Chapter 28 : Be Your Enemy

280 16 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya~~~

Ini pertemuan pertama Joy dengan pria ini. Setelah insiden mengerikan 8 tahun yang lalu yang membuatnya bukan menjadi manusia lagi. Pria itu malah tersenyum tanpa dosa dan menatap Joy dengan tatapan menggoda.

" Ayolah. Kenapa kau tidak mau kembali ke rumahku. Mommy dan Daddy merindukanmu. " ucap pria itu pada Joy. Joy hanya memutar bola matanya dengan malas. Bahkan cenderung menyangkal ucapan pria itu padanya.

Joy menyunggingkan senyuman sinis pada pria itu, menyenderkan tubuhnya ke bangku. Menatap pria itu dengan tatapan tidak suka. " Miss me your ass! It'd be never happen, Son Seungwan! Not in million times. Setelah apa yang keluarga kau lakukan padaku. " ucapnya dengan nada sedikit meninggi.

Son Seungwan, atau yang biasa dipanggil Wendy itu menaruh kedua tangannya yang terborgol diatas meja, memajukkan tubuhnya kearah Joy. Berusaha mendekatkan dirinya pada polisi wanita yang cantik dan terkenal sangat dingin ini.

" Kau tidak pernah tahu apa yang sebenarnya direncakan oleh orang tuamu. " ucap Wendy, lalu menyunggingkan senyuman misterius setelahnya.

" Kau seharusnya bersyukur karena bertemu keluargaku dan aku. "

Joy memajukkan tubuhnya dan menatap Wendy dari jarak dekat. Bahkan hidung mereka saling bersentuhan satu sama lain. Suasana ruangan itu menjadi sangat mencekam. Tatapan dingin Joy dan tatapan misterius Wendy saling bertemu satu sama lain. Tatapan yang memberikan artian yang berbeda satu sama lain.

" Hentikan omong kosong itu. Orang tuaku adalah orang yang terbaik yang pernah ada. " ucap Joy.

Wendy tersenyum sinis mendengar ucapan Joy, " Begitukah? Well said. " ucapnya. " Tentunya seorang anak akan membela orang tuanya sampai kapanpun. Not surprised. " sambungnya.

Wendy mencium bibir Joy dan membuat Joy terkejut dan tidak bisa bereaksi sama sekali. Lalu membisikkan sebuah kata-kata di telinga kanan Joy,

" You might be thank to me in the future what happen in the past, Sooyoung. "

" Kita akan mulai sering bertemu mulai hari ini, my love " ucap Wendy lalu tersenyum lebar pada Joy. Joy hanya menatap datar Wendy.

" Begitukah? Aku menunggu itu, Son Seungwan. "

Joy benci suasana ini. Suasana bar yang ramai orang yang tengah berjoget dan melakukan hal yang vulgar. Walaupun faktanya bar memang tempat untuk hal-hal seperti itu dan dia tidak kaget tentunya. Dia hanya memutar gelas whiskey yang dia pegang di meja bertender.

Hyungwoon, sang bartender yang mengenal Joy mendatanginya dan memberikan baileys dan mengambil gelas whiskey yang sudah habis itu di tangan Joy.

" Tumben sekali kau datang ke tempat ini. " ucap Hyungwoon pada Joy. Joy menatap Hyungwoon lalu menatap gelasnya dan meminumnya dengan perlahan.

" Aku dapat tugas untuk mengawasi seseorang. " ucap Joy setelah meminum minumannya.

" Siapa? " tanya Hyungwoon.

Joy dengan tangannya menunjuk Wendy yang asik bercengkrama dengan wanita di bar ini. Hyungwoon hanya mengangguk sebagai responnya.

" Tidak seperti biasanya detektif terkenal sepertimu mau melakukan tugas seperti ini. " ucap Hyungwoon. " Apa Jendral Ha memintamu secara pribadi? " tanyanya.

Joy menggeleng pelan. " Aku sudah mendapatkan pangkat tertinggi di Kepolisian 2 tahun yang lalu. Tuan Ha juga tidak memintaku melakukan hal yang tidak aku sukai. Justru Kapten Koo yang memintaku karena suatu alasan. " ucapnya.

Hyungwoon tentunya terkejut. Karena biasanya Tuan Ha lah yang biasanya memberikan tugas pada Joy. " Tumben. " ucap Hyungwoon.

" Mungkin butuh uang. " ucap Joy asal. Dia juga tidak tahu kenapa Kapten Koo melakukannya. Padahal, jabatan Joy lebih tinggi daripada Kapten Koo. Tapi entah kenapa dia mau melakukan ini.

WenJoy One Shoot,  Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang