Hai, aku datang
Kalian bacanya di skip skip yaa😂 hayo ngaku. Wkwk
Aku tahu loh. Wkwk
Btw selamat menjalan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Dan mohon maaf lahir batin ya🙏 semoga puasanya di lancarkan hari ini.
~∅~
Malam itu cukup bising. Hujan mengguyur daratan dengan brutal. Suara gemericiknya tidak terdengar sebenarnya, mereka jauh dari atap. Tapi bunyi yang jatuh mengenai tanah cukup mengganggu. Belum lagi bau khas tanah basah yang menguar dan suhu udara yang perlahan turun.
Cassy kedinginan dan dia menarik selimutnya lebih keatas, berusaha menghalau dingin. Tapi rupanya tidak berefek terlalu banyak.
Gadis itu mengerjapkan matanya. Ia memandangi sekitar perlahan, dan sangat menyadari kalau di sedang tidak di kamar asramanya. Redup, dan perapian di ruangan itu mati. Hanya tersisa baranya saja yang menganga. Cassy berusaha bangkit tapi tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya mengetat.
Cassy membuka selimutnya dan melihat jalinan jari pucat melingkar disana. Lalu deru nafas yang tenang dan hangat begitu terasa di telinga kananya. Gadis itu berbalik.
Draco Malfoy. Lelaki kejam yang entah kenapa terlihat sangat manis. Lelaki yang menyebalkan tapi ternyata diam-diam romantis. Cassy tidak paham apa yang sedang terjadi disekitarnya. Tidak paham bagaimana otaknya bekerja, ini tidak masuk akal. Mereka tidak pernah benar-benar terlihat bersama sebelumnya. Bahkan berbicara saja tidak pernah, tapi sekarang, lihat. Mereka tidur bersama, bersebelahan dan dipeluk dengan posesif.
Draco tertidur dengan lelap dan pulas. Wajahnya tampak tenang. Cassy menyentuh dahinya yang memiliki kerutan halus, lalu turun pada pipinya yang tirus. Dan melanjutkannnya sampai ke bibir. Cassy mengusapnya lembut, menyentuh tiap garis dan mengecupnya sekilas.
Sekali lagi, Cassy memandangi Draco sebenarnya punya wajah yang rupawan, tapi tidak terlihat. Pria itu selaku berekspresi menyeringai dan menghina setiap waktu.
Cassy merapikan selimut sebelum pergi. Ia sudah berhasil lepas dari lilitan Draco. Ia mengusap rambut platina Draco yang berantakan. Lalu ia bangkit dan mengecup dahi pria itu dengan lembut, penuh kasih sayang dan sangat Cassy sekali.
"You are mine, ya?"
Cassy berjalan kearah pintu. Tepat setelah membuka sedikit, ia menoleh kembali. Lelaki itu masih tidak terganggu. Perlahan, kaki Cassy bergerak dan dia membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.
Gadis itu berjalan dalam kegelapan, mengendap melewati jalan yang sudah ia coba hafalkan. Cassy berusaha tenang, ia benci gelap. Terlebih gelap dan lembab. Benar-benar tempat yang mengerikan.
15 menit berlalu dan Cassy sampai didepan lukisan nyonya gemuk. Wanita itu menatap Cassy aneh, alis matanya tertarik dan ia menyeringai.
"Pasword" ujarnya.
"Browtruckle¹"
Lukisan itu terdorong sendiri kesamping, membuka akses menuju lorong menuju ruangan rekreasi. Cassy masuk kedalam dan tidak melihat siapapun disana. Wajar ini dini hari, semua orang sedang dalam mimpinya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE | ft. Hogwarts Student
Romance"Aku ingin tahu seberapa gilanya seorang Malfoy menculik putri Woods. Aku yakin kau harus sangat gila untuk melakukannya, benarkan, Mr Malfoy?" Draco mendengus, berjalan dengan angkuh mengitari kursi tempat Callista Woods diikat. "Yah, sudah sangat...