-Happy Reading-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."POKOKNYA JENO GAK MAU!"
Teriakan Jeno menggema diseluruh penjuru rumah besar Jung, Jaehyun yang mendengarnya hanya meringis saat suara putranya itu menusuk kedua gendang telinganya. Berbeda lagi dengan Jeno yang wajahnya memerah menahan kesal dan tangisnya.
Taehyung yang berada disana meringis saat pingganggya di cubit keras oleh Doyoung saat ia hendak tertawa.
Doyoung mendekati putranya itu namun Jeno segera menghempaskan tangan Doyoung yang hendak memeluknya.
"Jeno sayang dengar bunda, Jeno mau ya dengan uncle?" tanya Doyoung hati-hati. Jeno tetap menggeleng keras, keinginannya tetap kukuh tak mau ditinggal kedua orang tuanya.
"Bukankah Jeno anak pintar?" Jeno mengangguk dengan bibirnya yang masih mengerucut. "Bunda harus kerumah Grandma bersama ayah, Jeno maukan bersama uncle untuk beberapa hari kedepan?"
"Jangan mau Jeno, nanti mereka kembali membawa adik untuk Jeno." celetuk Taehyung dengan tidak tahu malunya membuat tangis Jeno pecah seketika.
Tidak ada lagi teriakan menggema keseluruh penjuru sekarang hanya ada tangisan yang sangat kencang memenuhi rumah Jung itu.
Jaehyun menenangkan Jeno sedangkan Doyoung membukatkan matanya dan menahan nafas sambil memberikan tatapan tajam kepada adiknya itu.
"HEY KIM TAEHYUNG! DASAR KAU! Anak ini benar-benar, diam saja kau jangan memperkeruh suasana Kim!" kesal Doyoung.
Sumpah demi apapun Jeno tidak mau adik bayi, karena kata Haechan jika ia memiliki adik bayi kasih sayang kedua orang tuanya akan berpindah ke adik bayinya. Jeno tidak mau itu terjadi, Jeno tidak mau membagi kedua orang tuanya pada siapapun termasuk pada adiknya!
"Huuuu... hiks.. ayah dan bunda tidak boleh pergi! Jeno hiks... tidak mau punya adik hiks... ayah bilang pada bunda tidak usah pergi huuu... hiks... hiks... hiks..." Jaehyun membisikkan kata kata penenang bagi Jeno dan Doyoung memijat pelipisnya. Jangan tanyakan bagaimana kondisi Taehyung, karena saat ini ia sedang tertawa terbahak tanpa suara di ujung sofa sana sambil memukul pahanya sendiri.
"Bunda tidak akan membawa adik untuk Jeno." ujar Doyoung pelan disertai usapan lembut kepada putranya itu dan di angguki Jaehyun.
"Hiks... benarkah?" isak Jeno dan diangguki kedua orang tuanya.
"Grandma membutuhkan bantuan ayah dan bunda disana, Jeno mau ya untuk beberapa hari kedepan bersama uncle Tae?" ujar Jaehyun.
"Nanti bunda bawakan Jeno hadiah bagaimana? Ataukah kita harus meminjam bongshik dari sana?" bujuk Doyoung.
Dengan mata yang masih sembab dan hidung memerah, Jeno mengangguk antusias.
"Ah, kau tidak seru Jeno. Seharusnya kau membuat drama lebih besar dulu sebelum melepaskan mereka pergi."
Tolong ingatkan Doyoung jika ia harus menenggelamkan Taehyung ke palung yang terdalam agar spesiesnya musnah!
"Tapi bunda dan ayah janji tidak aka lama?"
"Tentu saja sayang, bunda tidak akan lama. Kau Taehyung! Jaga anakku dengan baik awas jika kau berikan dia eskrim yang berlebihan!" ujar Doyoung.
Pelayan keluarga Jung membawa barang yang akan dibawa kedua atasannya itu. Jaehyun membawa satu koper kecil milik Jeno dan tas berisikan buku milik Jeno.
"Didalam koper ada baju rumah dan seragam milik Jeno, di tas ini ada buku milik Jeno. Jangan memberikannya gawai ataupun play station kepada Jeno." ujar Jaehyun sambil memberikan tas milik Jeno kepada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung Family
أدب الهواةBerisikan kehidupan sehari-hari keluarga kecil seorang Jung Jaehyun dan Jung Doyoung yang diwarnai dengan tingkah seorang Jung Jeno. Dan jangan lupakan kehebohan teman-teman mereka. Warning! This is BxB content switch age M-preg DLDR