38

3.8K 461 371
                                    

menepati janji tadi malem
so, ya ini panjang banget 2k words
jangan lupa siapin kresek, karena ini drama banget

A/N jangan lupa vote dan komen!🤍

(ノ°∀°)ノ

terhitung sudah dua minggu semenjak jungwon menyadari dirinya tengah mengandung dan sejauh ini jay belum mengetahui mengenai berita bahagia tersebut. bukannya jungwon mau merahasiakannya, tidak. ia sangat ingin mengatakan hal ini pada suaminya, tapi jay selalu menghindar tiap kali jungwon berusaha mengajaknya berbicara serius.

beberapa kali jungwon datang ke rumah sakit sendirian untuk memeriksa kandungannya. syukurnya, janin nya sehat dan kuat. kini sudah memasuki minggu ke-6 nya.

di balik kebahagiaannya, mengenai keadaan bayi yang ia kandung. satu hal yang tidak boleh kita lupakan, jay bermain di belakang laki laki manis ini. jungwon jelas tahu, tapi ia memutuskan untuk bungkam. memikirkannya saja terkadang membuat dadanya sesak. apalagi untuk membicarakan hal ini lebih jauh.

malam ini, sebelum tidur hal yang langka terjadi. jay mengajaknya berbicara lebih dahulu.

"mami mau ketemu sama lo, jadi besok pagi siap-siap. nanti gue anter ke rumah mami," ucap jay yang berdiri di depan pintu kamar.

jungwon yang tadinya sedang membaca, menoleh dan menutup buku miliknya. "tumben, kenapa?"

"mami pengen ketemu cucunya. sial, mami bahkan gak tau kalo dia ditipu sama menantu kesayangannya," dua kata terakhir sengaja ia tekanan.

jungwon merasa ini momen yang pas untuk mengatakan perkara kehamilannya pada jay. "kak, aku mau ngomong sesuatu," jungwon menggeser tubuhnya, jemari mungilnya menepuk tempat kosong yang ada di sebelahnya.

jay menghela nafasnya, "tidur, besok bangun pagi," balasnya singkat. lalu menutup pintu kamar, meninggalkan si manis sendirian.

matanya memanas melihat pintu kamar yang kini sudah tertutup rapat. jay yang ia kenal sudah benar benar berubah. dan jay tidak tahu kalau semalaman jungwon menangis memikirkan masa depan anaknya kelak.

jujur, saat jay mandi tadi. jungwon tidak sengaja melihat notifikasi yang masuk pada handphone suaminya itu. kalimat yang seperti tidak layak dikirimkan untuk seseorang yang sudah berkeluarga.

sayang, aku kangen. kamu kapan main ke apartment aku lagi?

siapa lagi kalau bukan wanita simpanan suaminya. berusaha abai, namun sulit. kalimat itu terus terngiang ngiang di kepalanya.

jungwon takut, saat anaknya lahir nanti jay lebih memilih selingkuhannya itu. bukan apa apa, ia sedikit trauma karena sepupu jauhnya mengalami hal semikian.

dan pagi ini jungwon terbangun dengan mata yang merah. mungkin akibat dari tangisannya semalam. jay juga sudah bangun, bahkan laki laki itu tengah memakai kemeja miliknya.

"kamu tetep kerja kak?" tanya jungwon memberanikan diri.

jay yang merasa diajak berbicara menoleh dengan tatapan elang miliknya. tidak ada jawaban, jungwon menyimpulkan kalau itu berarti iya. "mami pasti kangen kamu juga. apa gak bisa cuti sehari aja?" tanya jungwon lagi.

"kalo gue gak kerja, lo mau makan apa? jangan banyak tanya deh, cepet siap siap. gue ada meeting pagi ini," jungwon mengulum bibirnya sendiri. rasanya sakit, dadanya terasa sesak.

the truth untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang