19

66 30 32
                                    

Jangan lupa voment guys 🤗❤️

" Kuajak kau melayang tinggi dan kuhempaskan kau kebumi "

- Siapa? -

"Lo mau jadi pacar gue?"

Deg deg deg deg, parah gila parah parah. Disitu gue langsung loncat dari kasur ga gau kenapa, sampe handphone gue jatuh. Woy ini beneran ga anjirr?!

"Hah? Apa yosh?" Gue pura pura ga denger apa yang barusan tu kulkas ngomong.

"Ngga, bercanda."

Anjrot! Hiksss... Dahla, ga mau udah dahla males. Bisa bisanya dia baperin gue?! Mana langsung dimatiin itu telpon aaaaaaaaa! Aku benci dirimu mas!

Dahla, lu udah nyakitin gue hari ini, oke bye tidur! Hiksssss

.

.

.

"Minjeong bangun!!!!!!!" Oke, toa kebajikan udah bunyi. Saatnya gue bangun, meskipun sedikit malas ya. Mana hari Senin ya kan.

"Iyaa bentar, ini udah bangun dari tadi kok," padahal mah baru aja bangun, kumpulin nyawa aja belum. Gue berjalan keluar dengan langkah seperti zombie dengan penampilan yang euwhhhh, tidak usah dibayangkan.

Mama bingung kenapa gue malah duduk di meja makan, "ooo masih belum mau mandi?"

Sreetttt... Sreettt..

Suara goresan pisau terdengar jelas ditelinga. Terlihat mama sudah ancang ancang dengan pisaunya yang dia mainkan ke Gelas kaca sehingga dapat terdengar jelas. Beuhh gila ni emak emak.

"Eitssss, mau ngapain nih?" Gue berdiri sembari menatap mama, dengan jurus seribu bayangan, gue berlari ke kamar mandi sampai lupa membawa handuk.

Belum sadar tapi, sadar pas udah mau keluar...

"Mahh..." Gue ragu melanjutkan ucapan gue, soalnya udah tau pasti endingnya gimana. "Hmm, iya apa sayang," wahhh kok beda?! Kenapa ini?! Fiks bukan emak gue.

"...Ehe, handuk."

"Ooh handuk, iya mama ambilin dulu ya, tunggu bentar nak," ucap lembut mamah. Ga biasanya gini anjrot, kerasukan apa mak gue?







"Ini nak handuknya," gue pun membuka pintu kamar mandi sedikit sembari mengintip apakah itu benar mama atau bukan. Dan tiba tiba, handuk melayang dengan sangat kasar menuju muka gue.

"Astaga mamaa!!" Sudah kuduga, dia memang mama. Bukan orang lain. Oke untuk saat ini bisa tenang.

"Makanya lain kali bawa sendiri!"

"Ya kan lupa!" Mampus gue, ngapain gue bentak bentak anjrot!! Menyesal.

"Uuuuu, anak mama udah gede ya. Sini nak, main pisau pisauan sama mama." Eeeee busettt, dari pada gini mending langsung lari.

.

.

.

Terdengar ada suara motor berhenti didepan rumah gue, siapa ya? Apakah gopud? Masa iya pagi pagi gini mama udah pesen, kan dia lagi masak tadi.

Berhubung gue masih berpakaian, ya udah deh diemin aja dulu. Ntar juga tau.








Setelah selesai dan sudah cukup cantik lah ya, gue keluar dari kamar dan berniat menuju meja makan untuk apa? Ya untuk makan lah.

Another Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang