Zhang Junda x Lan Xi
Lan Xi bersenandung pelan sambil menyisir rambut putri bungsunya. Suara nyanyian burung yang menjadi latar belakang bersama dengan gemerisik daun yang ditiup angin membuat suasana menjadi begitu damai dan tenang.
Di sisi nya, ada Zhang Jie yang tengah membaca buku mengenai herbal. Sesekali pemuda itu akan mencatat apa yang dia pelajari ke dalam buku catatannya. Tentunya, suasana damai dan tenang itu tak dapat berlangsung lama karena pada detik berikutnya terdengar suara ledakan diiringin suara teriakan Zhang Feng yang mengatakan akan mengadukan saudara kembarnya dan juga sang Ayah ke Ibu mereka.
Lan Xi mendesah pelan. Sementara Zhang Jie menatap bingung pada asap yang mengepul naik dari arah dapur rumah mereka. Entah eksperimen apa lagi yang dilakukan oleh ketiga orang yang lainnya itu. Zhang Xia yang sedari tadi diam mulai berbicara, “Kenapa Ibu memilih menikahi Ayah?”
Lan Xi tersentak pelan. Terkejut mendapati pertanyaan seperti itu malah terlontar dari mulut putri kecilnya yang pendiam. Dia melirik Zhang Jie yang berpura-pura tidak mendengar pertanyaan adiknya. Lan Xi baru akan menjawab ketika dia kembali mendengar suara teriakan Zhang Feng, kali ini diikuti suara tawa Zhang Wei dan raungan binatang Iblis peliharaan gadis nakal itu.
Lan Xi menjawab dengan tenang, terdengar tanpa emosi, “Itu pertanyaan yang kadang Ibu ajukan pada diri sendiri.”
..
“Apa yang kau lakukan hari ini?” Lan Xi bertanya dengan tenang pada suaminya yang masih saja terkikik seperti orang kelainan jiwa. Atau mungkin memang suami nya itu sudah tidak waras. Zhang Junda menoleh padanya, memperlihatkan gambar konyol yang katanya dibuat bersama Zhang Wei sebelum ini sampai membuat Zhang Feng kesal dan meledakkan dapur karena tak dapat mengontrol kekuatannya.
“A-Feng sangat kesal karena ini.” Zhang Junda masih tertawa. Lan Xi memilih mengabaikannya. Dia mulai menyisir rambutnya sendiri. Dan Zhang Junda sudah terlalu terbiasa dengan sikap acuh tak acuh milik pasangannya. Saat Zhang Junda tiba-tiba saja memeluknya dari belakang, Lan Xi hanya mengulas senyuman kecil.
1 Mei 2021