"Kai."
Kai melihat notifikasi chat dari Rose. Dia membalasnya.
"Hey, what's up?"
"Ada pengunjung hari ini?"
Kai terkekeh geli.
"Yeah, setiap hari. Hari ini ada dari divisi HR. Katanya dia mau nanya tentang performance Lisa. Aku ragu."
"Apakah Lisa ada menunjukkan tanda-tanda dia sedang tertarik dengan seseorang?"
"Dari yang aku liat, belum ada."
"Baguslah!"
Kai tidak tertarik untuk membalasnya sampai dia melihat ada chat lain masuk.
"Hey, apa kau benaran suka dengan Jennie?"
"Iya. Kenapa?"
"Well, aku punya ide."
"Apakah itu ide yang bagus?"
"Tentu aja, bodoh. Ini menguntungkan kita berdua ;)"
"Oh, apa itu? :D"
"Rencananya adalah aku akan membantu kau dekat dengan Jennie dan kau membantuku dekat dengan Lisa."
"Terdengar adil. Kapan kita mulainya?"
"Malam ini."
***
Saat jam pulang kantor sudah tiba. Lisa sedang mengemas barangnya saat Kai menghampiri dia.
"Hey, Lisa. Uda mau pulang?"
"Hampir. Ini tinggal email beberapa lagi ke klien."
Kai duduk di meja Lisa. "Kau terlihat buru-buru. Kau punya acara malam ini?"
"Mmm. Tidak ada satupun seingatku. Kenapa?"
"Aku baru sadar uda beberapa minggu kau disini dan kita belum jalan bareng sama sekali."
Lisa bergumam. "Karena kau bahas itu sekarang, yeah, benar juga. Aku baru sadar."
"Jadi, mau jalan sama kami nanti?"
"Sama siapa?"
"Jennie sama Rose ajakin jalan habis ini. Kau tau, ini hari Jumat. Kami mau relax sedikit. Dan lagi, mereka mau rayain iklan lipstik kalian yang disetujui. Hasil kau dan Jennie sangat keren," kata Kai, sambil menepuk pelan pundak Lisa.
Awalnya Lisa ingin menolak ajakan Kai, sampai dia mendengar nama spesifik. "Cuma kita berempat? Kau, aku, Jennie dan Rose?"
"Yeah. Yeah. Mereka harap kau ikut, loh."
Muka Lisa terasa cerah. "Aku rasa, aku bisa ikut."
Kai juga ikut sumringah. "Sip."
***
"Jen, kau mau pergi jalan pulang nanti?"
Jennie, bukan tipe manusia yang suka hangout, langsung menggelengkan kepalanya. "Ga, aku mau istirahat malam ini. Ini minggu yang padat."
"Tapi ga setiap hari kita bisa jalan bareng." ucap Rose cemberut.
"Ini kita barengan tiap hari. Bahkan kita duduk bersebrangan."
Rose menghela nafasnya. "Kali ini aja, Jen. Ayolah."
"Aku lelah, Chaeng."
"Yah, sedih. Kai dan Lisa padahal harapin kau juga bisa ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERSHE - JENLISA (INDONESIAN)
FanfictionThis story is credited to Schindlee who has supported and given me such privilege to share this brilliant story to Indonesian readers and of course Jenlisa-Chaesoo shippers! Author - Schindlee : https://www.wattpad.com/user/schindlee Original - Hers...