19. The Probelm Came From....

640 66 4
                                    

Wow kalian baik sekali. Terima kasih ya buat ucapan semangatnya. Aku senang banget. Aku juga terharu

Aku tahu kalau tulisanku sangat jauh dari kata sempurna. Deskripsi teman dan suasana juga agak aneh. Entah kenapa aku lagi ga semangat nulis. Kayak lagi gada mood gitu. Tapi gapapa aku akan berusaha
selesaikan.

Terima kasih banyak semuanya.

Aku sayang Jimin deh🤣 enggak maksudku aku sayang kalian😆

Gais, sebenarnya aku pengen bikin oneshot tapi aku gatau mau pakai karakter siapa. Dan aku gamau yang berbau spicy berlebihan. Yang soft-soft aja tapi bikin kupu2 di perut kalian terbang🤣 gatau sih. Cuma rencana aja. Udah bau-bau liburan gini jadi ga sabar buat upload tiap hari🤣

Oke bacotnya udah.

Happy Reading

.
.
.
.

Dalam keheningan yang menyesakkan berteman dengan gelap dan dingin dalam ruangan tak bercahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam keheningan yang menyesakkan berteman dengan gelap dan dingin dalam ruangan tak bercahaya.

Menyelami pikirannya yang kacau. Mengingat kembali apa-apa saja yang sudah terjadi hari ini dan kemarin. Rasanya hidup hanya seperti berjalan di tempat.

Tidak mengalami kemajuan, apalagi kemunduran.

Kadang mememang serandom itu jalan hidupmu. Takdir yang tak tertebak dan pikiranmu yang amat misterius.

Minial sepuluh kali dalam satu tahun, kau akan melakukan hal yang berlawanan dari apa yang sudah direncanakan hanya untuk menantang takdir. Melihat apakah jalan hidup mu akan berubah atau tidak kalau sedikit bermain-main.

Begitulah yang dipikirkan Draco saat meminta Cassy untuk menyimpan benihnya. Dan begitulah hasilnya.

Cassy marah karena merasa dirinya terhina. Memang benar kalau gadis itu sangat mencintainya tapi tidak begitu cara otaknya bekerja. Cassy tetaplah Cassy, tidak ada yang bisa membayar harga dirinya apalagi meruntuhkannya.

Sekacau itu memang kepala Draco. Mendadak tolol karena tekanan yang diterimanya.

"Haahh....." helaan nafas yang terlihat lelah. Draco menoleh kearah jamnya, astaga dia sampai lupa tidur.

"Tiga puluh dua jam mataku sudah terbuka. Perih sekali ya." Tangannya mengucek sebelah matanya yang terasa gatal. Lelah sekali memang, tapi ia tidak bisa tidur.

Malah mengingat bagaimana awalnya mereka bisa bertemu dan menjalin hubungan seintim ini. Draco tertawa geli memikirkannya.

CHOICE | ft. Hogwarts StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang