukup mendingan, jungwon memutuskan untuk keluar dari kamar mandi. dengan tertatih tatih, ia berusaha menguatkan diri agar tidak tumbang.

keluar dari kamar mandi, matanya tidak sengaja langsung menyorot ke arah objek yang sedang berdiri di dekat nakas. jay menoleh sekilas pada jungwon, "kak, boleh minta pijetin? badan aku rasanya lemes banget,"

the truth untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang