39] The Flower

513 55 92
                                    

Matahari sudah terbenam, namun pemuda bernama Felix masih berada di gedung olahraga, dimana ia latihan Taekwondo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah terbenam, namun pemuda bernama Felix masih berada di gedung olahraga, dimana ia latihan Taekwondo. Pemuda itu keluar dari kamar mandi karena ia habis membilas badannya.

"Haechan, abis ini lo langsung pulang?" Tanya Felix sambil merapihkan bajunya ke dalam tas.

Haechan menoleh, "iya. Gue mau ngerjain tugas ekonomi," balasnya.

Felix mengerutkan keningnya, "lah? Kita ada tugas ekonomi?"

"Ya iya ada lah, kalo engga ngapain gue ngerjain tugasnya. Gabut amat," jawab Haechan.

Felix mencoba mengingat tugas apa yang Haechan bicarakan, lalu ia mengangkat alisnya saat ingat.

"Ooh... Tugas itu, gue udah di kerjain." Ucap Felix, kemudian menggedong tas ranselnya.

Haechan mengerutkan keningnya, "sejak kapan lo ngerjain tugas sebelum deadline?" Tanyanya.

Felix cengengesan, "ya bukan gue lah yang kerjain. Han kalah taruhan waktu itu, jadi dia yang ngerjain."

"Anjrit, enak amat." Ujar Haechan, kakinya jalan menuju pintu dengan Felix di depannya.

"Ya enak, lah. Selagi ada kembaran, kenapa ga di manfaatin?" Ucap Felix, bahunya terangkat.

Felix membuka pintunya dan mereka berjalan keluar menuju parkiran.

"Iya, juga sih." Balas Haechan sambil merogoh kunci motor di saku celananya.

Haechan yang terlebih dahulu sampai di motornya langsung pamit ke Felix, meninggalkan pemuda itu sendiri untuk berjalan ke motornya.

Tiba-tiba ponselnya berdering, Felix pun merogoh saku celananya dan mendapatkan ponselnya. Layarnya menunjukkan nama Chaewon membuatnya mengerutkan keningnya.

"Tumben dia nelepon jam segini," gumamnya sambil menggeser tombol hijau di layarnya dan mengangkat ponselnya.

"Hey, what's up?" Ucap Felix sambil mengeluarkan kunci motornya.

"Hey, can you anterin gue ke toko?" Tanya Chaewon membuat Felix memiringkan kepalanya.

"Toko apa?"

"Toko bunga," jawab Chaewon.

Felix menyeringai, "oh, for who? Your crush?" Tanyanya menggoda.

"Uh... No?"

Felix mengerutkan keningnya, "then for who? Your father? It's not even father's day." Kemudian wajahnya menjadi datar, "eh, iya. Lo kan gak punya perasaan."

"Kurang ajar!" Seru Chaewon membuat Felix tertawa.

"I'm not wrong, though." Ucap Felix dengan nada tanpa dosa.

"Ah elah, gue nanya lo bisa apa engga doang perasaan. Kepo amat sih lo," ujar Chaewon mengalihkan pembicaraan.

Felix memutarkan bola matanya, "gak lah males. Gue abis latihan, capek." Balasnya.

Brotherhood // Stray kids 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang