Mata kelabu, namun terlihat indah. Kulitnya putih bersih dan telihat sangat lembut. Jemarinya lentik, sangat indah. Rambutnya panjang, terseret jika dia berjalan. Warna nya perak berkilauan, terlebih saat ditimpa cahaya mentari. Pakainya terbuat dari katun yang dipintal dengan sangat baik. Sepasang sayap tipis transparan, seperti sayap capung namun dengan serat-serat indah yang nampak seperti ukiran yang membuatnya tampak sangat indah. Sepasang telinga runcing yang tersembunyi di balik rambut panjangnya.
Dia mengenakan sebuah mahkota sederhana, permata biru menggantung di dahi nya. Tatapan nya dingin dan tajam. Namun disaat yang bersamaan, mempesona.
“Kakimu terluka.” Zhang Junda berkata, menyentuh kaki putih mulus milik sang peri. Iblis tersebut tersenyum kecil ketika mendapatkan reaksi menggemaskan dari peri tersebut. Sang peri memiringkan kepalanya, mengangkat kakinya yang awalnya disentuh oleh Zhang Junda. Tepat pada telapak kaki sang peri, tertancap pecahan kaca yang berlumuran darah.
“Apa kau tak merasa sakit?”
Peri tersebut kembali menatapnya, lalu menggelengkan kepalanya. Seperti anak kecil yang polos. Zhang Junda tersenyum kecil, kembali menangkap kaki yang tertancap pecahan kaca. Dengan penuh kehati-hatian dia berusaha mengeluarkan pecahan kaca tersebut dari kaki sang peri. Selama proses tersebut, peri cantik ini tak mengeluarkan suara apapun. Bahkan rintihan pelan pun tidak dia keluarkan.
Kakinya dibalut dengan perban. Sang peri mengamati dengan tatapan murni penasaran. Zhang Junda tersenyum. Dia tak tahu apa yang dia mimpi kan sampai bisa bertemu dengan peri cantik ini. Tetapi apapun itu, Zhang Junda tak mempermasalahkannya.
“Aku Zhang Junda. Siapa kau?”
Sang Peri menatapnya, lalu dia mengulas senyuman yang membuatnya lebih indah lagi.
Dia mengucapkan 2 kata dengan suaranya yang begitu indah.
“Lan Xi.”
21 Februari 2021
