Lan Xi x Lan Guang
Lan Xi memukul batu di depannya dengan kuat. Batu itu retak karena pukulan dari tangan sang Pemuda Lan. Itu adalah batu besar yang ada di tengah hutan Gusu. Dan alasan Lan Xi memukulnya adalah, dia ingin melampiaskan emosinya.
Lan Xi sudah tak tahu keberapa kalinya dia hampir kehilangan kendali dalam sebulan ini. Dan penyebabnya adalah sang adik kembar. Lan Guang. Perasaan tabu yang dia rasakan sejak remaja pada adiknya itu kian hari kian membesar. Lan Xi mulai tak tahan dan berharap bisa menyentuh adiknya. Tetapi dia selalu mendorong kewarasannya, mengingatkan jika itu adalah saudaranya, saudara kembarya. Bahwa apa yang dia rasakan selama ini adalah hal yang terlarang.
Apa yang akan dikatakan oleh Ayah dan Ibu nya nanti? Dan dia yakin Lan QiRen tak akan pernah memaafkannya. Selain itu, SiZhui dan Lan XiChen pasti sangat kecewa padanya.
Tetapi apa hendak dikata? Semakin Lan Xi berusaha untuk menekan perasaan yang membuncah di dada nya, semakin itu tumbuh. Membuat Lan Xi frustasi dan hampir gila.
Hari ini, Lan Guang dengan seenak jidat melompat ke dalam kolam air dingin saat Lan Xi tengah bermeditasi. Dan kembarannya itu tak mengenakan sehelaipun pakaian saat melakukannya. Dia bahkan menempel pada Lan Xi dan terus melontarkan godaan pada saudara kembarnya. Lan Xi benar-benar tak dapat menahan diri jika dia digoda lebih lama lagi. Karena itu, Lan Xi segera melarikan diri untuk menenangkan dirinya.
Dia tak boleh melanggar batas nya. Lan Guang adalah saudara kembarnya sendiri. Jika dia menyatakan perasaannya atau parahnya memaksa Lan Guang melakukan sesuatu, adiknya itu pasti akan membenci dirinya. Dan itu adalah hal terakhir yang diinginkan oleh Lan Xi.
Saat dia kembali ke Yun Shen Bu Zhi Chu, dia harus dihadapkan dengan wajah khawatir Lan Guang. Lan Xi melambaikan tangannya, mengatakan tak ada apapun yang terjadi. Lan Guang, entah percaya atau tidak, melompat dengan semangat dan mulai menempelinya lagi. Mengatakan berbagai macam omong kosong yang akan didengarkan Lan Xi setengah-setengah.
Seminggu berikutnya, Ibunya nampaknya memiliki sebuah ide yang sangat mengerikan. Dia mengundang ketiga anaknya dan menantunya untuk minum bersamanya di Jingshi. Wei WuXian mengganggap itu adalah ide yang bagus, mengingat keempatnya telah menginjak usia dewasa. Dan pada saat itu, kebetulan baik Lan WangJi maupun Lan QiRen sedang pergi keluar sekte. Begitu pula dengan Lan XiChen. Wei WuXian menganggap ini adalah kesempatan yang cocok untuk melanggar peraturan. SiZhui dan Lan Xi jelas menolak, tetapi keduanya harus pasrah pada paksaan Ibu mereka. JingYi dan Lan Guang hanya minum 3 gelas sebelum tumbang. Sementara Lan Xi masih dapat bertahan hingga botol kelima. Wei WuXian sendiri tumbang di botol ketujuh. SiZhui telah berhenti minum saat Lan Xi tumbang. Sebagai satu-satu nya yang masih memiliki sedikit kesadaran, SiZhui mengangkat ibunya dan membaringkan di atas tempat tidur sebelum membawa Istrinya kembali ke kediaman mereka. Saat dia kembali untuk membantu kedua adiknya, Lan Guang sudah terbangun dan mengangkat saudara kembarnya yang pingsan karena mabuk.
SiZhui sendiri merasa kepalanya seolah berputar-putar, memilih untuk mengabaikannya lalu kembali ke kediamannya sendiri.
..
Lan Guang perlahan membaringkan Lan Xi di tempat tidurnya. Dia menatap wajah Lan Xi sejenak sebelum tertawa sambil cegukan. Bungsu Lan WangJi itu menyentuh bulu mata saudara nya dan memuji betapa cantik wajah yang dimiliki saudaranya. Tangannya perlahan menyentuh bibir ceri sang kembaran. Mulutnya tiba-tiba terasa kering dan Lan Guang berpikir acak bahwa itu karena dia meminum alkohol sebelumnya.
Tetapi dia memiliki dorongan untuk mencicipi bibir merah mudah kembarannya yang terlihat lembut itu. Kepala Lan Guang berkabut, pikirannya tidak jelas. Dia hanya mengikuti naluri saja. Perlahan namun pasti, dia mulai menundukkan kepalanya dan menempelkan bibirnya pada bibir saudaranya. Dia adalah perawan kecil yang dijaga dengan baik oleh saudara-saudaranya. Tak tahu harus melakukan apa setelah menempelkan bibirnya. Tetapi Lan Guang memiliki insting yang cukup tajam. Dia mulai menggerakkan bibirnya sedikit dan menggunakan lidahnya untuk menjilat bibir sang kakak yang masih pingsan karena mabuk.
Lembut. Itu adalah apa yang Lan Guang pikirkan. Kemudian tubuh nya didorong dengan kasar. Lan Guang terlihat linglung, sementara Lan Xi sudah mulai tersadar sedikit demi sedikit. Apa yang terjadi?! Mengapa Lan Guang menciumnya?!
Lan Xi menatap dengan waspada pada adiknya. Lan Guang masih terlihat linglung. Pertanda jika dirinya masih dalam keadaan mabuk. Lan Xi bergerak perlahan untuk menghindari Lan Guang, tetapi yang lebih muda darinya memiliki kecepatan dan kelincahan yang lebih baik dari dirinya. Lan Xi ditekan ke tempat tidur oleh adiknya sendiri. Tiba-tiba semua kekuatan yang dia miliki menghilang, terlebih menatap manik emas yang berkilauan itu. Lan Xi merasa tubuhnya panas, walau demikian dia masih berusaha menyadarkan saudaranya. Hanya entah bagaimana, Lan Guang menjadi lebih kuat dari dirinya. Kedua tangannya ditahan di atas kepalanya, sementara kerah bajunya terbuka sedikit. Memperlihatkan kulit putih porselen miliknya. Mata Lan Guang berkabut dengan nafsu. Dia tak tahu bagaimana adik kecilnya yang polos bisa memiliki tatapan seperti binatang buas yang mengincar mangsa nya.
“Xi Xiong.. aku bingung. Setiap di dekatmu jantungku selalu berpacu dengan sangat cepat dan wajahku terus memanas. Apa kau melakukan sesuatu padaku?” Lan Guang cemberut di akhir kalimatnya. Tetapi kemudian dia kembali melanjutkannya dengan ekspresi serius, yang membuatnya sama persis dengan Lan WangJi, “Tapi, aku selalu merindukan Xi Xiong setiap kali kita berpisah. Apa yang terjadi sebenarnya padaku? Aku.. aku tak tahu. Xi Xiong.. jawab pertanyaanku.”
Lan Xi menutup matanya. Berharap semua yang terjadi hanya mimpi. Apakah Lan Guang baru saja menyatakan dia juga menyukai Lan Xi dalam artian yang lebih? Ini semua sangat berbahaya. Pemikirannya dipotong oleh nafas hangat di sekitar lehernya. Lan Xi mulai bergerak untuk melepaskan diri, tetapi tangannya di tahan dengan kuat oleh Lan Guang dan lutut Lan Guang tanpa sengaja menekan kemaluan Lan Xi dengan lembut. Memberi sentuhan yang membuat Lan Xi mengeluarkan suara erangan tanpa dia sadari.
Mendengarnya mengerang, Lan Guang tersenyum bahagia. Seperti malaikat kecilnya yang polos. Jika saja mereka tak dalam situasi saat ini. Lan Guang kembali mencium Lan Xi, kali ini lebih intens dari sebelumnya. Dia mulai beralih pada leher jenjang kembarannya, menggigit-gigit pelan dan menghisapnya. Lan Xi mengerutkan keningnya, menggigit bibir bawahnya untuk mencegah suara keluar. Tetapi dia tak dapat menahannya lagi saat Lan Guang menggigit lembut telinga nya secara tiba-tiba.
Lan Xi mendesah, ini adalah dosa dan seharusnya mereka tak melakukannya. Tetapi Lan Xi sudah terlalu lama menyimpan perasaannya. Dan kali ini dia memilih untuk tunduk di bawah tekanan saudara nya.
Biarkan lah mereka mencicipi manis nya dosa ini dahulu. Biarkan mereka melepaskan hasrat tersembunyi di hati mereka dahulu. Lan Xi akan memikirkan konsekuensi nya nanti saja.
20 Oktober 2020