2] The Reunion

2.3K 194 67
                                    

"Sabeum, please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sabeum, please. Udah ya? Ya? Ya?" Felix memohon pada pelatihnya.

"Suruh siapa telat, coba?" Ujar si Pelatih dengan muka menyebalkan.

Felix cemberut.

"Jadi guys, sekarang tanggal berapa?" Tanya si Pelatih kepada murid-muridnya.

"Tanggal 10, Saebum." Jawab Chenle dengan seringainya.

"Bulaan?" Tanyanya lagi.

"Bulan Januari, Sabeum." Jawab Haechan sambil nyengir ke arah Felix.

"Bulan Januari itu bulan ke berapaa?"

"Ke-satu, Sabeum." Jawab Chenle, lagi.

Felix disitu hanya memasang muka pasrah.

"Ya elah, ga bagus amat si tanggalnya." Si pelatih bergumam. "Oke, karena gue hari ini lagi baik..."

Muka felix seketika tersenyum senang.

"...lo push up 40 kali, sit up 40 kali dan back up 50 kali." Lanjut si Pelatih sambil tersenyum.

Muka Felix yang tadi tersenyum, sekarang sudah pudar.

"Lah, berarti 130 dong?" Tanya Haechan.

"Kan dibilangin gue lagi baik, jadi gue tambahin 120." Si pelatih menepuk pundak Felix. "Baik banget kan gue?" Tanyanya sambil terkekeh.

"Waaaah baaaaaaaik banget, saking baiknya gue berterimakasih." Felix tersenyum dengan paksa.

Si Pelatih terkekeh, "udah, buruan. Gue tinggal nanti."

Felix sebenarnya ingin sekali kabur. Ini masalahnya dia baru saja latihan, ototnya sudah sakit dan juga tangan kakinya.

Ia mengambil posisi push up, lalu menurun dan menaikkan badannya hingga selesai.




"Seungmin, gimana dengan proposal?" Tanya Bomin pada Seungmin.

Seungmin berdiri, lalu berjalan untuk memberikan proposal pada Bomin. Ia menerimanya, lalu membaca.

"Hmm...bagus. Ini cuma perlu di revisi lagi, beberapa kata tidak baku." Bomin kembali memberikan proposal itu pada Seungmin.

Seungmin kembali duduk di samping Renjun saat sudah menerima proposal itu.

Rapat terus berjalan dengan lancar. Bomin tidak harus memarahi anggotanya seperti rapat minggu lalu, karena saat itu anggotanya melakukan banyak kesalahan.

"Oke, cukup sampai disini." Bomin beranjak dari tempat duduknya. "Renjun, pimpin doa."

Renjun mengangguk, lalu memimpin doa. Setelah semuanya selesai, Seungmin keluar dari ruangan osis lalu menuju gedung olahraga karena ingin ke Hyunjin.

"Min!" Panggil Renjun sambil mendekati Seungmin.

Seungmin menoleh, "apa?" Jawabnya dengan mukanya yang masih datar.

Brotherhood // Stray kids 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang