2. A Smile

2.2K 211 50
                                    

~∅~

     Makan malam berlalu begitu saja saat Cassy memutuskan untuk kembali ke mejanya. Oliver melarangnya ke Three Broomstics dan Cedric tidak mau menemaninya pergi karena dirinya sibuk dengan tugas dan kekasihnya.

     "C'mon Cassy" ajak Harry setelah makanan dimeja menghilang begitu saja.

     "Go on, i will go to library"

     Harry tidak memberikan reaksi yang berarti mendengar penolakan gadis itu. Lelaki itu mengangguk setelahnya dan pergi.

     "Oke, sampai jumpa dikelas ramalan Casse" ucapnya sambil berlalu

     Cassy tersenyum dibelakang, melihat tiga sahabat itu berjalan bersama membuat Cassy merasa ia tidak seharusnya ada diantara mereka. Tidak seharusnya kesal dengan sesuatu yang bukan miliknya, tidak seharusnya bertengkar dengan teman pertamanya.

     Gadis itu menghela nafas dan kemudian juga pergi dari sana. Meninggalkan sepasang mata yang terus memperhatikannya sejak tadi.

- - -
 

  Menyusuri lorong sendirian sepertinya memang terlihat sangat menyedihkan terlebih malam sudah semakin larut.

     Ruang dibawah langit yang saat biasanya terlihat terang indah dan menyenangkan, kini terlihat gelap menyedihkan dan mengerikan. Membuat Cassy merinding, mengeratkan jaketnya dan berdiri didekat jendela besar sambil melihat bulan dan pemandangan malam.

     "Melamun?"

     Cassy langsung berbalik kebelakang untuk melihat siapa yang datang dan menyapanya barusan. Dan rupanya, si pria berambut hitam berkacamata yang tengah berdiri dibelakangnya. Dengan kaos, jaket dan celana panjang seperti biasanya. Oh, jangan lupakan rambutnya yang berantakan.

     "Hai Harry"

     Pria itu tersenyum dan berjalan mendekat, berdiri sejajar dengan Cassy sambil melihat langit malam yang gelap dan menyedihkan sama seperti dirinya atau malah keduanya.

     Cassy menyandarkan kepalanya pada bahu Harry dengan nyaman. "What are you doing here, Harry?"

     "Just walking around"

     Keduanya tersenyum dalam kenyamanan masing-masing. Cassy membenarkan posisi kepalanya dan menghirup aroma Harry dari sela leher lelaki itu. "its comfortable. Dan aku selalu suka wangimu Harry"

     Harry tersenyum, menoleh dan meraih kepala Cassy yang berada dibahunya. Menangkupnya dengan kedua tangan lembutnya, Harry mengikis jarak bermaksud mengecup.

     "Teman tidak mencubu temannya, Harry" tolak gadis itu.

     "Aku tidak pernah benar-benar menganggapmu sebagi temanku, Cass"

     Harry mengurai jarak, masih menangkup wajah sang gadis, masih menatap dengan tatapan lembut. Lalu sambil tersenyum dan gerakan kilat, Harry mendapatkan ciuman Cassy setelah sekian lama.

     "Harry!"

     Lelaki itu hanya terkikik dan kembali pada posisinya. Tidak ada yang tidak tahu tentang dua penyihir muda itu. Tentang bagaimana keduanya menatap dan mencuri pandang. Semua orang tahu dan semua orang mendukungnya.

- - -
 

  Hari beranjak terang. Perlahan, derik binatang malam menyurut dan mulai tenang. Digantikan oleh kicau burung dan beberapa suara manusia yang sudah memulai harinya.

CHOICE | ft. Hogwarts StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang