7 - NICHOL

1.1K 469 178
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMEN YA
FOLLOW JUGA AKUN AKU
🦋
REVISI 4 DES
🦋
Happy Reading


Rain dan teman-temannya kini sudah berada di tengah-tengah kantin. Kondisi tempat makan itu sangat ramai sekarang, banyak orang yang berlalu lalang membawa nampan pesanan mereka. Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu, dan meja yang biasa Rain dan kedua temannya duduki pun sudah ada yang menempati.

Rain menghampiri meja itu, "Pergi!" Ia berdiri di samping sambil melipatkan tangannya di depan dada.

Orang yang duduk di meja itu sedikit menoleh hanya menatap Rain sekilas, lalu melanjutkan lagi menyantap makanannya.

"Pergi bangsat!" ulang Rain sedikit kencang, beberapa orang yang mendengar suara itu langsung menoleh padanya.

"Mata lo buta apa? Gak liat gue lagi makan?" Lea, gadis itu menatap Rain sinis.

"Masih banyak kan tempat duduk yang kosong? Nyari aja yang lain, gak usah ngusir!" sahut Poppy membela.

"Eh bro, gak liat lo di ujung meja ada nama kita? Harusnya lo yang pergi jalang!" balas Cassie membuat Poppy menyimpan sendoknya lalu berdiri.

"Ngomong apa lo barusan?"

"Jalang!" ulang Cassie sedikit menurunkan volume suaranya, yang bisa mendengar hanyalah Poppy.

"Lo ngomong dijaga ya anjing!" cewek itu mendorong bahu Cassie hingga mundur beberapa langkah ke belakang.

"Kenapa?" Cassie maju selangkah mendekati Poppy, menatap wajah itu dengan tatapan sinis, tak lupa kedua tangan yang ia lipat di depan dada.

"Oh. Sorry, harusnya julukan itu buat temen lo ya?" Cassie melirik Lea sekilas, "Bukan buat lo." lanjutnya.

Beberapa siswa disana mulai tertarik untuk memperhatikan mereka. Beberapa di antaranya saling berbisik terlihat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Gak usah mancing! Mending lo pergi, cari tempat duduk yang lain!" Lea sepertinya tak terpengaruh, setelah mengucapkan itu ia langsung melanjutkan makannya tanpa menghiraukan orang-orang disana.

"Tau! Siapa cepat dia dapat!" sahut Dinda.

Cassie yang geram langsung menggebrak meja itu sangat kencang hingga membuat hampir seluruh isi kantin menoleh. Begitu juga dengan cowok-cowok anggota basket yang ada disana, Rayn, Efline, Daffa dan si cowok tattoan yang tengah makan pun sedikit terperanjat lalu menatap ke arah mereka.

"Mau lo apa sih?!" Lea sepertinya sedang bad mood, dia berdiri lalu dengan berani mendorong bahu Cassie sedikit kencang.

"Tinggal cari meja lain aja kok ribet! Gak liat apa kita lagi makan?! Yang di bilang Dinda bener, siapa cepat dia dapat! Terserah kita mau duduk dimana aja, kantin sama sekolah ini juga bukan punya nenek lo kok! Jadi gak usah banyak tingkah, bodoh!" tegas Lea berhasil mengejutkan penghuni kantin karena ucapannya, sebelumnya cewek itu tak pernah berani melawan atau bahkan membalas keras ucapan Rain, Stefy maupun Cassie.

"Berani lo sama gue?!" Cassie menatap tajam Lea.

"Kenapa nggak?" jawab Lea menantang.

"Ck, udahlah Cas. Gak bakalan bener ini." bisik Stefy sambil menarik tangan Cassie.

"Apa?!" Lea beralih menatap Rain yang sedari tadi diam menatapnya, "Mau apa lo?"

Rain tersenyum miring, gadis itu maju selangkah ke arah Lea.

"Keren. Sekarang jadi lebih berani ya, di ajarin siapa?"

"Di ajarin di tempat jualan lah, dimana lagi." balas Cassie dengan nada meledek.

NICHOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang