Rev 16
--
🌨 follow akun aku yaaa <3 🌨
Happy Reading
-
-
-Rain masih duduk di kantin bersama ketiga temannya. Tak sengaja mata hitam cewek itu menangkap sosok Poppy bersama kedua dekengannya berjalan ke tengah kantin sambil menebar pesona mencari perhatian.
Tak sedikit orang yang merasa aneh sekaligus jijik melihat tingkah Poppy ditambah kedua babu nya yang berlagak menjadi penguasa kantin.
"Si jalang makin kayak jalang aja tuh kelakuannya." ejek Cassie menatap Poppy dari kejauhan.
Rain tertawa kecil mendengarnya.
Hampir semua mata tertuju pada manusia bernama Poppy Reinna tersebut.
Seperti buta tak melihat keberadaan Rain, Poppy berjalan lurus melewati meja mereka menuju anak-anak kelas 10 yang sedang santai menikmati makanannya.
"Lah, buta dia?" sahut Andra keheranan.
"Tumben gak ngusir."
Rain diam memperhatikan gerak-gerik mereka.
Brak..
Satu pukulan Poppy pada meja berhasil membuat seisi kantin terkejut. Rain terperanjat begitu pun Stefy yang hampir tersedak karena minuman kaleng yang ia minum.
Seketika Poppy menjadi pusat perhatian penghuni kantin. Siswa yang sedang makan menyempatkan diri untuk berhenti agar bisa melihat pertengkaran Poppy yang mungkin akan di mulai beberapa menit lagi.
"Pergi lo dari sini." titah Poppy pada keempat adik kelasnya.
"Kenapa kak? Ini kan tempat duduk kita." jawab salah satu dari mereka.
Anak-anak yang ada disana sedikit keheranan dengan yang Poppy lakukan sekarang. Kenapa tak mengusir Rain seperti Rain mengusirnya beberapa waktu lalu.
Apa cewek itu terlalu takut dan mengaku kalah dari Rain?
"Wah, ngelawan lo bocah!" Dinda, entah apa yang gadis itu pikirkan hingga berani menyiram salah satu dari mereka menggunakan minumam Es teh yang ada di meja.
Rain yang tak terima langsung refleks berdiri membawa gelas berisi teh panas milik Cassie lalu menghampiri mereka. Tanpa aba-aba, Rain membalas Dinda dengan menyiramkan teh itu mengenai seluruh seragamnya, cukup sukses membuat Dinda meronta.
"SHIT! PANAS BANGET ANJING!"
"Gila lo! Orang gak tau apa-apa main di siram aja, bodoh!" bentak Rain menyimpan gelas kosong itu di meja.
"Lo yang gila anjing! Gak usah ikut campur!" Poppy yang kesal lantas mendorong Rain kasar.
Sekarang, pertengkaran yang sesungguhnya akan terjadi. Kantin menjadi hening seketika, anak-anak yang tadinya sangat tertarik pada makanan kini berubah haluan. Ibu-ibu kantin pun memilih untuk berhenti melayani pembeli, mereka juga tak ingin melewatkan adegan MMA gratis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICHOL [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! Memilih untuk menerima perjodohan yang Eyang nya lakukan, Rain pikir semua akan kembali normal dan masalahnya dapat teratasi. Rain tak pernah tau, tindakan yang ia ambil akan berakhir menyedihkan. Rain memutuskan untuk meni...