Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di pagi hari ini, si Kembar sudah berkumpul di ruang keluarga. Seperti biasa, mereka akan rebahan di sofa atau di atas karpet berbulu lembut. Saat ini Hyunjin tiduran di atas paha Han yang duduk di sofa, sedangkan Felix bersandar pada bahu Seungmin yang duduk di karpet sambil bersandar ke sofa.
"Kita gabut banget, ya." Ucap Hyunjin sembari menatap TV yang menunjukkan kartun Upin Ipin.
"Kita banyak tugas, ya. Bisa-bisanya lo bilang gabut," Felix memutarkan bola matanya malas.
"Itu kalian, ya. Seungmin mah udah selesai semua tugasnya," balasnya yang sedang membaca novel, seperti biasanya.
"Dih, lo mah ga ngajak-ngajak buat ngerjain tugas!" Seru Hyunjin sampai mengangkat sedikit kepalanya dari paha Han.
"Suruh siapa pacaran terus sama Lia," Seungmin memutarkan bola matanya.
"Kan Hyunjin mah bucin, biarin aja nanti jadi bulol juga." Ujar Han sembari mengambil remot yang ada di sampingnya.
Hyunjin mendelik ke arah Han, "Yang lagi LDR-an mah diem aja, deh."
Han menatap tajam Hyunjin yang ada di paha nya, "Lo mau gue pukul pake remot ini?"
"Pukul aja, nanti gue tendang pala lo ampe copot." Balas Hyunjin menantang Han yang sudah aba-aba untuk memukulnya dengan remot.
"Kalo kalian berantem Bunda potong deh jatah uang jajan kalian sama gak boleh keluar, mau?" Ancam Sana yang baru saja datang dengan senyuman manisnya.
Hyunjin dan Han meneguk ludahnya sendiri, "Eh, jangan dong, Bunda."
"Kalian gabut, kan? Main sana keluar, Bunda denger di alun-alun ada fun fair gitu." Ucap wanita itu sembari menatap ponselnya.
"Bunda tau darimana?" Tanya Felix penasaran.
"Ini dari snapgram temen-temen, mereka pada jalan-jalan sama suaminya." Sana menunjukkan foto teman-temannya ke fun fair itu malam kemarin.
Wajah si Kembar menjadi jahil melihat Bunda nya, "Ooh... Bunda mau kesana sama Ayah?" Tanya Felix dengan alis terangkat-angkat.
Sana mendengus, "Mana bisa, Ayahmu itu terlalu sibuk."
"Utututu... Kasiannya Bunda gak bisa ngedate bareng Ayah," Han menggoda Bunda.
Sana mengangkat sebelah alisnya, "Setidaknya Bunda masih serumah sama Ayah. Kalo Han?" Ia tersenyum miring.
Han mendengus, "Sebel lah. Dari tadi bahas itu terus." Ucapnya membuat semuanya tertawa.
Tiba-tiba Chan menuruni tangga dengan wajah kusut, sepertinya ja baru bangun. Ia berjalan mendekati Sana dan langsung memeluknya, dengan wajahnya di ceruk lehernya.
"Kalian lagi bahas apa?" Tanya Chan dengan suara serak, khas baru bangun tidur.
"Ayah, nanti kita ke fun fair di alun-alun, yuk!" Ajak Felix dengan semangat, persetan dengan tugasnya yang menumpuk.
