Chapter 30 : When Spring is Bloom - 2

197 14 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya~~~

" Welcome back! "

Sambutan hangat menyeruak saat Layla, sekretaris Joy di Inggris menjemputnya di bandara sore ini. Wajah Joy terlihat lelah, tapi dia tetap memberikan senyuman untuk sekretarisnya ini.

" What's going on with you? You almost late to picking me up at airport. " ucap Joy pada Layla.

" There's traffic jam near here. Also you need to check your watch more often Sooyoung. " ucap Layla.

Joy terdiam sejenak dengan ucapan Layla, namun sedetik kemudian dia paham. " Ah.. Okay. I've got what you mean. " ucapnya diiringi tawa kecil disana.

" So, How's Korea? "

Joy merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur kediamannya. Perjalanan panjang dari Korea - Manchester membuat tubuhnya sakit. Padahal dia memakai penerbangan first class untuk menuju Manchester. Dia hanya tidak suka penerbangan yang membutuhkan puluhan jam perjalanan.

Di saat Joy ingin terlelap tidur, suara ponsel miliknya membangunkannya. Sedikit menyebalkan menurutnya karena dia sedang berusaha untuk istirahat di akhir pekan ini.

" Euunggg?? Ada apa? " Joy menjawab panggilan telepon yang masuk dengan keadaan mata tertutup diatas tempat tidur.

" Sudah sampai? "

" Aku baru menyentuh tempat tidurku, dan kamu menelponku. Itu sangat pas. "

Orang yang menelponnya di sebrang sana tertawa kecil mendengarnya. " Aku bersyukur mendengarnya. "

" Jadi, ada apa? "

" Aku merindukanmu. "

Joy tertawa kecil di dalam kamarnya. " Kenapa kamu rindu dengan seorang stranger sepertiku? "

" Tidak. Kamu bukan stranger untukku. "

" Nggg? Lalu apa? "

" Kamu bagian hidupku sekarang. "

" Haha. Kamu bisa saja. "

" Jadi, bukankah kamu harus terapi hari ini? "

Waktu berlalu begitu cepat. Baik bagi Wendy ataupun Joy. Joy tengah disibukkan project baru di perusahaannya. Dia bahkan harus keliling eropa karena project ini.

Sementara Wendy, dia berusaha keras untuk pulih. Dia sangat ingin bertemu dengan Joy. Dia ingin menepati janjinya pada Joy. Entahlah, rasanya Wendy seperti kembali memiliki semangat untuk hidup setelah bertemu dengan Joy.

Tak terasa, satu setengah tahun berlalu begitu saja. Joy yang sibuk dengan bisnisnya tengah berada di Belanda. Dia tengah menikmati waktu luangnya dengan berjalan-jalan sekitar hotel tempat dia menginap selama seminggu ini. Menikmati secangkir teh dan juga sepotong roti di sebuah cafe terkenal sekitaran sini.

Saat Joy tengah menyesap teh, sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Joy terkejut dengan isi pesan tersebut dan membuat Joy langsung menghabiskan teh dan juga makanan yang sudah dia pesan sebelumnya. Isi pesan yang membuat Joy dengan terburu-buru menghabiskan makanannya adalah,

" Aku sebentar lagi tiba di Manchester. Bisakah kamu jemput aku di Bandara? "

Joy tidak tahu jika Wendy benar-benar menyusulnya ke Inggris. Dia mau tidak mau memesan tiket pesawat saat itu juga ke Manchester dan terbang kembali ke Manchester. Dia akan memikirkan bagaimana untuk kembali ke Belanda dengan mengajak Wendy dengan menggunakan kereta api atau pesawat setelah tibanya Wendy di Manchester.

Wendy menginjakkan kakinya di Manchester untuk pertama kalinya. Dia tidak begitu ingat apakah dia pernah ke luar negeri atau tidak. Dia melihat sekelilingnya, ramai orang-orang berlalu lalang disini. Dia menunggu Joy untuk menjemputnya. Saat dirinya tengah melihat lingkungan sekitar, dia menemukan Joy yang tergesa-gesa keluar dari pintu kedatangan luar negeri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WenJoy One Shoot,  Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang