Zhang Junda x Lan Guang

196 23 12
                                    

Zhang Junda x Lan Guang

Sebuah ekor yang ditutupi sisik berwarna perak yang indah. Bagaikan terbuat dari kristal termurni yang ada. Rambut hitam panjang bak air terjun yang jatuh yang indah. Sepasang manik emas yang berkilauan juga bibir merah ranum yang menggoda.

Duyung selalu saja menjadi makhluk yang cantik dan mempesona. Mengait para makhluk hidup lainnya untuk jatuh ke dalam pesona mereka. Terutama yang satu ini.

Zhang Junda tak sengaja menemukan duyung kecil ini terdampar di tepi pantai. Mungkin tak sengaja tersapu ombak ketika badai pada malam sebelumnya. Dia hampir saja mengering karena tak dapat kembali ke air. Jika diliha-lihat, kemungkinan duyung ini hanyalah anak duyung yang tak sengaja terpisah dari orang tua nya.

Dia belum memiliki kemampuan untuk bertahan di darat dalam waktu lama dan belum bisa merubah wujudnya menjadi manusia. Saat Zhang Junda menemukannya, dia telah pingsan karena kekurangan air. Walau Zhang Junda terkenal kejam dan tak berhati, itu tak benar ada nya.

Melihat kembali pada duyung kecil yang tengah tertidur di dasar kolamnya, Zhang Junda berpikir bahwa duyung kecil ini sangat beruntung karena Zhang Junda yang menemukan dirinya. Jika itu orang lain, kemungkinan besar dia sudah mati atau malah dijual ke tempat-tempat aneh untuk menghasilkan banyak uang.

Terlebih karena sisiknya yang cantik. Jika saja dia ditemukan oleh manusia-manusia serakah itu, sisiknya pasti akan dicabuti satu-persatu untuk dijual.

Hm? Zhang Junda kembali mengamati duyung kecil tersebut. Warna sisik pada ekor duyung ini tidak asing. Seperti Zhang Junda pernah melihat sebelumnya. Saat itu, dia tersadar dimana dia pernah melihat warna sisik yang serupa.

Tentu saja itu milik Lan! Mereka adalah penguasa lautan yang sangat ditakuti dan disegani. Bahkan iblis seperti Zhang Junda tidak berani mengusik kedamaian mereka. Walau mereka terkenal diam dan enggan mencampuri urusan orang lain, sekali mereka diusik itu hanya akan menjadi mimpi buruk tiada akhir. Duyung kecil ini memiliki sisik perak dengan pendar kebiru-biruan. Sisiknya tampak seperti terbuat dari kristal dan itu seperti mengeluarkan cahaya. Belum lagi mutiara-mutiara yang menghiasi pinggang duyung kecil ini.

Zhang Junda menebak status duyung kecil ini tidak rendah. Mungkin saja dia termasuk salah satu bangsawan duyung. Atau parahnya, merupakan salah satu dari pangeran duyung!

Keesokan harinya ketika Zhang Junda kembali ke pantai, dia terkejut menemukan kerusakan dan ombak yang mengamuk dengan ganas. Dalam hatinya, Zhang Junda tahu ini karena duyung kecil yang dia tolong itu. Ternyata status duyung kecil itu memang tidak rendah. Pastilah dia salah satu dari pangeran duyung. Jika hal ini terus berlanjut, mungkin saja para duyung itu akan menyerang daratan. Mereka akan menciptakan tsunami yang begitu besar dan menyapu bersih semua yang ada di daratan. Zhang Junda harus bergegas mengembalikan duyung kecil itu.

Dengan itu dia mengirim pesan pada Raja duyung untuk datang ke darat dan mengambil duyung kecil tersebut.

“Kau akan segera dijemput keluargamu. Jangan terbawa arus lagi ya.” Zhang Junda berkata sambil menggelitiki perut duyung kecil tersebut. Duyung kecil itu tertawa, menyentuh tangan Zhang Junda dan mulai menggigiti jari-jemari Zhang Junda. Zhang Junda tersenyum, membiarkan duyung kecil di pangkuannya melakukan apapun yang dia inginkan.

Ketika para duyung datang, Zhang Junda bisa mengenali beberapa di antara mereka. Seperti Raja mereka, Lan XiChen. Salah satu Tetua mereka, Lan QiRen. Pangeran Mahkota mereka, Lan SiZhui dan salah satu Jenderal mereka, Lan WangJi. Tetapi dia tak mengenali pria berbaju hitam yang berdiri di sisi Lan WangJi.

“Papa! Mama!” duyung kecil tersebut mulai melambai-lambai.

“A-Guang!” Pria berbaju hitam itu memanggil. Dia bergegas mengambil duyung kecil dari Zhang Junda dan memeluknya dengan erat. Memberikan kecupan sayang pada wajah duyung kecil yang terus tertawa. Lan WangJi menyentuh kening duyung kecil, entah apa yang dia lakukan. Tetapi setelahnya duyung kecil itu jatuh tertidur.

“Kaisar Zhang sangat bermurah hati menyelamatkan A-Guang kecil kami. Dia terseret arus ketika bermain bersama teman-temannya. Kami sangat khawatir padanya karena tak tahu keberadaannya.” Lan XiChen berkata sambil memberikan senyuman ramah.

Setelah beberapa perbincangan, para duyung memutuskan untuk kembali ke laut. Sebelum mereka pulang, duyung kecil itu terbangun. Dia mengulurkan tangannya dan memberikan sekeping sisik miliknya sambil tersenyum jenaka.

...

“Kaisar Zhang.. berbaik hati lah pada Pangeran ini. Aku terbawa arus sampai ke tempatmu.”

Zhang Junda mencibir, “Istana ku ada di darat dan sangat jauh dari laut. Bagaimana bisa kau terbawa arus ke tempatku?”

Lan Guang tertawa. Dia memercikkan air dengan ekornya dan perlahan keluar dari kolam. Ekornya berubah menjadi sepasang kaki yang cantik. Tubuhnya ditutupi sehelai kain tipis yang hanya diikat dengan rantai mutiara.

“Katakan saja.. arus cinta?” tangan Lan Guang dengan nakal bermain di dada Zhang Junda.

Dengan dengusan, Zhang Junda mengecup bibir sang duyung nakal tersebut. Kenapa bisa dia menjadikan duyung ini kekasihnya?

08 Juli 2021

RequestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang