Chapter 9 : Don't Even Dare To Leave Me.

561 33 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya~~~

Hidup tidak pernah seindah mimpi. Dan Joy percaya itu. Realita sering kali lebih kejam, tapi kadang bisa seindah ekspetasi. Namun lebih banyak tidak pernah seindah ekspetasi. Sama seperti kebanyakan orang, Joy menjalani kehidupan yang berat ini dengan sebagaimana mestinya.

Joy menghela napas sangat panjang. Dia baru saja menyelesaikan meeting panjang hari ini. Menutup hari ini dengan kepala berat dan banyak pesan dari seseorang yang sebenarnya enggan untuk dia bicarakan.

Sebuah tulisan CEO PARK SOOYOUNG rasanya gimana gitu untuknya. Dia menaruh kacamata yang dia kenakan di atas meja dan mengambil minuman dingin di lemari pendingin kecil di ruangannya. Membasahi tenggorokkannya yang kering setelah berjam-jam meeting.

" Sudah 3 tahun dan dia masih menghubungi. Padahal dia yang minta perpisahan ini. " gumam Joy sembari meminum bir yang dia pegang.

Joy melirik tangan kirinya yang tengah menggenggam kaleng bir. Cincin yang tidak pernah berpindah tempat sejak ditaruh oleh seseorang. Jika ditanya, apa Joy merindukan orang tersebut? Ya tentu saja dia merindukannya. Sangat. Lebih dari 3 tahun tinggal bersama, namun tiba-tiba berpisah. Siapa yang tidak sakit hati jika orang yang kamu sayang meminta berpisah. Di depan banyak orang. Itu yang Joy rasakan.

" Sooyoung, ayo pulang. Sudah malam. " ucap MinJun. MinJun adalah sekretaris sekaligus sahabat Joy. MinJun tahu semua kejadian yang dialami oleh Joy, dan MinJun sangat marah mengetahui sahabatnya diperlakukan tidak baik oleh kekasihnya sendiri saat itu.

" Oh hey. Aku akan pulang setelah ini. " ucap Joy mensauti ucapan MinJun.

" Are you okay? Sudah lama aku tidak melihat kau minum bir malam-malam begini. " ucap MinJun. " There's something in your mind lately? " tanyanya.

" Dia menghubungiku. " ucap Joy. " Memintaku bertemu dengannya " sambungnya.

MinJun merasakan perubahan mood dari Joy dan langsung memeluk Joy. " Heyy. Kalau kamu tidak mau menemuinya. Tidak masalah. " ucapnya.

" Tapi kalau kamu masih penasaran dengan alasannya, kamu bisa menemuinya. " sambungnya.

" Aku tidak tahu MinJun-ah. " ucap Joy.

" Aku ingin sekali menyelesaikan masalah ini sejak dulu. Tapi aku masih takut untuk bertemu dengannya. " lanjutnya.

" Aku tahu kamu masih mencintainya. Coba temui dia dan selesaikan masalah kalian. " ucap MinJun.

" Seungwan sangat sering menelponmu bukan? Dan kau tidak pernah mengangkat telepon tersebut. Aku rasa dia juga ingin menyelesaikan masalahnya sejak lama " sambung MinJun.

" Coba kau ke apartement Seungwan. Masak makanan favoritnya. Dan berbicara lah padanya " MinJun memberikan saran pada Joy. Joy mendengarkannya dengan seksama dan akhirnya dia mengangguk setuju.

" Baiklah. Aku akan kesana sekarang. " ucap Joy.

Joy memutuskan untuk datang ke apartement Seungwan setelah sekian lama. Sebelum ke apartementnya, Joy membeli makanan untuk Seungwan. Dan juga bahan makanan untuknya. Menyelesaikan masalah diantara mereka berdua.

Benar kata MinJun, Joy sebenarnya masih mencintai Seungwan. Sangat. Dia menyembunyikan kabar putus antara dia dan Seungwan dari keluarganya. Mungkin sudah 3 tahun juga Joy tidak pulang ke kediaman orang tuanya. Dia hanya tidak mau ditanya perihal Seungwan yang notabene adalah tunangannya itu.

" Hmmm? Passwordnya tidak di ganti? " gumam Joy saat dia sampai di kediaman Seungwan. Dia membuka pintu apartement Seungwan dan ternyata password apartementnya tidak di ganti.

WenJoy One Shoot,  Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang