Jumat, 1:57 subuh, dan Lisa masih terjaga.
Semestinya dia sudah harus tidur sekarang. Tapi mengingat dia akan menjemput Jennie pagi nanti, seperti pacar sungguhan, membuat dia terlalu senang sampai ke level tertinggi. Hormon endorfin memenuhi otaknya, membuatnya tidak bisa tidur.
Dia mencoba segala hal supaya bisa membawanya ke alam mimpi. Dia tidak yakin sudah berapa kali dia berguling-guling di kasur untuk mencari posisi tidur ternyaman.
Lisa baru tidur jam 3 lewat.
Zombie Lisa bangun jam 6:00 pagi dan melihat pesan masuk dari Jennie.
"Pagi! Kabari aku kalau kau sudah dijalan. Aku akan menunggumu di depan 😊"
Lisa tersenyum sumringah.
***
Setelah pulang kerja, pasangan itu singgah ke toko Seulgi untuk mengambil bunga. Setelah itu, mereka langsung menuju ke Busan, menikmati pemandangan sepanjang jalan, mengobrol dan kadang bercanda satu sama lain.
Ketika mereka sampai di resort dekat pantai Haeunde, Lisa melihat Irene dan Suho menunggu di depan mobil mereka di parkiran. Suho melambaikan tangannya untuk memberitahu LIsa untuk parkir disebelah mereka.
Setelah selesai parkir, Lisa tidak sadar kalau sejak tadi dia menatap Irene dari dalam mobil. Keberadaan Irene masih membuatnya tidak tenang.
"Hey." Jennie memegang tangan Lisa di atas rem tangan. "Kita akan enjoy trip ini, oke?"
Hati Lisa luluh. "Yeah, pasti. Ayo."
"Hi, guys." sapa Jennie saat dia melangkah keluar mobil.
Suho menyambut Jennie dengan pelukan singkat. "Hello, Jennie! Aku senang kalian sampai dengan selamat."
Irene mendekat untuk cipika-cipiki. "Aku senang kalian datang."
"Hey." Lisa menutup pintu mobilnya. Dia memberikan Irene buket bunga. "Ini untuk yang punya acara. Happy birthday, Hyun."
"Happy birthday, Irene." Jennie melingkarkan tangannya ke lengan Lisa.
Irene mengambil bunga itu dengan senang. "Ini bagus sekali! Kalian tidak perlu repot-repot. Thank you."
"Sama-sama." jawab Jennie dan Lisa bersamaan.
"Oiya, Lisa, apa cuma aku merasa kalau kau terlihat lelah?" tanya Suho.
"Jalanan macet parah." Lisa menghela nafas.
"Tapi apakah kau tidur semalam? Kantung matamu hitam," kata Irene.
"Aku tidur awal, tapi bangun awal juga. Aku harus menjemput baby ini dirumahnya tadi pagi." Lisa menepuk kepala Jennie pelan.
Jennie melingkarkan tangannya ke pinggang Lisa. "Aw. My honey lelah karena aku."
Tidak terlihat jelas, tapi Lisa salah tingkah. "Ga apa-apa. Aku juga tidak punya pilihan. Kau akan marah kalau aku tidak menjemputmu, kan?"
"Tentu saja! Itu tanggung jawabmu."
Lisa tertawa, terpukau dengan akting Jennie. "Aku tau, makanya aku tidak ngeluh."
Jennie menyandarkan dagunya ke bahu Lisa, mengeratkan pelukannya. "Aku akan memijitmu nanti, kau mau bilang apa lagi?"
"Okay. okay. Lebih baik kalian ke kamar sekarang, dasar dua sejoli ini." Suho memberikan kunci kamar mereka. "Kami harap kalian suka dengan kamar yang kami pilih."
"Thanks, Suho. Pasti," kata Lisa.
"Kamar kami ada di seberang kalian," kata Irene.
"Acara ulang tahun Irene besok malam," kata Suho. "Mari ketemu lagi nanti, mungkin sekitar satu jam lagi, untuk makan malam. Taruh saja barang kalian dan istirahat sebentar, Lisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERSHE - JENLISA (INDONESIAN)
FanfictionThis story is credited to Schindlee who has supported and given me such privilege to share this brilliant story to Indonesian readers and of course Jenlisa-Chaesoo shippers! Author - Schindlee : https://www.wattpad.com/user/schindlee Original - Hers...