Zhang Junda x Lan SiZhui
AN/: Aturan waktu di cerita ini, Zhang Junda dan SiZhui memiliki perbedaan usia 10 tahun. Usia Zhang Junda di awal cerita adalah 15 tahun. Kemudian mereka bertemu lagi 20 tahun kemudian. Dalam cerita ini, SiZhui dan JingYi hanya bersahabat.
Zhang Junda membenci fakta bahwa dia lebih lemah dibandingkan saudara-saudara nya. Dia juga membenci fakta bahwa tak ada seorangpun di keluarganya yang mencintai dirinya atau mempedulikannya. Jadi, bahkan saat kakak kedelapannya dan kakak kelima nya membuang dia ke dunia manusia, tak akan ada yang peduli untuk mencarinya. Mereka mungkin sedang merayakan beban seperti nya menghilang.
Iblis muda itu memegang lengannya yang terluka. Tubuhnya penuh dengan memar dan luka dari bekas penyiksaan saudara-saudaranya. Kekuatannya disegel dan Zhang Junda berpikir dia akan segera mati. Entah karena lukanya atau karena diburu oleh para manusia. Zhang Junda takut pada para manusia, diusia nya yang kelima dia hampir mati di tangan mereka jika bukan karena pertolongan salah satu selir Ayahnya. Yang sayangnya malah diusir karena menolong dirinya.
Dia terus bersembunyi, berusaha menghilangkan jejak keberadaannya dari para manusia. Zhang Junda muda berusaha memutar otaknya untuk menemukan jalan kembali ke dunia nya, Dunia Iblis. Tetapi dia tak tahu dimana pintu masuk dunia Iblis berada saat ini. Zhang Junda juga merasa ragu dia dapat kembali ke dunia Iblis, terlebih dengan kondisinya saat ini.
Apakah dia akan mati di dunia manusia? Mati dengan cara yang menyedihkan seperti ini? Tetapi Zhang Junda menolak untuk menyerah. Dia menggertakkan gigi nya dan menyeret tubuhnya yang lemah untuk terus berjalan.
Tetapi Zhang Junda masih sangat muda, bahkan jika dia adalah seorang Iblis. Dan keadaannya sekarang, di saat kekuatannya disegel, dia tak ada bedanya dengan anak-anak manusia tanpa kekuatan. Entah untuk keberapa kalinya dia tersandung. Zhang Junda tak menghitungnya. Tetapi setelah beberapa kali tersandung dan terjatuh, Zhang Junda tak lagi bisa berdiri. Dia berbaring tengkurap di tanah yang dingin dan basah.
Iblis muda itu tertawa miris, berpikir bahwa dia akan mati dengan cara yang paling konyol dari semua kemungkinan. Ya, setidaknya dia jauh dari saudara-saudaranya yang jahat. Walau demikian, perasaan benci di dalam hatinya terus berputar dan semakin besar. Ada setitik penyesalan bahwa dia tak dapat membalas semua penghinaan yang diberikan oleh keluarganya.
..
Lan Yuan kecil berjalan dengan bahagia. Ayah dan ibunya sedang memiliki beberapa urusan di desa ini dan mereka membawa Lan Yuan. Saat ini, dia tengah berjalan-jalan bersama kedua murid Gusu Lan yang menjaga nya. Manik kelabunya menangkap sosok tubuh yang tak bergerak di depannya. Reaksi pertama nya adalah berlari menghampiri tubuh tersebut. Dia terkejut mendapati seorang remaja dengan pakaian compang camping penuh dengan luka sedang tak sadarkan diri. Murid yang mengikutinya juga nampak panik. Dia menyuruh temannya untuk memberitahu hal ini pada Lan WangJi dan Wei WuXian.
Lan Yuan menusuk tubuh tersebut dengan ranting kayu yang dia temukan di dekatnya. Sang remaja mengerang dengan suara yang lemah. Tak lama setelah Ayah dan Ibunya datang, mereka bergegas membawa remaja tersebut ke penginapan dan memanggilkan tabib untuknya. Terkejut saat mengetahui remaja yang mereka tolong adalah seorang Iblis. Meski sempat ragu pada awalnya, Lan WangJi tetap memerintahkan tabib untuk membantu mengobatinya. Lan Yuan mengamati dengan mata polos nya. Penasaran. Ibunya tersenyum padanya tanpa mengatakan apapun.
Sang remaja Iblis yang tak diketahui namanya itu tak sadarkan diri untuk 2 hari lamanya. Saat dia tersadar, hanya ada Lan Yuan yang menemaninya. Sebenarnya bocah itu menyelinap masuk ke dalam kamar tempat iblis tersebut. Dia penasara dengan Gege yang mereka tolong. Mengapa dia tidur sangat lama? Lan Yuan ingin mencoba membangunkannya. Baru sekali dia menyentuh tangan remaja tersebut, dia langsung terbangun. Lan Yuan sangat senang, bahkan menyapa dengan senyuman cerah, “A-Yuan senang Gege sudah sadar!”
Zhang Junda, Iblis yang selalu membenci manusia dan menaruh kecurigaan besar pada mereka, entah mengapa tersenyum dengan lembut hanya karena perkataan bocah manusia tersebut. Ada perasaan hangat di dalam hatinya yang sulit dia mengerti.
Pada malam harinya, Zhang Junda menyelinap pergi. Hanya meninggalkan selembar catatan berisi ucapan terima kasih.
Bertahun-tahun kemudian. Zhang Junda tetap mengenali nya setelah sekian lama. Sepasang manik kelabu yang hangat itu. Dia melihatnya, seorang pemuda bersurai hitam panjang. Tengah berjalan dengan pemuda lainnya yang rambutnya lebih pendek. Keduanya tertawa bersama. Sudah bertahun-tahun sejak saat itu, tetapi Zhang Junda tak pernah melupakannya. Senyuman yang ada pada wajahnya masih sama dengan apa yang Zhang Junda ingat.
Zhang Junda tanpa berpikir berjalan menghampiri kedua pemuda itu, mereka menatapnya dengan bingung. Tetapi Zhang Junda hanya mengulas senyum dan berkata dengan lembut, “Kita bertemu lagi..”
“A-Yuan.”
19 Oktober 2020