~∅~
Night Day at Malfoy Manor
Katakan, tempat mana yang membuatmu ketakutan setengah mati sampai bergetar dan terkencing-kencing?
Mungkin kau akan mengatakan Hutan, kuburan, kamar mandi atau rumah hantu. Tapi biarkan kukatakan sesuatu. Ada sebuah bangunan berpenghuni, sangat megah dan mewah, mereka punya taman yang luas dan halaman belakang yang membentang jauh seperti tak berujung. Bangunan bertingkat mirip istana, luar biasa memang kediaman keluarga Lucius Malfoy ini.
Rumah yang sangat indah, seperti rumah impian semua orang. Tapi sayang seribu sayang, bangunan itu bahkan lebih mengerikan dari hutan dan rumah berhantu yang sudah ditinggalkan puluhan tahun.
Setiap sudutnya gelap, menyimpan sihir hitam yang kau tidak tahu seberapa bahayanya itu. Mungkin ada hewan gaib yang bersembunyi atau mahluk mengerikan yang tak terdeteksi.
Untuk masuk, kau hanya perlu mengucapkan mantra rahasia dan gerbangnya akan menipis dan berubah jadi asap. Saat itu, kau bisa menembusnya dan membuka pintu rumah untuk melihat bagaimana isinya.
Saat peetama kali membuka pintu, kau akan disambut oleh ruangan kosong sangat luas yang diujung tengahnya terdapat tangga melingkar keatas, dan sebuh tangga kebawah. Anggota keluarga Malfoy tinggal diatas, sementara lantai bawah merupakan tempat sejenis gudang penyimpanan benda-benda sihir hitam dan ruangan pertemuan rahasia.
Pernah ada pertumpahan darah disana, waktu itu, saat pangeran kegelapan berkuasa, dengan kejinya ia membunuh semua goblin dan penjaga gringgorts yang tidak berhasil menjaga horcrucknya di brangkas keluarga Lestrange. Seperti tanpa hati mengutuk dengan mantra pembunuhan bahkan menyiksa mereka dengan gigitan menyakitkan ular besar miliknya, Nagini. Itu adalah sebuah masa lalu yang kelam dan mengerikan, memungkinkan meninggalkan trauma.
Disebuah ruangan bercahaya remang, terdapat meja panjang lengkap dengan kuris-kursi yang berbaris rapih disekitar. Ruang bawah tanah yang dingin, gelap dan lembab serta bau tanah yang khas menyeruak begitu masuk kedalam.
Aura ruangan terasa menjadi semakin mencekam begitu manusia-manusia berjubah hitam itu mulai masuk dan memenuhi formasi. Orang-orang bertopeng hitam yang disana seperti sedang mengadakan rapat penting. Entah apa itu, Draco tidak menangkap suara. Sama sekali hampa diatas sana.
"Draco" panggil seseorang. Wanita berambut keriting acak-acakan, Bellatrix. "Turunlah kebawah" perintahnya
Wanita itu berbalik dan menuntun tuan muda Malfoy untuk mengikutinya dibelakang. Dan demi merlin dia merinding setengah mati. Ini bukan dimanapun. Ini adalah salah satu tempat yang sangat ia kenal. Tempat dimana ia tumbuh besar dan bersahabat dengan sihir-sihirnya untuk pertama kali. Juga tempat dimana ia mengalami masa kecil bahagia, berlarian dilantainya yang lembab atau menaiki sapu memutari bangunan. Masa lalu yang membahagiakan itu terkubur dalam-dalam oleh sihir hitam yang ia sama sekali tidak kenal. Mengubah kenyamanannya menjadi tempat paling menyesakkan.
"Putramu tumbuh sangat banyak, Lucius" ucapnya. Suara itu terdengar tenang dan rendah, tapi cukup menggetarkan hati dan bulu roma berdiri "Come Draco, we have save you to sit" ucapnya.
Draco menyadari sepenuhnya siapa yang mempersilahkan dirinya duduk, dirumahnya sendiri. Ia menelan ludah dengan berat. Sama sekali tidak siap kalau ia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut benar-benar kembali. Tubuhnya sedikit bergetar tapi kemudian menghela nafs sangat lega. Kejam sekali ia berburuk sangka pada keluarhanya sendiri. Dia bukan Voldemort, melainkan suara pamannya, Nicolas Malfoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE | ft. Hogwarts Student
Romansa"Aku ingin tahu seberapa gilanya seorang Malfoy menculik putri Woods. Aku yakin kau harus sangat gila untuk melakukannya, benarkan, Mr Malfoy?" Draco mendengus, berjalan dengan angkuh mengitari kursi tempat Callista Woods diikat. "Yah, sudah sangat...