-Happy Reading-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jung Yoon-oh atau bisa kita panggil Jung Jaehyun. Lelaki berparas tampan, bertubuh tinggi dengan badan tegap, dan dia kaya raya.
Jung Jaehyun dibesarkan dan di didik dengan penuh kasih sayang tanpa kekurangan materi. Bukan dibesarkan dan dijaga seperti kacang malika, bukan.
Berbakat dalam berbagai bidang, seni, akademik, atletis, dan urusan dapur pun bisa ia tangani dengan mudah. Namun, Jaehyun pun seorang manusia.
Tidak ada manusia yang sempurna, manusia tetaplah memiliki kekurangan.
Jika urusan dapur bisa ia tangani maka tidak dengan urusan mengurus para anak kecil! Baginya mengurus satu atau dua anak kecil memang mudah namun tidak untuk enam anak sekaligus. Itu sebuah bencana!
Seperti saat ini, Jaehyun hanya bisa memijat pangkal hidungnya. Rumahnya benar-benar seperti kapal pecah! Semua barang tidak pada tempatnya belum lagi suara teriakan dari anak-anak membuat telinganya panas.
Hari ini Doyoung tidak ada dirumah dan hanya ada Jaehyun saja, belum lagi teman-teman Jeno mengadakan sesi kunjungan rutinnya hari ini.
Tidak masalah bagi Jaehyun jika mereka diam dan menurut, tetapi-
"PAMAN JAE, ECHAN INGIN KUE!"
-teriakan seorang Nakamoto cilik itu membuat kepalanya berdenyut sakit! Ditambah pertengkaran Felix dan Jaemin disana.
"Chanie jangan berteriak seperti itu!" instrupsi Renjun desebelah Ryujin dengan wajah kesalnya, pasalnya dari tadi Haechan selalu berteriak apapun itu.
"Diamlah Felix! Kau mengganggu Nana!" jerit Jaemin saat Felix terus mengjahilinya.
"Haechan! Jangan ditarik nanti sobek lukisanku!" teriak Ryujin, bocah perempuan ini sangat kesal kepada haechan yang tidak mau diam dari tadi.
Sedangkan Jeno hanya memandang mereka dengan tenang di atas sofa sambil memakan cookies buatan Doyoung ditemani gumpalan abu bernyawa, Sammy.
"Jeno-ya! Tolong aku!" panggil Jaemin yang hendak menangis karena digoda oleh Felix, Jeno langsung menghampiri Jaemin dan melerai mereka berdua.
"ECHAN SUDAH KUBILANG SOBEK! SOBEK KAN JADINYA!" teriakan yang sangat keras itu membuat se-isi ruangan terdiam dan kemudian terdengar isakan kecil, ya Ryujin menangis.
Jaehyun yang berada di dapur segera menghampiri mereka dan melihat betapa kacaunya ruangan tersebut.
Haechan yang sedang berguling ditengah dan Ryujin yang sedang di kelilingi dengan Renjun yang sedang menenangkannya.
Nyawa Jaehyun seperti melayang sebagian!
Jaehyun dengan cepat membawa Ryujin dan mendudukannya di sofa.
"Kenapa hm? Ingin cerita?" bukannya menjawab Ryujin menangis lebih keras dan memeluk erat Jaehyun.
Tidak boleh iri dengki.
"Haechan menarik lukisan Ryujin dan akhirnya sobek paman." jelas Renjun dan diangguki oleh yang lain.
Jaehyun menghela nafasnya ia melirik Haechan yang asik berguling-guling dengan kain yang melilit ditubuhnya, entah darimana bocah itu mendapatkan kain tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung Family
FanfictionBerisikan kehidupan sehari-hari keluarga kecil seorang Jung Jaehyun dan Jung Doyoung yang diwarnai dengan tingkah seorang Jung Jeno. Dan jangan lupakan kehebohan teman-teman mereka. Warning! This is BxB content switch age M-preg DLDR