Rev 16 des
✨️ semoga suka versi barunya ya <3 ✨️
🦋Happy Reading🦋
-
-
-Rain duduk di ranjang UKS sambil memperhatikan Nichol yang tengah menyiapkan obat merah untuk mengobati lukanya.
Dengan sangat hati-hati Nichol membersihkan luka di bibir Rain, sebisa mungkin cewek itu menahan sakitnya dengan mengepalkan tangan dan memejamkan mata.
Rain membuka mata lalu menggeleng. Usaha bohongnya gagal ketika Nichol sengaja menekan luka itu membuat Rain meringis lalu menjauhkan wajahnya dari sana.
"Ck, jangan di teken." decaknya sambil memegang luka.
Nichol menatap sudut bibir Rain yang lebam, tangan kanannya terangkat untuk mengusap lembut luka itu. Jantung Rain berdetak dua kali lebih cepat. Tak melawan ketika ibu jari cowok itu mengusap-usap bibirnya.
Rain bisa merasakan sedikit kekhawatiran dari Nichol, meskipun dari sikapnya terlihat sangat cuek.
"Kalau mau berantem ya berantem aja, gak usah pake dorong-dorongan apalagi tampar-tamparan kayak gini." ujar cowok itu lalu melepaskan tangannya.
"Orang mereka yang mulai." sahut Rain tidak ingin di salahkan.
Nichol tak menggubris, ia memilih untuk membereskan obat merah beserta kasa itu ke dalam kotak P3K tadi.
"Mending lo balik ke kelas," ucap Rain ketika Nichol sudah menyimpan kotak itu ke tempat semula.
"Gue temenin disini." Nichol duduk di kursi samping ranjang.
"Gak usah, gue juga mau balik kok."
"Terus luka lo?"
"Ck, luka gini doang."
-🌙-
Hari ini anak-anak SMA HARAPAN BANGSA di pulang kan lebih awal, karena guru-guru akan pergi untuk mengantar beberapa siswa yang mengikuti olimpiade di sekolah lain.
Tadi Cassie sempat mengajak mereka untuk ke Mall atau menonton bioskop, Rain juga sudah mengiyakan dan mau ikut. Tetapi ketika ia teringat sesuatu ia jadi mengurungkan niatnya.
Eyang menjadi alasan Rain untuk tak pergi bersama mereka kali ini. Padahal sebenarnya karena Nichol. Argh, ternyata sudah menikah jadi tak bebas.
Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rain berjalan menuju halte yang berjarak 400M dari gedung sekolahnya.
Ini akan menjadi kebiasaan baru, saat tadi pagi Nichol berkata sekaligus menyuruh Rain menunggu nya di halte untuk pulang bersama. Jika Rain naik di parkiran sekolah pasti akan ada siswa yang melihat dan berakhir mereka yang ketahuan.
Cukup lama Rain disana hingga akhirnya mobil hitam itu pun datang.
Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di rumah. Rain langsung turun dan bergegas ke kamar mengganti semua pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai, sedangkan Nichol malah duduk di halaman rumah mengobrol bersama Pak Adi, supir Agra.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICHOL [END]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA! Memilih untuk menerima perjodohan yang Eyang nya lakukan, Rain pikir semua akan kembali normal dan masalahnya dapat teratasi. Rain tak pernah tau, tindakan yang ia ambil akan berakhir menyedihkan. Rain memutuskan untuk meni...