Jangan lupa vote dan komennya ya~~~
Joy tengah berjalan santai di lorong kampus. Dia bahkan tidak berharap hari ini ada. Setelah kejadian kemarin siang di dekat apartement dimana dia tinggal. Kejadian yang tidak ingin dia ingat seumur hidupnya. Ketika orang-orang menatapnya dengan tatapan penuh cinta layaknya seorang bintang kampus yang bersinar terang, Joy hanya berjalan dengan ekspresi datar menuju kelasnya.
Dia melihat Seulgi, Lisa dan Jisoo tengah duduk di bangku belakang. Ketika dia masuk ke dalam kelas, semua orang memperhatikannya, bahkan ketiga pria tampan itu. Walaupun sudah menjadi rahasia umum jika ketiga pria itu sahabat Joy. Hampir semua orang mengira jika Joy adalah kekasih diantara ketiga pria tampan dan populer tersebut.
Padahal faktanya, mereka bertiga sudah bertunangan dan ketiga tunangan pria tersebut juga dekat secara pribadi oleh Joy. Bahkan, tunangan mereka mempercayakan Joy untuk menjaga pria tersebut untuk tidak macam-macam dan melaporkan mereka ke tunangan mereka masing-masing.
" Murung amat mukanya " ucap Seulgi setelah Joy duduk di bangku sebelah Seulgi.
" Ada apa nih maniez. Cerita dong sama abang " goda Jisoo yang menatap Joy masih diam saja tak bersuara.
" Nanti gue ceritain. Abis kelas ini selesai. " ucap Joy singkat pada ketiga pria tersebut.
" Hari ini mata kuliah Pak Wendy bukan sih? Paling itu orang gaakan masuk lagi kayak yang udah-udah " ucap Lisa. Joy menatap Lisa dan menghiraukan ucapan pria keturunan thailand itu.
" Nah iya tuh bener. Paling dikasih tugas seperti biasa. " celetuk Seulgi.
Joy cuman nyengir doang. Tiba-tiba Sangyeon masuk dan diikuti oleh Pak Wendy dibelakangnya. Semua orang di dalam kelas, kecuali Joy kaget karena enggak biasanya dosen mereka datang tepat waktu. Jangankan tepat waktu. Dateng ke kelas buat ngasih materi aja jarang. Pak Wendy dateng paling pas quiz atau ujian tengah semester atau akhir semester. Dan itulah sebabnya satu kelas pada kaget ngeliat Pak Wendy datang hari ini.
" Wow. Tumben sekali. " ucap Jisoo.
" Sepertinya ada bau-bau teh baru. " ucap Seulgi. Lalu mereka bertiga menatap Joy yang memandang Pak Wendy dengan tatapan sebal namun datar disana.
" Kalau bukan karena ortu punya kampus ini. Gue ogah ketemu dosen macem Pak Wendy. " batin Joy. Dia langsung ngeluarin buku catetan buat nyatet mata kuliah hari ini.
Lain hal yang dihadapi oleh Pak Wendy. Dia benar-benar harus menghadapi realita yang tidak seindah ekspetasinya. Melihat salah satu mahasiswa yang memang sudah mencapnya sebagai 'Dosen yang tidak baik dan harus di blacklist' di kelasnya. Dia salah satu mahasiswa pintar, cantik, dan terkenal. Terlebih rumornya adalah dia anak dari pemilik kampus dimana dia bekerja.
" Ya. Untuk hari dicukupkan. Untuk file materi hari ini bapak akan kirim ke ketua kelas kalian. Joy " setelah menyebutkan namanya, semua orang menatap Joy lalu menatap pak Wendy lagi. Seperti, seriusan pak Wendy tidak tahu ketua kelas ini?
" Saya bukan ketua kelas pak. Ketua kelasnya Sangyeon. " ucap Joy mengoreksi ucapan pak Wendy.
Semua orang di dalam kelas menjadi canggung setelah pak Wendy mengatakan hal tersebut. Joy hanya menatap datar keadaan sekitar. Dia merapihkan tasnya, menaruh catatannya di dalam tas.
" Uh-oh. O-okay. Nanti saya kirimkan ke Sangyeon setelah ini. " ucap pak Wendy canggung pada kelas yang diajarnya.
" Baik pak. " ucap Sangyeon.
" Saya cukupkan kelas hari ini. Selamat siang. " ucap pak Wendy lalu beliau keluar dari kelas Joy.
" Wow... Park Sooyoung. Yeoksi. " ucap Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
WenJoy One Shoot, Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]
أدب الهواةCuman sekumpulan cerita WenJoy mulai dari One Shoot, Two Shoot sampe Multishoot. Upload kalau inget + ada ide.