December 31st - Daegu
"Jennie, makan siang sudah siap."
"Sebentar, Ma."
Jennie berbaring di kamar sepupunya, menatap langit-langit ruangannya. Aneh. Dia tidak pernah membenci hari libur sebelumnya. Tapi sekarang rasanya seperti pengorbanan sangat besar untuk bersantai dan menunggu dua hari lagi sebelum kembali sibuk.
"Jennie?"
Jennie mengalihkan perhatiannya ke sumber suara dan melihat sepupunya berdiri disebelah pintu. "Hey, Wendy."
"What's up?" Wendy merangkak naik ke kasur dan tiarap disebelahnya.
"Nothing. Aku hanya bosan."
"Kita melakukan hal ini setiap tahun, kenapa kau sangat bosan hari ini?"
"Ga tau juga." Jennie memainkan jarinya di perutnya. "Aku hanya berharap tidak ada hari libur."
Wendy tertawa. "Hey, doppelganger, balikin sepupuku yang sebenarnya."
Jennie ikut tertawa. "Serius. Aku berharap aku bekerja hari ini."
"Apa?" Wendy melihat sepupunya. "Apa kau sadar apa yang kau bicarakan?"
"Aku cuma bosan. Itu aja."
"Apa ada hal yang berbeda di kantormu tahun ini dibanding tahun lalu?"
"Maksudmu?"
"Apa kau punya gebetan baru atau apa gitu?"
Jennie tertawa. Dia tidak mengerti kenapa orang pertama yang terlintas di pikirannya setelah mendengar pertanyaan Wendy adalah Lisa.
"Ga, bukan gebetan.."
"Bukan gebetan. Tapi ada seseorang, kan?" tanya Wendy.
"Ini bukan seperti yang kau bayangkan."
Wendy memukul sepupunya bercanda. "Hey! Sekarang kau main rahasiaan denganku, huh? Apa kau sedang jatuh cinta, Jennie?"
Pertanyaan itu membuat Jennie merasa cringe. "Engga ya, kau gila."
"Baiklah! Tapi aku tidak percaya."
Jennie memutar kedua matanya. "Terserah."
"Well.. bicara tentang gebetan." Wendy bergeser mendekat. "Aku dengan ada seseorang yang kembali kesini."
Pikiran Jennie masih keliling dengan kata gebetan dan kenapa Lisa yang dia pikirkan. Dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Wendy.
"Kau ingat gebetan-terbesar-sepanjang-masa mu ketika kau tinggal disini?" tanya Wendy.
Jennie mengingat-ingat masa kecilnya. "Maksudmu?"
"Demi apa. Jangan bilang kau sudah lupa dengan Taehyung?"
"Taehyung?" Jennie memandang ke arah lain sambil mengumpulkan kenangan semasa kecilnya, mengingat dia bisa naksir dengan salah satu teman mainnya.
"Yeah, Taehyung dan kakaknya Seokjin. Kau ingat?" tanya Wendy.
"Yeah. Kapan mereka kembali kesini?"
"Sekitar minggu lalu. Aku dengan Papa mereka sudah pensiun dan berencana memulai bisnis sendiri. Kedua anaknya juga sudah bekerja jadi mereka tidak perlu khawatir tentang finansial keluarga mereka."
Jennie tidak yakin dengan perasaannya. Beberapa saat yang lalu dia masih berpikir tentang Lisa dan sekarang mendengar nama Taehyung, perasaannya kembali seperti dulu.
"Tunggu." tiba-tiba Jennie keingat sesuatu. "Jangan bilang kalau mereka ikut makan siang dengan kita seperti dulu?"
Wendy tersenyum sumringah. "Yes. Mereka sudah menunggu dibawah. Aku kesini karena Mamamu menyuruhku menyeretmu turun."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERSHE - JENLISA (INDONESIAN)
FanfictionThis story is credited to Schindlee who has supported and given me such privilege to share this brilliant story to Indonesian readers and of course Jenlisa-Chaesoo shippers! Author - Schindlee : https://www.wattpad.com/user/schindlee Original - Hers...