-Happy Reading-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini Doyoung sudah berkutat dengan urusan dapur, salah satu asisten rumah tangga keluarga Jung sedang mengambil jatah cutinya.
Jaehyun pun tidak ada dirumah karena ada tugas di luar kota. Beberapa kali Jeno menanyakan kapan Jaehyun pulang namun Doyoung sendiri pun tidak tahu kapan Jaehyun pulang.
Di kediaman Jung saat ini hanya ada bibi Yoon yang sudah Doyoung tugaskan untuk membereskan rumah dan halaman. Maka dari itu disinilah Doyoung sekarang, sedang berkutat dengan masakannya.
Setelah dirasa cukup akan rasa masakannya, Doyoung berjalan menuju kamar Jeno berniat membangunkan putra kesayangannya itu.
"Selamat pagi Jagoan, ayo bangun kita akan pergu sekolah." ujar Doyoung sambil membangunkan Jeno.
"Enghh, tidak bunda. Jeno mau tidur saja, tidak mau sekolah." rengek Jeno, Doyoung mengernyit heran karena tidak biasanya Jeno seperti ini. Dengan inisiatif Doyoung mengangkat badan Jeno untuk mendudukkannya namun ia merasa hangat saat menyentuh badan anaknya itu.
Sekali lagi Doyoung memeriksa badan Jeno dibagian dahi dan ketiak. Doyoung menghela nafasnya, pantas saja Jeno merengek seperti tadi ternyata badannya hangat.
"Kepala Jeno sangat sakit bunda." ujar Jeno. Doyoung mengagguk paham karena ia juga pernah merasakannya.
"Iya bunda paham, sekarang bunda akan menyeka badan Jeno dan Jeno sarapan lalu minum obat agar cepat sembuh." Jeno menggeleng ribut namun alhasil ia menangis karena denyutan dikepalanya semakin menjadi.
"Jeno tidak mau minum obat bunda, rasanya sangat pahit. Jeno tidak suka." ujarnya disela sela isakannya. Doyoung memeluk putranya itu dan mengecup kepala Jeno sayang.
"Aish, jangan menggelengkan kepalamu seperti itu sayang. Bunda panggilkan paman Kang saja bagaimana? Biar paman Kang memberi Jeno obat dengan rasa jeruk?" Jeno menggeleng lagi.
"Tidak bunda, Jeno ingin tidur sambil dipeluk bunda." Doyoung mendengus didalam hati, putranya ini memang benar benar keras kepala sangatlah duplikasi dari seorang Jung Jaehyun.
"Tunggu sebentar bunda akan membawa air dan handuk dulu." Jeno mengangguk dan memejamkan matanya guna mengurangi rasa sakit di kepalanya.
Doyoung berjalan menuju kamar mandi Jeno dan mengisi mangkuk dengan air hangat dan membawa dua handuk kering.
Doyoung duduk di pinggir kasur Jeno dan membuka satu persatu baju Jeno dengan perlahan. Doyoung mulai memasukkan handuk kedalam air dan memerasnya lalu menyeka bagian tubuh Jeno.
Setelah itu Doyoung mengeringkan tubuh Jeno dan membalur tubuh Jeno dengan minyak penghangat.
"Jeno tunggu disini sebentar, bunda akan mengambil makanan untuk Jeno."
Memang pada dasarnya Jeno merupakan anak yang penurut jadi Doyoung tidak terlalu repot disaat saat seperti ini.
Doyoung berjalan menuju dapur dan mengambil bubur instan yang berada di lemari pendingin. Ia membuka buburnya dan menuangkannya kedalam mangkuk kemudian memanaskan bubur tersebut di microwave. Setelah menunggu beberapa menit Doyoung mengeluarkan bubur tersebut dan membawa obat deman untuk Jeno.
Doyoung kembali lagi ke kamar Jeno dan menyuapi anak itu. Baru 10 suap Jeno sudah mengeluh kenyang.
Doyoung membuka obat deman tersebut dan menuangkannya kedalam sendok takar lalu memberikannya kepada Jeno.
Doyoung menyimpan alas makan Jeno di meja belajar anak itu kemudian ikut naik keatas kasur dan bergelung dibawah selimut bersama Jeno.
"Bunda, Jeno ingin dipeluk sambil diusap." Doyoung menyanggupi permintaan Jeno dan melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung Family
FanficBerisikan kehidupan sehari-hari keluarga kecil seorang Jung Jaehyun dan Jung Doyoung yang diwarnai dengan tingkah seorang Jung Jeno. Dan jangan lupakan kehebohan teman-teman mereka. Warning! This is BxB content switch age M-preg DLDR