Hei tian x Lan Xi
Lan Xi berjalan ke perpustakaan dengan sedikit tergesa-gesa. Dia membawa tumpukan buku di tangannya. Buku-buku ini harus segera diatur di perpustakaan dan dia masih harus memeriksa beberapa tugas murid-murid junior yang diajarnya.
Meletakkan buku-buku yang dia bawa, Lan Xi menengok ke kiri dan kanan. Perpustakaan sangat berantakan. Terima kasih pada Lan Guang dan Lan Jian yang memilih untuk bersenang-senang di tempat ini. Lan Xi menghela nafas. Dia mulai memunguti buku-buku yang berceceran di lantai dan mengaturnya kembali ke rak. Di tengah-tengah pekerjaannya, dia melihat benda berwarna hitam panjang, melingkari salah satu rak buku.
Lan Xi mengernyit jijik lalu mengamati baik-baik. Kenapa bisa ada ular di dalam perpustakaan?! Jangan bilang ini ulah Lan Guang dan Lan Jian lagi! Jengkel, Lan Xi menarik benda yang disangka nya ular lalu melemparnya keluar jendela. Tanpa mempertimbangkan bahwa dia baru saja melempar seekor naga purba yang tengah beristirahat setelah menemani kedua bocah kekanakan bermain.
..
Hei tian menatap kesal pada Lan Guang dan Lan Jian yang tertawa di depannya. Pasangan paman dan keponakan itu membuatnya menjadi mainan dan meninggalkannya di perpustakaan. Hei tian berpikir dia bisa beristirahat sejenak, tetapi Lan Xi malah muncul dan membuangnya keluar jendela karena berpikir dirinya ular.
Belakangan ini, harga dirinyanya sebagai seekor naga purba yang telah hidup ribuan tahun ternodai oleh kejahilan Lan Guang dan Lan Jian. Dia terima dikalahkan oleh Zhang Junda dan mengikat kontrak dengan iblis itu. Bagaimanapun mereka melalui pertempuran yang sangat sengit. Tetapi Lan Guang dan Lan Jian tidak. Mereka dapat melakukan itu karena Zhang Junda mengubah kontrak yang ada di antara mereka dan membuatnya melayani Lan Guang, pemuda manusia yang dia cintai. Dan sekarang, bahkan saudara kembar bocah ini berani melemparnya keluar jendela! Apa kau bercanda?! Apakah dia hanya sejenis cacing tidak berharga?!
Dia adalah Naga purba! Sudah hidup ribuan tahun lalu dan memiliki kekuatan yang sangat besar! Tetapi di tangan manusia-manusia ini, dia nampak seperti cacing tidak berharga!
Lan Guang, “Hei tian, jangan marah lagi. Aku akan memberi tahu Xi Xiong jika yang dia lempar adalah kau.”
Hei tian mendengus. Dia memilih pergi ke kamar yang dia tempati selama tinggal di Gusu. Lan Guang menggaruk kepalanya, dia kemudian menunduk untuk menatap keponakan kecilnya yang mengendikkan bahu dengan ekspresi polos. Walau Lan Guang mengatakan akan memberitahu Lan Xi perihal Hei tian, nyata nya pemuda itu lupa memberi tahu saudaranya karena kunjungan Zhang Junda. Jadi Lan Xi masih belum tahu jika hal yang dilemparnya keluar jendela adalah seekor naga purba yang terhormat.
Seminggu setelah itu, Hei tian kembali berbaring pada salah satu rak di perpustakaan. Ini adalah tempat teraman baginya untuk menghindari Lan Guang dan Lan Jian. Naga itu kemudian mendengar suara langkah kaki mendekat pada rak tempatnya berbaring. Dia mulai menyusutkan tubuhnya ke ukuran yang lebih kecil, untuk menghindari dilempar lagi seperti terakhir kali. Tetapi sepertinya itu tidak sama dengan yang terakhir kali.
Hei tian menjulurkan kepalanya, melihat Lan Xi mengambil sebuah buku dari rak yang lebih tinggi darinya. Pemuda itu berjinjit sedikit sebelum melompat ringan untuk mendapatkan bukunya. Dia kembali berjalan ke tempatnya membaca sebelum ini. Hei tian dengan sedikit penasaran mengikuti pemuda itu, melihat apa yang dia pelajari selama ini.
Buku-buku tentang herbal dan metode pengobatan menumpuk di atas meja kayu. Sementara ada tumpukan kertas yang telah ditulisi dengan rapi. Lan Xi mencelupkan kuasnya dan kembali menulis dengan serius. Tulisan tangannya rapi, karakter yang dia buat seolah dicetak menggunakan mesin. Tak ada yang miring sedikitpun. Pemuda itu menulis berbagai nama penyakit beserta metode pengobatan dan obat-obat yang dapat dipakai. Beberapa kertas yang tersebar di sekitarnya bertuliskan tentang pembuatan obat itu sendiri dengan bahan apa saja dan manfaatnya yang dirangkum dengan begitu rinci. Hei tian memiringkan kepalanya, semua itu di tulis oleh pemuda ini.
Pemuda ini, pemikirannya mengerikan. Bisa mengerjakan berbagai tugas dalam sekali jalan. Memikirkan banyak hal dalam sekali jalan. Itu menakutkan. Tetapi di satu sisi sangat menarik. Hei tian terus mengawasi pemuda ini, bahkan diri nya tak tahu sudah berapa lama dia mengamati apa yang pemuda itu lakukan. Saat matahari mulai terbenam dan pencahayaan semakin berkurang, Lan Xi melambaikan tangannya untuk menyalakan lilin di dekatnya.
Dia mulai mengumpulkan setiap kertas yang ditulisnya sejak siang tadi. Mengurutkannya berdasarkan isinya sebelum menumpuknya menjadi beberapa bagian di atas meja. Dia mulai mengumpulkan buku-buku nya dan mengembalikan semua ke raknya masing-masing.
Setelah semua selesai, dia mengambil kertas-kertas tersebut dan berjalan keluar dari perpustakaan dengan tenang. Hei tian masih tinggal di perpustakaan sampai dia tak lagi mendengar suara langkah kaki Lan Xi. Naga itu kemudian berubah wujud menjadi manusia dan menyeringai. Saudara kembar Lan Guang adalah seorang yang berwawasan luas dan memiliki pemikiran yang menakjubkan. Hei tian telah mengawasi sejak tadi dan telah membaca apa saja yang ditulis oleh pemuda itu. Setiap kata yang dia tulis mengandung ketegasan bahwa itu adalah kebenaran yang akan sulit disangkal oleh orang-orang.
Orang-orang seperti ini, sudah lama Hei tian tidak menjumpainya. Naga purba yang telah hidup sejak ribuan tahun yang lalu, kini mendapatkan hal yang membuatnya merasa tertarik. Dan dia akan melakukan apa saja untuk memiliki nya.
20 Oktober 2020