07

131 68 142
                                    


"Bimbang..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



°°°

"Hah?"

"Udah larut, pulang yuk," ucap Hyunsuk mengalihkan suasana. Namun apa daya, gue masih betah disini. Gimana ga betah, suasananya aja tenang dan damai seperti ini.

"Bentar lagi deh, masih nyaman."

.

.

.

[Pov Hyunsuk]

"Hmm, okelah," Minjeong memang masih terlihat belum ingin pulang. Sepertinya dia benar benar menikmati malam yang tenang ini.

"Suk."

"Lu inget ga? Dulu di sini pertama kali kita ketemu."

"Ah? Iya kah?" Jawab gue sembari mencoba mengingat apa yang barusan Minjeong tanyakan.

"Tuh kan kamu lupa," Minjeong menoleh ke arah gue dan menatap dengan tatapan sinisnya, beuh gila ga main main. Tapi cantik juga.

"Hehe, canda."

"Dulu lu nangis disana karena lu kepisah sama orang tua lu," ucap Minjeong sembari menunjuk pohon didepan kita duduk, 200 meter kira kira.

"Lu kalo gue nangis inget terus dah."

"Inget lah! Waktu itu kita baru umur 5 tahun, rasanya sudah lama sekali kita berteman," ucap Minjeong. Kini kita berdua benar benar sedang bernostalgia, mengingat semua kenangan yang diukir bersama di taman ini.

"Emang lu temen gue?" Balas gue sembari menggoda Minjeong. Dia kembali menoleh sembari menggeser bibirnya ke samping, mukanya nyolot.

"Ishh! Dahla ga jadi," sewotnya dengan raut muka ngambek.

"Ciee ngambek."

"Gue inget semua kok, waktu lu lari larian sama gue terus lu tersungkur juga gue inget, gue nangis karena takut gue di salahin ya bukan karena khawatir." Saat itu benar benar gue khawatir bukan karena khawatir yang itu, cuma takut diomelin orang tua Minjeong aja.

"Awoakwok! Bilang aja lu khawatir kan sama gue," ucap Minjeong dengan percaya diri.

"Dih, dulu gue malah berniat nyeburin lo di danau!"

"Ish, ntar gue mati dong," ucap Minjeong dengan raut muka imutnya. Benar benar membuat hati ini sedikit dag dig dug melihatnya, rasanya ingin sekali mencubit pipi Minjeong saat ini.

"Itu yang gue mau," ledek gue sembari tertawa.

"Ooh oke," tanpa pikir panjang tiba tiba Minjeong berlari menuju tepi danau dan berniat nyebur ke dalamnya, refleks gue berlari dan memeluk Minjeong dari belakang.

Another Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang