15

75 39 11
                                    

Lets go!!

Jangan lupa voment kawan :)

🎶

__________________________________________

Gue tersentak setelah melihat apa yang ada di depan gue, apa coba kira kira? Nih, gue kasih tau.
Karina dan Hyunsuk terlihat sedang duduk bersama di kursi depan minimarket, kenapa? Kenapa rasanya aneh? Kan gue sama Hyunsuk cuma sahabatan?

"Kenapa lo?" Pertanyaan Yuri membuyarkan seluruh pikiranku tentang apa yang terjadi didepan gue. "Eh, engga," jawab gue.

Hyunsuk dengan jelas melihat bahwa ada gue, t-tapi? Kok dia beda sih? Ngga biasanya gitu, bukanya dia ngga suka sama Karina? Terus kenapa? Eh anj kok gue sakit.

"Itu bukanya Hyunsuk sama Karina?" Ucap Yena. Gue hanya terdiam ketika Yena mengatakan hal itu. "Udah yok balik."

(...)

"Ini sudah kumpul semua? Kita akan berangkat 30 menit lagi." Ucap bu Irene sembari mengecek satu persatu kursi, apakah sudah terisi atau belum, disamping gue sudah ada Yoshi dengan earphone yang menempel di kedua kupingnya, serta mata yang tertutup.

'Ini anak cakep juga ya kalo lagi merem'
Eh woy gue barusan mikir apaan? Mana ada dia cakep, dia neomu neomu nyebelin. Ga ada toleransi! Tapi memang cakep sih.

"Ngapain lo liatin gue?"
Degggg
Seketika saat itu juga gue diam tak berkutik. Anjirr malu banget woy. Mana jaraknya deket banget.

"Dih pede lu, siapa juga yang ngeliatin lo," ucap gue. Yoshi menatap gue penuh curiga. Bagaimana dengan gue? Tau sendiri lah, pipi seketika berubah, mata yang tak ingin melihat, serta bibir yang gemetar, apa itu? Entahlah pikir saja sendiri.

Karena begitu salting, gue berdiri sebentar hanya sekedar mengecek sekitar, suasana bus emang lagi rame banget, sampe ngomong harus teriak teriak. Dan tahukah apa yang gue lihat?

"Lu mau ini?" Tawar Karina. Hyunsuk nampak menerima itu dengan sangat ikhlas sembari tersenyum kepada Karina.

Gue langsung duduk, dan berpikir kembali tentang apa yang terjadi dengan mereka? Jadi mereka beneran pacaran apa gimana? Terus ngapain gue peduli.

[Pov Yoshi]

Minjeong tampak sedang kebingungan, kenapa ya? Sepertinya terjadi sesuatu. "Lu kenapa?" Minjeong langsung menoleh mendengar pertanyaan dari gue.

"Apa sih kepo banget," sewotnya. Ngga habis pikir, emang bertanya salah banget apa? Giliran di diemin juga ngamok. "Ya udah sih biasa aja." Jawab gue. "Nih mau ngga?" Tawar gue sembari menyerahkan permen kesukaan Minjeong.

"Mauuu!" Dih, giliran di kasih permen juga langsung luluh. Manis juga btw.

"Sepertinya sudah kumpul semua, kita akan berangkat, alangkah baiknya semuanya berdoa sesuai kepercayaan masing masing, berdoa dimulai." Setelah berdoa, bus mulai menyalakan mesinnya, dan ya, kita semua akan pulang. Sebenernya gue ga pengin pulang, lagian gue juga cuma sendirian di rumah. Apa gue ngajak temen buat nginep di rumah gue ya? Tapi ntar rusuh.

"Lu nanti langsung pulang apa gimana yosh?" Tanya Minjeong. Ngapain dia tanya tanya. (Mang ngapa si ga boleh!). "Kenapa emangnya?".

"Mampir caffe yuk bareng yang lain," ucapnya.

Gue hanya mengangguk menandakan gue setuju dengannya. "Sama siapa aja emang?" Tanya gue.

Minjeong sedikit berpikir dengan siapa nantinya. "Mungkin, gue, Yena, Yuri, sama Jihoon," jawabnya. Lah? Hyunsuk? Kok dia ngga ngajak Hyunsuk. "Sahabat lo ngga di ajak?"

Another Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang